Terbongkar.1

1.1K 45 0
                                    

Mulmed: Aa Rendy. *Entah kenapa gw suka ama castnya Aa Rendy😆
.
.
.
.

"Ma, sebenarnya Ina itu siapanya Mama, sih?" tanya Rizal begitu ia sudah sampai di rumah.

Agnes berbalik, "Dia bukan siapa-siapa Mama, mungkin dia salah orang," elak Agnes.

Rizal nampak berpikir sebentar, setelahnya suara Agnes membuat Rizal berhenti.

"Kamu ke atas aja, ganti baju, tubuhmu udah bau," ucap Agnes yang sebenarnya ingin keluar dari pertanyaan Rizal.

"Yaudah, Rizal ke atas dulu," pamit Rizal, setelah itu ia pergi melenggang melewati tangga untuk menuju ke kamarnya.

Setelah sampai di kamar, Rizal segera menaruh tasnya di meja belajar dan mengganti pakaiannya. Ia meraih ponselnya untuk melihat notifikasi yang masuk. Namun perkataan Ina tadi siang memenuhi pikirannya, mau tidak mau ia harus mencari tahu fakta yang sebenarnya.

"Ck! Makin rumit aja idup gue," kesal Rizal dengan berbaring di kasur.

Tok, tok

"Den, makan siangnya sudah siap, ayo turun," ucap Bi Asih, pembantu Rizal.

Rizal mengangguk seraya turun dari ranjangnya. Ia berjalan menuruni tangga untuk makan siang karena ia tadi tidak jadi untuk makan siang.

Di meja makan, sudah ada Agnes yang tidak menyadari akan keberadaan Rizal karena berkutat dengan ponselnya. Rizal menarik kursi di depan Agnes, ia segera duduk dan mengambil beberapa lauk dan segera memakannya.

Sadar akan keberadaan putranya, Agnes pun meletakkan ponselnya, "Sejak kapan kamu datang? Kok Mama nggak tau?" tanya Agnes sambil mengambil beberapa lauk pauk.

"Baru aja," jawab Rizal pendek. Sementara Agnes tidak menanggapi Rizal lagi karena masih mengunyah makanannya.

Suasana di meja makan begitu hening, entah mengapa. Biasanya jika begini akan ada yang membuka suara. Jika bukan Agnes ya Lita, adik kecil Rizal yang duduk di bangku SD kelas 3. Namun kali ini Lita tidak ada karena ia mengikuti les menari di sekolahnya, maka dari itu rumah menjadi sangat sepi.

Rizal telah selesai memakan makan siangnya. Ia meminum air yang tersedia di sampingnya dan mengelap mulutnya yang sedikit basah.

"Aku ke atas dulu," pamit Rizal yang diangguki oleh mamanya. Ia beranjak dari kursi dan segera melangkah menuju anak tangga dan menaikinya.

Rizal telah sampai di kamarnya. Ia duduk di kursi meja belajarnya. Ia sangat bosan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke ruang perpustakaan yang ada di rumahnya.

Rizal membuka pintu perpustakaan, dilihatnya beberapa buku yang berserakan di meja.

Pasti ulah papa, Rizal menghela napas dan beranjak untuk membereskan buku-buku itu.

Saat Rizal mengangkat buku-buku itu, sebuah amplop besar berwarna coklat jatuh ke lantai. Rizal penasaran, ia menaruh kembali buku-buku itu dan memungut amplop yang berada di lantai.

Rizal membuka amplop tersebut dan mengeluarkan isinya. Betapa terkejutnya ia bahwa isi amplop tersebut adalah foto Agnes bersama dengan laki-laki lain, bukan dengan ayahnya, namun dengan orang lain.

"Galuh Hendrawan?" ucap Rizal saat melihat tulisan yang ada di samping foto.

Sebenarnya siapa lelaki ini? Mengapa ada foto mamanya dengan lelaki ini? Atau, apakah semua yang dikatakan Ina itu benar?

Beribu pertanyaan memenuhi kepala Rizal. Ia sangat bingung, akhirnya ia merapikan kembali amplop itu dan mengambil satu foto, ia menyimpannya di saku celananya. Ia segera keluar dari ruangan itu dan berjalan santai menuju kamarnya. Dilihatnya ibunya sedang duduk santai menonton TV di rumahnya.

TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang