27. Universitas?

32 9 1
                                    

"Gia, kita nongkrong di cafe aja. Gue tadi udah kasih tau Arsya lo cepetan jangan lama" Ucap Angga ditelepon. Anggia mengangguk.

"Oke! Gue segera kesana!."

25 Menit.

"Wiss, udah rame aja nih!" Angga masuk kedalam cafe bersama Febri. Melihat Anggia, Nada, Syakira sudah memesan minuman.

"Lama lo yaa! Perasaan tadi lo yang kasih tau gue, tapi lo sendiri yang telat." Kesal Anggia.

"Sorry! Tadi Febri minta beli rujak, biasa ngidam anak gue!" Angga mulai jahilnya.

PLETAK.

"Anjirr, kepala gue sakit bego!" Angga menatap Febri kesal.

"Mulut lo jaga! Enak aja lo bilang gue ngidam" Febri mulai emosi. Angga kebiasaan deh, selalu buat Febri naik darah. Wkwkwkwk

"Arsya mana?" Tanya Anggia matanya jelalatan mencari Arsya.

"Belum sampe! Palingan macet" Angga duduk disebelah Syakira. Febri duduk disebelah Nada, entahlah, mereka selalu seperti itu. Jumpa selalu saja bertengkar, tapi, kalau di chat WhatsApp selalu pakai kata sayang. Aduh siapa yang seperti ini? :v

Sekitar tigapuluh menit mereka menunggu Arsya, Arsya pun sampai dengan napas yang terengah-engah.

"Sorry gue telat" Arsya mengatur napasnya.

"Loh! Lo kenapa? Kayak abis lari gitu" tanya Anggia heran melihat Arsya kehabisan napas.

"Mobil gue mogok! Ga ada taksi, ya udah gue lari-lari" Arsya duduk disebelah Anggia.

"Kasian banget lo" Anggia mengusap wajah Arsya dengan perhatian, membuat Syakira iri.

"Ehm! Ada kita loh disini. Emang yaa serasa kalo dunia ini hanya milik mereka berdua" Syakira mengaduk-aduk minumannya.

"Sssttt!!" Jari telunjuk Angga dibibir. "Yang jomblo jangan iri" sahut Angga tertawa.

Anggia hanya tersenyum begitu pun juga dengan Arsya.

"Tujuan kita ngumpul disini mau ngapain?" Tanya Arsya memulai topik.

"Kita bahas untuk masuk Universitas. Sesuai perjanjian, kita satu Universitas kan?!" Ucap Angga matanya menyorot satu persatu sahabatnya.

"Iyaa! Tapi apa kita juga satu Fakultas?" Tanya Arsya sekali lagi.

"Engga dong! Gue mau Fakultas Soshum." Sahut Syakira memotong pembicaraan Angga dan Arsya.

"Gue mau Fakultas Kedokteran aja! kalo ga, Fakultas Ekonomi" Sambung Nada.

"Oke! Berarti kita satu Universitas yaa! Tapi beda Fakultas!" Angga mengambil simpulan.

"Bener" sahut Syakira dan Nada bersamaan.

"Ngomong-ngomong! Lo berdua jadi obat nyamuk diantara kita yaa" Angga mulai membuly.

"Hm! Heboh banget deh lo Ga! Feb, lo kasih tau ngapa cowok lo ini jangan buly kita mulu" Syakira mengadu.

"Males gue! Gue juga capek kena buly dia" Febri menatap Angga malas.

"Udah-udah jangan ribut mulu ah" Anggia menengahkan mereka.

"Lo berdua jomblo akut, jomblo ngenes! Hah, ngenes gue liat lo berdua" Ujar Angga tertawa membuat Syakira tambah marah.

"Eh! Gue emang belum dapat jodoh. Tapi, jodoh itu udah ada yang ngatur." Ucap Syakira yang dianggukkin Nada.

"Emang jodoh itu udah ada yang ngatur! Tapi, kalo lo sampe sekarang belum ketemu jodoh. Berarti lo susah diatur" nyeletus Angga membuat Anggia dan Arsya tertawa.

Semuanya tertawa bahagia diatas penderitaan Syakira dan Nada.

"Wiss kita Best Friend Forever" Angga memeluk sahabat-sahabatnya.

"Iya kayak lagu. Persahabatan bagai kepompong--!"

"Kadang kepo kadang rempong" Sambung Angga tertawa. Mereka semua tertawa bahagia.


Emang si Angga, selalu bahagia diatas penderitaan orang lain. Padahal itu sahabatnya sendiri :v
Ambil yang manfaatnya saja ya guys.

Friendship Journey [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang