*****
Budayakan VOTE sebelum membaca dan COMMENT setelah membaca :)• BAGIAN DELAPAN •
"Suatu hari, sang raja yang sangat bijaksana memimpin dan mengayomi rakyatnya dengan ramah. Senyum kami kembali muncul saat itu."
"Sangat baik, dia tidak segan untuk membantu kami. Pernah aku menemuinya, dia tersenyum ke arahku."
"Suatu hari yang sangat berbeda dengan hari lainnya, sang raja menemukan pujaan hatinya dan akhirnya dia menikah."
*****
Miss Leona langsung memasang tameng transparan. Meskipun belum sempurna, namun bisa melindungi kami dari bongkahan meja dan bangku yang hancur berkeping-keping.
"Sudah diskusinya?"
Aku terperanjat melihatnya. Blake telah berdiri beberapa meter tepat di depan kami. Dia melayang.
"Aku akan membuat portal untuk kalian masuki. Gunakan kunci yang kemarin aku berikan kepadamu, Na. Bukalah pintu yang ada di bawah tempat tidurmu." Miss Leona berucap dengan tameng transparan masih menempel di tangannya.
"Tapi, Miss."
"Ini perintah, Na. Pergilah!" Miss Leona memotong perkataanku.
"Tapi bagaimana dengan Anda, Miss? Apakah Anda bisa melawan pria itu sendirian?" tanya Sherly dengan suaranya yang mirip dengan berbisik.
"Jangan pikirkan aku. Yang terpenting kalian semua harus menjauh dari pria gila itu."
Duarrr!!
Lagi-lagi Blake menghancurkan meja yang menutupi kami. Sekarang tidak ada lagi benda yang melindungi kami selain tameng milik Miss Leona.
"Cepat!"
Miss Leona mulai menggerakkan tangan kanannya, berputar seirama dengan munculnya sebuah portal kecil berwarna kuning keemasan yang semakin lama semakin membesar.
"Ayo, Na," ajak Sams menarik tanganku.
"Aku tidak bisa meninggalkan Miss Leona sendirian," sanggahku dengan menatap Miss Leona yang mulai meloncat dan melawan Blake, kembali.
"Tapi ini perintah Miss Leona. Pasti dia akan selamat dan menjemput kita, Na. Yang terpenting adalah nyawa kita," ujar Sams lagi. Kini dia menarik tangan Sherly.
"Benar, Na. Kita belum tau apa-apa tentang bertarung. Sebaiknya kita mengikuti perintah Miss Leona. Ini yang terbaik untuk kita," ucap Sherly dengan suara sedikit serak.
Benar apa yang dikatakannya. Aku belum tau apapun tentang dunia bela diri.
Aku mengembuskan napas kasar. "Baiklah," ucapku akhirnya dengan berjalan menuju portal itu.
Beberapa langkah kami mendekat ke arah porta itu, suara ledakan terdengar berulang.
Aku menolehkan kepala untuk melihatnya. Astaga! Apa yang terjadi. "Miss Leona!"
Lihatlah! Aku tidak yakin jika Miss Leona akan selamat. Tubuhnya babak belur, dan pakaiannya kini telah berubah menjadi abu-abu karena bercampur dengan debu.
Miss Leona menatap kearah kami, "PERGILAH, ANNA! JANGAN PEDULIKAN SAYA!"
Bimbang, antara menolongnya atau mengikuti perintahnya. Apa yang harus aku lakukan?
"Ayo, Na. Portal semakin mengecil." Sams kembali mengajakku.
Aku melihat ke arah temanku. Benar, ukuran portal itu semakin menyusut.
Dengan berat hati, aku melangkah menuju portal dan memasukinya. Semoga saja Miss Leona baik-baik saja. Aku yakin dengan perkataannya. Dia akan menyusul kami nanti.
Portal mulai mengecil dan menutup ketika kami telah memasukinya. Terakhir yang kudengar adalah suara ledakan yang aku yakini berasal dari pertempuran Miss Leona dan Blake.
Entah bagaimana nasib gudang itu nantinya. Dan apa yang akan disampaikan jika ada yang menanyakan hal itu. Tapi bukan itu yang membuatku cemas. Melainkan keadaan Miss Leona.
☘ To be Continued ☘
Pendek ya part-nya? Haha, emang saya buat seperti itu.
So, jangan lupa untuk memberikan VOMMENT.
See you on next chapter :)
Salam,
Nu_Khy
*Jangan lupa mampir ke work aku yang lain ya. Baca ceritaku yang lain. Judulnya Please Don't Forget ME. Cerita baru. Cuss langsung cek sendiri aja. Di jamin gak kalah seru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Pierce [COMPLETED]
Fantasía[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARENA MEMFOLLOW ITU GRATIS] Ada sebuah legenda. Legenda tentang negeri yang penuh dengan kekayaan. Manusia mencarinya. Namun kami tidak menginginkannya. Karena kekayaan itu ada di sekitar kami. Tetapi ada sesuatu yang...