"Jadi gimana?" Tanya Ina kepada kedua teman-temannya yaitu Sasa dan Flara saat di kelas. "Gimana apanya?" Tanya Sasa balik. "Lo nggak tau?" Tanya Flara dan dijawab gelengan oleh Sasa.
"Emang apaan?" Tanya Sasa bingung. "Jadi gini. Lo dipilih buat mewakili acara pentas seni kelas kita buat Ultah sekolahan." Jawab Flara. "What, gue?!" Ucap Sasa kaget. "Iya, suara lo kan bagus, jadi lo yang dipilih, gimana, lo mau kan?" Tanya Ina.
"Plis, Sa. Demi kelas kita, murid yang lain udah nggak mau." Rengek Flara. "Yaudah deh, iya." Jawab Sasa. "Yes! Akhirnya." Ucap Flara senang. "Lo udah mikirin lagunya?" Tanya Ina. "Gampang, entar gue cari." Ucap Sasa.
Kriiiiiing,
"Wah, udah masuk nih." Ucap Flara. "Udah, duduk sono." Suruh Ina.
Tak lama kemudian, guru mereka datang. Tetapi tidak sendiri, melainkan membawa murid baru. Murid baru itu masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi." Sapa Bu Tia.
"Pagi, Bu." Jawab seluruh murid.
"Kali ini kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap Bu Tia.
"Hai, nama gue Satria Ardi Syahrian. Panggil aja Rian, atau terserah semau kalian. Mohon bantuannya." Ucap Rian dengan sopan.
"Berarti kalo dipanggil Syah boleh, dong, biar entar di pelaminan Syah." Ucap Fiona yang dikenal cabe kelas.
"Huuu, apaan lu cabe kelas." Sorak salah satu siswa yang bernama Luky.
"Fiona, Luky, kalian jangan macam-macam sama Rian. Rian sekarang kamu duduk ya." Ucap Bu Tia.
"Baik, Bu." Ucap Rian. Lalu Rian berjalan ke arah bangku yang kosong. Kebetulan, yang tersisa hanya bangku paling pojok di sebelah Sasa.
***
"Hei, nama lo siapa?" Tanya Rian ke Sasa. "Lo nanya ke gue?" Tanya Sasa. "Ya." Jawab Rian.
Menarik juga ni cewek. Batin Rian.
"Nama gue Sasa. Oh, ya, salam kenal, ya." Ucap Sasa. "Oh, iya." Ucap Rian. "Lo nggak ke kantin?" Tanya Sasa.
"Emm, gue–" belum selesai Rian berbicara, ada seseorang yang datang memotong pembicaraannya.
"Eh, Ta, aku udah nungguin di luar loh, ternyata kamu malah ngobrol sama cowok lain." Serbu Bisma.
"Apaan sih, aku-kamu, jijik deh." Ucap Sasa sebal.
"Kan kita pacaran." Ucap Bisma. "Pacaran? Sorry deh, lo yang nganggep gue pacar lo, tapi gue nggak." Ucap Sasa nylekit.
"Tega lo, Ta." Ucap Bisma dengan muka miris dan menoleh ke arah Rian. "Gue Bisma, pacarnya Nata, jangan berani deketin Sasa." Ucap Bisma lalu langsung ngacir keluar kelas.
"BISMA!!!" Teriak Sasa yang sangat jengkel dengan Bisma.
"Dia bener pacar lo? Dan, tadi dia nyebut nama lo Nata?" Tanya Rian.
"Nggak, jangan percaya sama tu kutu kupret. Tu orang emang suka ganti-gani nama gue." Jawab Sasa, lalu ia pergi ke kantin untuk menyusul Ina dan Flara.
"Eits, lo mau kemana?" Tanya Bisma yang menghalangi jalan Sasa ketika di depan kelas.
"Ke kantin! Minggir sana!" Ucap Sasa mendorong tubuh Bisma.
"Ayo, sama gue." Ucap Bisma menggandeng tangan Sasa. "Lepas!" Ucap Sasa. "Nggak, gini aja, atau gue bakal ngelakuin hal yang lebih dari ini." Ancam Bisma.
"Ya deh, iya. Tapi jangan kenceng-kenceng, sakit!" Ucap Sasa.
***
Skip, pulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]
Teen FictionSepenggal kisah tentang seorang cowok yang bernama Bisma. Terkenal karena pembuat rusuh di sekolahan atau sering disebut Troublemaker. Tak hanya pembuat rusuh, namun ia juga sering pergi ke klub malam. Namun di suatu hari, pihak sekolah sudah tidak...