Hari ini adalah hari dimana terakhir Anggia Arsya, Angga, Febri, Syakira, dan Nada bersekolah. Hari ini mereka melaksanakan Ujian Nasional hari keempat. dan dimana juga Angga mengungkapkan perasaannya pada Febri.
Kantin.
"Arsya, bantuin gue gimana caranya nembak si Febri!" Bisik Angga pada Arsya.
"Lo tenang, selagi ada gue. Semuanya beres!" Ucap Arsya santai.
"Ya gimana caranya!"
Arsya mulai membisikan di telinga Angga. Anggia, Syakira, Nada merasa heran melihat tingkah mereka. Ketika Angga pergi, Arsya kembali duduk disebelah Anggia.
"Arsya, kalian tadi pada bahas apaan. Serius banget!" Tanya Syakira penasaran yang di anggukin Anggia dan Nada.
"Angga, mau nembak Febri" Jawab Arsya polos.
Sontak membuat Mereka bertiga terkejut mendengar jawaban Arsya.
"Sumpah demi apa! Angga nembak Febri? Sungguh berita yang sangat langka!" Ucap Syakira menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Wahh, ternyata dibalik konflik berkepanjangan itu ada hikmahnya" Sahut Nada matanya menatap dalam Arsya.
"Gue ga nyangka kalo Angga bakal jadi sama Febri" Anggia tertawa. "Sumpah deh, ngakak banget gue" sambungnya.
"Udah-udah ketawanya disimpan dulu, untuk nanti. Sekarang kita harus kerja sama untuk buat Angga sama Febri romantis. Kan selama ini, Angga ga pernah ada romantis-romantisnya kan? Maka dari itu, kita harus buat spesial" jelas Arsya.
"Oke!! Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Anggia.
Arsya pun mulai membisikan mereka bertiga. Angga melihat dari kejauhan ia berdoa. "Semoga berhasil!!" Batin Angga.
"Febri!" Panggil Angga pelan mendekati meja Febri.
"Apa?" Jawab Febri cuek.
"Lo ga ke kantin?"
"Ga!"
"Kenapa" tanya Angga.
"Bad Mood!!" Jawab Febri malas.
"Gue mau ngasih sesuatu sama lo!" Ucap Angga ragu-ragu.
Febri mendongakkan kepalanya ke atas. "Ngasih apa? Jangan bilang lo mau ngerjain gue yaa?".
"Niat gue baik, lo napa sih. Negatif mulu pikiran lo ke gue, sedikit aja lo positif gitu sama gue!" Curhat Angga.
"Positif apa? Positif hamil?" Jawab Febri tidak nyambung.
"Positif thingking maksud gue peak, gue toyor juga pala lo" geram Angga.
"Ya udah, jadi ga?"
"Jadi, ayo!!" Ajak Angga.
Mereka berdua pergi kekantin bareng, sesampainya dikantin Angga langsung bilang ke Mba Sum pesanannya segera di antar.
"Lo mau ngasih apaan sih?" Tanya Febri heran.
"Lo liat aja nanti" jawab Angga mantap.
"Nahh, pesanan sudah siap" kata Mba Sum.
"Thank you Mba" ucap Angga. "Nah, ini buat lo. Yang ini buat gue!" Kata Angga mamberikan semangkuk mie ayam dan teh manis dingin.
"Hah!! Jadi lo-- bilang ini! Lo mau ngasih gue sesuatu ini? Mie Ayam yang ga seberapa ini?" Ujar Febri dengan gaya sok kaget.
"Iyaa!!, eitss tapi ini bukan sembarangan mie ayam. Coba lo makan" tutur Angga lembut.
"Emang ada yang beda dari mie ayam Mba Sum? Apa rasanya beda? Apa mie ayamnya rasa nano-nano?, stoberry?, atau coklat?" Jawab Febri mengada-ngada.
"Udah, lo makan aja dulu!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Journey [Tamat]
Novela Juvenil[Revisi] Tidak ada yang spesial. Hanya sekedar cerita absurd kehidupan Anggia, dari keluarga, sahabat, dan asmara. Semoga terhibur ^_^