☘ Little Pierce #40 ☘ [ENDING]

3.7K 153 19
                                    

☘ ☘

"Budayakan VOTE sebelum membaca dan COMMENT setelah membaca."

• BAGIAN EMPAT PULUH •

"Si Hitam memenjarakan si Putih di penjara pintu di balik pintu bayangan. Dan semuanya telah berakhir."

☘ ☘ ☘

Kami-aku, Sherly, Sams, dan tuan Hap- sudah berada di halaman asrama. Sekitar sepuluh meter dari anak-anak itu.

Mereka berkumpul, membentuk lingkaran, dan saling bergandengan tangan.

Matahari mulai bersinar di ufuk timur, membantu tanaman untuk memproduksi makanan, hujan telah reda beberapa menit lalu.

"Kenapa kalian tidak ikut dengan mereka?" tanya tuan Hap. Dia menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatap lurus ke kerumunan anak itu.

"Eh?" Aku terperanjat. "Apakah kami juga harus ikut?" Lanjutku bertanya.

Tuan Hap hanya mengangguk, dia masih menatap kerumunan anak-anak itu. Nona Ra telah berdiri di tengahnya, entah apa yang akan mereka lakukan.

"Bukankah kalian masih anak-anak?" Tuan Hap malah bertanya balik kepadaku.

"Benar juga, Na. Kita juga masih anak-anak. Kenapa kita tidak ikut saja? Siapa tau ini menyenangkan," ujar Sams setuju dengan perkataan tuan Hap.

"Tapi, bukankah hanya anak yang berasal dari negeri Samesa lah yang bisa ikut acara itu? Kami bukan dari negeri ini. Jadi kami tidak mau mengikuti adat kalian," balasku mengutarakan pendapat.

"Hey!" Kini tuan Hap menoleh ke arahku. "Tidak ada yang melarang siapapun untuk ikut acara itu."

"Sudahlah, Na. Kita ikuti saja perkataan tuan Hap," kata Sherly. Bagaimana dia bisa tau topik pembicaraan kami?

"Benar kata Sherly. Tidak ada salahnya kita mencoba." Sams setuju. Yang berarti dua lawan satu. Aku kalah.

Aku mengembuskan napas. "Baiklah. Kami akan ikut dengan mereka. Tapi bagaimana dengan Anda?"

"Kamu tidak usah menghawatirkan diriku. Sudahlah, sana kalian bergabung dengan mereka." Tuan Hap menunjuk kerumunan itu.

Aku memutar kepalaku ke arah nona Ra. Dia tersenyum kemudian memberi kode untuk mendekat.

Aku melangkah pasrah ke arah nona Ra, disusul oleh kedua sahabatku.

"Yey, Ka Anna ikut bergabung. Jadi pas deh jumlah kita. Sembilan puluh sembilan anak." Seorang anak kecil berkata ceria. Wajahnya terlihat mungil dengan tahi lalat di pipinya.

Aku tersenyum, kemudian melangkah ke sebuah lantai marmer berbentuk lingkaran yang masih kosong. Aku berdiri di atasnya.

Sherly dan Sams ikut berdiri di sampingku. Dan lengkaplah sudah semua anak-anak berdiri di sini. Membetuk lingkaran dengan nona Ra di tengahnya.

"Kita mulai sekarang." Nona Ra berkata, kemudian batu marmer yang ia injak bergerak naik. Sekitar lima meter.

Sedetik kemudian, tubuh nona Ra bersinar terang. Melebihi cahaya matahari. Tak lama setelah itu batu marmer di bawah kami mulai bersinar, terus merambat ke tubuh kami.

Samar-samar suara nyanyian mulai terdengar. Itu suara nona Ra. Tak lama setelah itu anak-anak yang ada di lingkaran mulai bernyanyi. Mereka menautkan kedua tangannya kepada teman yang ada di samping kanan-kirinya.

Little Pierce [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang