☘ ☘ ☘
"Budayakan VOTE sebelum membaca dan COMMENT setelah membaca."
• BAGIAN SEPULUH •
"Sekarang aku tau, bukan hanya kami yang menduduki semata ini. Tapi juga mereka."
☘ ☘ ☘
"Bisakah kalian minggir dari atasku?"
Aku terbangun dari lamunanku ketika mendengar rintihan itu. Dengan cepat, aku langsung berdiri dan disusul oleh Sherly.
Aku melihat orang yang baru saja kutindihi. "Upss, sorry Sams. Aku nggak tau."
Sams beranjak dan membersihkan bajunya yang sedikit kotor. "Makanya, kalo keluar dari portal itu hati-hati," ucapnya kesal.
"Iya, aku benar-benar tidak tau. Ini juga pertama kali aku masuk ke portal, Sams," kata Sherly yang merasa bersalah.
Belum sempat aku menimpali ucapan Sherly, mataku terlebih dahulu melihat anak kecil yang sedang mengintip melalui sebuah pintu. Tepatnya, hanya sebagian tubuhnya yang terlihat.
Dia langsung berlari ketika mata kami bertemu. "Mamah, Papah, ada tamu!!"
"Benarkah? Sudah lama kita tidak kedatangan tamu, biarkan mereka masuk, Ow." Samar-samar aku mendengar suara pria yang aku yakini adalah ayah dari anak kecil itu.
Suara pijakan kaki terdengar mendekati kami hingga suara itu terdengar sangat jelas dan aku dapat melihat siapa yang menghampiri. "Apakah kalian menggunakan pintu taleport untuk berpergian? Sepertinya kalian salah tujuan," uarnya dengan mendekati kami.
"Tidak masalah bagiku. Aku begitu bahagia kedatangan tamu seperti kalian. Uhh, lihatlah pakaian kalian. Aku sangat yakin pasti kalian bukan berasal dari negeri Samesa ini."
Aku mengernyitkan dahi. Negeri Samesa? Apakah aku sudah tidak berada di bumi? Atau pria di depanku ini sedang bercanda?
Pinggangku terasa sakit ketika ada sebuah cubitan pelan. "Dia bilang apa, Na?"
Alisku bertaut menjadi satu, apakah Sams tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh pria dengan pakaian, sedikit aneh ini? Tunggu, bukan sedikit tapi memang sangat aneh.
Lihatlah! Dia mengenakan pakaian berwarna kuning keemasan. Dan gayanya, aku tidak tahu sama sekali. Di bumi tidak ada gaya pakaian seperti itu, bentuknya sangat aneh.
Pakaian itu seperti melekat sempurna ditubuhnya, dan di bagaian bahunya terdapat sebuah hiasan berwarna perak dengan bentuk... aku tidak tahu namanya.
Persegi panjang dan ada sedikit tali-tali manjah yang menjuntai di sekitarnya. Bukan hanya itu, sebuah pahatan rumit juga menghiasi pakaian itu.
"Na, dia bilang apa?" Sams kembali bertanya.
Belum sempat aku menjawab, pria itu kembali berucap. "Apakah kalian ingin mampir? Kebetulan istriku sedang memasak makanan, kuharap kalian lapar."
"Dia bilang apa, Na?" Sams bertanya, dan sekarang dia sedikit ngotot karena aku tidak menjawabnya sejak tadi.
"Apakah kamu lapar, Sams?" jawabku dengan malas.
"Lapar? Ya, aku sangat lapar. Tolong sampaikan kepada pria aneh itu. Portal itu membuat nafsu makanku bertambah," ucap Sams semangat.
"Marilah masuk, kita nikmati hidangan buatan istriku." Usai berucap, dia langsung melenggang berjalan menjauhi kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Pierce [COMPLETED]
Fantasy[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARENA MEMFOLLOW ITU GRATIS] Ada sebuah legenda. Legenda tentang negeri yang penuh dengan kekayaan. Manusia mencarinya. Namun kami tidak menginginkannya. Karena kekayaan itu ada di sekitar kami. Tetapi ada sesuatu yang...