Mulmed: Agatha Flara Priscilla.
.
.
.
."Flara." Panggil Rizal sebelum mengantarkan Flara pulang.
"Ya?" Tanya Flara sambil melihat ke arah Rizal.
"Aduh, gimana ya ngomongnya?" Gumam Rizal bingung ingin berbicara dengan Flara.
"Zal, mau ngomong apa?" Tanya Flara.
"Em-gini, duduk dulu yuk," ucap Rizal menyuruh Flara untuk duduk di kursi taman sekolah.
"G-gue, gue suka sama lo." Ucap Rizal gugup, namun tidak dengan wajahnya."Lo- lo suka sama gue? Karna apa?" Tanya Flara yang bingung karena seorang Rizal bisa menyatakan perasaan, terlebih lagi ini kepada Flara.
"Hmm, gue nggak tau, pokoknya gue suka sama lo," jawab Rizal.
"Dan, gue pengen lo jadi milik gue." Sambung Rizal yang berhasil membuat Flara jantungan, eh, terkejut maksudnya."Lo nembak gue?" Tanya Flara dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya. Sementara Rizal mengangguk dan tersenyum.
"Jadi.." ucap Rizal mengangkat sebelah alisnya.
"Gue mau." Ucap Flara yang sukses membuat Rizal memeluk Flara dan Flara membalas pelukan Rizal.
"Ri-zal, gue nggak bi-sa na-pas." Ucap Flara dengan napas yang terputus-putus karena Rizal memeluknya sangat erat.
"Eh, sorry." Ucap Rizal langsung melepaskan pelukannya.
"Jadi, kita jadian?" Tanya Flara. "Hm." Jawab Rizal sambil tersenyum ke arah Flara. Jujur, Flara meleleh melihat senyum Rizal yang manis, melebihi manis gula.
"Pulang yuk." Ajak Rizal dan Flara menyetujuinya. Lalu, mereka berdua pulang dengan hati yang gembira.
***
"SASAAA!!" Teriak Flara di koridor sekolah saat Sasa baru datang.
"Lo apa-apaan sih, teriak-teriak kek orang menang lotre." Protes Sasa yang sebal dengan Toa milik Flara.
"Gue bukan sekedar menang lotre, tapi gue nenangin hati Rizal!!" Ucap Flara bersemangat.
"Hah! Seriusan?" Tanya Bisma yang di samping Sasa. "Gue kira dia udah belok." Ucap Bisma yang berhasil mendapatkan toyoran dari Rizal.
"Gue masih lurus, goblok!" Ucap Rizal dengan sebal.
"Sejak kapan lo dateng?" Tanya Bisma yang tidak menyadari kedatangan Rizal.
"Sejak lo ngatain gue." Ucap Rizal dengan muka yang datar bak jalan aspal depan sekolah.
"Gue kira lo belok, habis diantara gue sama Rendy cuma elo yang dingin sama cewek." Ucap Bisma.
"Gue gitu karena gue nggak pengen nyakitin perasaan cewek." Ucap Rizal dengan santai.
"Iyain biar cepet kelar." Ucap Bisma yang sudah pasrah.
"Apaan dah, mending masuk kelas." Ucap Sasa meninggalkan Bisma dan teman-temannya.
"Eh, Sa tungguin!!! Bebeb Rizal, gue ke kelas dulu ya, bye~" ucap Flara yang dijawab anggukan oleh Rizal.
"Lo yakin bisa tahan lama sama tuh nenek lampir?" Tanya Bisma terlihat tidak yakin.
"Siapa yang lo bilang nenek lampir?" Tanya Rizal dengan tatapan tajam.
"Eh, kagak, maksud gue, langgeng ya." Ucap Bisma menghindari amukan Rizal.
Bukannya menjawab, Rizal malah pergi meninggalkan Bisma di tengah keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]
Teen FictionSepenggal kisah tentang seorang cowok yang bernama Bisma. Terkenal karena pembuat rusuh di sekolahan atau sering disebut Troublemaker. Tak hanya pembuat rusuh, namun ia juga sering pergi ke klub malam. Namun di suatu hari, pihak sekolah sudah tidak...