Mulmed: Aa Rendy, calon masdep😂 *halu tingkat dewa😆
.
.
.
.Kini, Bisma dan Sasa berjalan berdampingan menuju kantin. Sedari tadi Bisma tidak melepaskan genggamannya dari tangan Sasa. Sasa ingin menolak, namun takut saat melihat Bisma yang sedang dipengaruhi oleh emosinya.
"Lah, itu Sasa!" ucap Rendy membuat Ina dan Flara menoleh ke belakang. Ternyata benar, tampak Sasa dan Bisma sedang berjalan menuju meja mereka.
"Eh, si Bisma kenapa? Mukanya garang gitu" ucap Flara bingung, teman-temannya juga bingung.
Sasa duduk di sebelah Flara dan berhadapan dengan Bisma. Sedari tadi mereka saling diam. Sasa tidak berani bertanya, sedangkan Bisma masih menetralkan amarahnya.
Melihat kedua temannya yang saling diam, Rendy berinisiatif untuk bertanya, "Kalian berdua kenapa, sih? Kek abis keluar di dalem aja" ceplos Rendy yang segera mendapatkan toyoran dari Rizal.
Sementara Sasa, Ina, dan Flara mengerutkan dahi mereka, pertanda bahwa mereka tidak mengerti dengan apa yang Rendy bicarakan.
"Rendy kalo ngomong suka ngawur" ucap Rizal yang mendapat anggukan dari Sasa, Ina dan Flara.
"Eh, bentar lagi masuk" ucap Ina.
"Iya, kita bertiga pamit dulu, ya" ucap Flara berpamitan yang diangguki oleh Rizal dan Rendy.
"Sa, ayo" ajak Flara kepada Sasa karena sedari tadi Sasa hanya diam seperti patung. Sasa berdiri dan berjalan menuju kelasnya bersama teman-temannya.
Sementara Bisma sedari tadi memperhatikan Sasa yang tampak gelisah.
"Cabut, bro" ajak Rendy dengan menepuk kedua bahu sahabatnya.
"Anjir, kaget gue" kesal Bisma kepada Rendy.
Sementara Rendy hanya menampilkan cengirannya dan membentuk sign V dengan jarinya. "Peace" ucap Rendy disertai dengan kekehannya.
"Udah, yuk" ucap Rizal mengajak teman-temannya. Bisma dan Rendy pun berjalan menuju kelas mereka.
***
"Na, entar kita mampir dulu, ya?" tanya Rendy yang berjalan bersama dengan Ina menuju parkiran.
"Kemana?" tanya Ina.
"Ke kafe, sekalian makan bareng" jawab Rendy. "Boleh, ya?" tawar Rendy.
"Boleh" jawab Ina, dan Rendy menggenggam tangan Ina sampai menuju ke parkiran.
Rendy dan Ina telah sampai di sebuah kafe yang terletak di pinggir jalan. Mereka segera memasuki kafe itu. Rendy mengajak Ina duduk di pojok ruangan, alasannya agar Ina tidak terlalu kaku saat berada disana karena Ina tidak suka jika ditatap oleh orang lain.
Rendy segera memanggil seorang pelayan dan seorang pelayan wanita yang masih muda di kafe tersebut segera menghampiri meja Rendy.
"Mau pesan apa?" tanya pelayan itu dengan menatap Rendy memuja, siapa yang tidak jatuh kepada pesona seorang Rendy Aldrian Syaputra yang memiliki wajah bak patung Yunani itu.
Ina mengalihkan pandangannya saat melihat pelayan wanita itu menatap intens wajah Rendy. Hanya Ina yang boleh menatap wajah Rendy, pacarnya. Ina beedehem yang membuat Rendy tahu dengan situasi saat ini. Rendy yang sedari tadi membaca buku menu lantas mengucapkan beberapa pesanannya.
Selesai mencatat pesanan Rendy, pelayan tersebut berbalik untuk membuat pesanan Rendy.
Rendy beralih menatap Ina yang masih membuang muka, ia berdehem namun Ina tidak menoleh. Hal itu lantas membuat Rendy geli, ternyata seperti ini jika Ina sedang cemburu. Rendy tersenyum melihat perilaku Ina yang menurutnya sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]
Teen FictionSepenggal kisah tentang seorang cowok yang bernama Bisma. Terkenal karena pembuat rusuh di sekolahan atau sering disebut Troublemaker. Tak hanya pembuat rusuh, namun ia juga sering pergi ke klub malam. Namun di suatu hari, pihak sekolah sudah tidak...