Hi Readers!
Part ini sangat sedikit. Aku sudah kehabisan ide, :v Ga dengs, bercanda.Emang part ini aku sengaja buat pendek, karena cerita ini sudah hampir tamat, jadi, aku buat sedikit aja.
Oiya, jangan lupa apresiasi kalian sama cerita ku ini, seperti vote dan comment misalnya :v
Ya udah lah, itu aja.
Happy Readers Guys!! 💛
~oOo~
Hari-hari Febri sangat kalut, masih berduka dengan kehilangan Angga. Raut wajahnya sangat sedih, rambut acak-acakkan, bajunya sangat kotor, ia sampai tidak menjaga kebersihan dirinya.
Tidak keluar dari kamar selama tiga hari, tidak makan dan tidak minum. Hari-harinya diwarnai dengan tangisan, raungan, dan membanting-banting barang yang ada dikamarnya.
"Ini semua salah gueee.. Maafin gue Ga, maafin gue, kalo hari itu gue ga pergi, gue ga akan kehilangan lo.." jerit Febri melempar-lempar bantalnya sambil menangis.
Febri hampir dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, karena, sikapnya yang selalu menyakiti dirinya sendiri. Keadaannya yang depresi, membuat yang melihatnya sangat kasihan.
Anggia, Arsya dan lainnya menjenguk keadaan Febri, mereka masuk ke dalam kamar Febri. Melihat Febri merasa ketakutan melihat Anggia, Anggia mendekat tapi, Febri memberi isyarat tidak boleh mendekat.
"Maafin gue, gue ga salah... Ampunnn!!" ucap Febri ketakutan.
"Hei! Tenang Feb, ini gue Anggia. Lo ga perlu takut," tutur Anggia pelan.
Febri melipatkan kakinya, lalu, duduk diujung ranjangnya seolah takut dimarahi lagi.
Anggia duduk disisi ranjang Febri, ia mendekati Febri dan memeluknya.
Febri menangis dipelukkan Anggia, begitu juga dengan Anggia."Maafin gue, karena gue nuduh lo kalo semua kejadian ini adalah kesalahan lo. Maafin gue yaa!," ujar Anggia lembut.
Febri mengangguk pelan, "Gue merasa kehilangan banget setelah Angga ga ada lagi disisi gue. Biasanya, dia selalu buat gue marah, emosi, tertawa, dan selalu buat gue happy. Tapi sekarang! Dia udah pergi." ucap Febri menangis.
"Hei, kita semua merasa kehilangan Angga, gue, Arsya, Syakira, Nada. Kita semua sayang sama Angga, kita doain aja yaa semoga dia tenang dalam sana," kata Anggia menatap Febri penuh sayang.
Febri tersenyum, ia memeluk erat Anggia. Syakira dan Nada juga ikut peluk Febri, mereka seolah tak ingin berpisah.
"Kita buat Angga bangga sama kita, dengan cara kita tetap bersatu walaupun ada masalah seberat apapun." Anggia tersenyum senang melihat ia dan lainnya kembali akur.
Arsya yang melihat mereka akur kembali, ikut tersenyum bahagia,
"Hm! Gue juga pengen kali dipeluk!" Arsya menyindir.
Febri tertawa, "Anggia peluk Arsya gih, biar ga iri!"
"Enak aja, emangnya gue boneka, main peluk-peluk aja!" balas Anggia sinis.
Mereka tertawa kembali, terasa nikmat sekali, persahabatan ini kembali bersatu seperti dulu. Walaupun Angga sudah tiada, mereka menganggap Angga masih berada disamping mereka masing-masing, apalagi buat Anggia dan Febri, dua wanita ini yang sangat dekat dengan Angga, sangatlah merasa kehilangan.
Kini, mereka kembali seperti dulu, bersahabat dengan baik dan tertawa bersama. Saling memahami satu sama lain, memberikan kasih sayang terhadap sahabat. Pergi kuliah bareng, makan bareng, dan jalan-jalan ke mall bareng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Journey [Tamat]
Teen Fiction[Revisi] Tidak ada yang spesial. Hanya sekedar cerita absurd kehidupan Anggia, dari keluarga, sahabat, dan asmara. Semoga terhibur ^_^