Date?

1.8K 77 2
                                    

Mulmed: Rizal Putra Airlangga.
Gimana, ganteng nggak?😂
.
.
.
.

"Guys, pulang sekolah nonton yuk." Ajak Ina. "Boleh sih, gimana, Sa?" Tanya Flara yang tidak dijawab oleh Sasa. "Sa? Hello." Ucap Flara sambil memukul lengan Sasa pelan. "Eh- apa? Dimana? Dengan siapa?" Ucap Sasa kaget.

"Nonton. Di bioskop. Sama gue dan Ina." Jawab Flara. "Eh ogeb_-." Ucap Ina. "Lo ngelamunin apaan sih, Sa?" Tanya Ina. "Nggak, gue nggak ngelamunin apa-apa." Jawab Sasa berbohong.

"Ngelamunin Bisma lah." Ucap Flara menggoda Sasa. "Heh! Apaan sih?! Ya enggak lah." Ucap Sasa kesal. "Uluh-uluh Sasa ngambek." Goda Flara. "Udah deh, jadi gimana? Setuju apa enggak?" Tanya Ina. "Setuju apaan?" Tanya Sasa bingung.

"Wtf_-." Kesal Ina. "Nonton film Sasaaa." Ucap Flara. "Oh, boleh sih." Ucap Sasa. "Lama-lama yang geblek Sasa deh keknya." Ucap Ina. "Yeee, geblekan juga Bi-" Belum selesai Sasa berbicara, seseorang telah memotongnya.

"Hei! Ngapain kalian disitu?! Masuk ke kelas!!" Suruh Pak Gino. "Gawat!! Kabur cuy!" Ucap Sasa dan mereka bertiga langsung kabur. "Hei!! Mau kemana kalian?!!" Teriak Pak Gino.

"Dasar! Anak-anak kurang ajar!" Ucap Pak Gino.

"Ada apa, Pak?" Tanya Bu Evi, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diakui sebagai guru tercantik di sekolah.

"Oh, Bu Evi, itu, ada anak yang bolos di jam pelajaran." Ucap Pak Gino dengan lembut. "Oh..kalau begitu, saya ke kelas dulu ya, Pak. Selamat siang." Pamit Bu Evi. "Iya, selamat siang Bu Evi." Ucap Pak Gino.

***

"Gila! Untung kita nggak ketangkep.  Hosh..hosh.." Ucap Sasa dengan napas yang tersengal-sengal. "Iya." Tambah Flara. "Kok Pak Gino nggak ngejar kita, ya?" Tanya Sasa. "Terakhir gue liat sih, Pak Gino ngobrol sama Bu Evi." Ucap Ina.

"Hah! Guru ganjen, liat yang bening aja langsung gercep." Ucap Sasa. "Udah lah, mending kita balik ke kelas aja." Ucap Ina. "Serius lo? Ntar kalo udah ada guru gimana?" Tanya Flara. "Udah tenang aja, yuk." Ucap Ina lalu Sasa dan Flara pergi ke kelas dengan pasrah.

"Assalamualaikum." Ucap Ina. "Waalaikumsalam." Jawab beberapa orang. "Loh, kok nggak ada gurunya?" Tanya Sasa. "Gurunya hari ini nggak dateng, alias hari ini jamkos." Ucap Ina. "Kok lo nggak bilang-bilang, sih?!" Tanya Sasa dan Flara kesal. "Abis kalian cerewet." Jawab Ina.

***
Kriiiiiiiiiing
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua murid langsung keluar dari kelas masing-masing. Tak terkecuali dengan Sasa dkk.

"Eh, hari ini mau nonton apa?" Tanya Flara. "Terserah yang penting bagus." Jawab Sasa. "Gimana kalo World War Z?" Tanya Ina. "Bagus tuh, ada adegan zombie-nya." Ucap Flara setuju. "Kali gue ngikut aja." Ucap Sasa.

"Woy!" Teriak Bisma. "Ayamgorengenak!" Teriak Flara kaget. "Gitu amat lu saking kagetnya." Ucap Sasa. "Gue denger, kalian mau nonton ya?" Tanya Bisma. "Iya, kenapa?" Tanya Flara.

"Gue ikut boleh? Nggak cuma gue sih, Rendy sama Rizal juga bakal ikut." Ucap Bisma. "Nggak-". "Boleh kok, boleh." Sahut Ina.

Yes! Rizal bakal ikut. Batin Flara senang.

"Ra, lo apa-apaan sih?" Tanya Sasa sambil berbisik. "Plis, Sa, sekali ini aja, gue pengen ketemu sama Rizal." Jawab Flara juga dengan berbisik.

"Ok, gue bakal ngajak Rendy sama Rizal, di bioskop biasanya kan?" Tanya Bisma. "Iya." Jawab Flara.

***

"Ta." Panggil Bisma. "Hm?" Jawab Sasa. "Cuek amat dah, mau nonton apaan?" Tanya Bisma. "World War Z." Jawab Sasa. "Oh, kebetulan gue juga suka filmnya." Ucap Bisma dan Sasa meresponnya dengan anggukan.

Ni cewek cuek amat, dah. Bete kali ya, gara-gara gue ada di sini. Batin Bisma bertanya-tanya.

"Lo disini dulu, ya." Ucap Bisma kepada Sasa. "Iya." Jawab Sasa, lalu Bisma pun pergi ke arah yang, entah Sasa pun tak tahu.

"Nih." Ucap Bisma sambil menyodorkan popcorn dan minuman. "Buat gue?" Tanya Sasa. "Nggak, buat miper! Ya lu lah, emang siapa lagi." Ucap Bisma. "Oh, hehe." Ucap Sasa tertawa garing. "Masuk yuk." Ajak Flara. "Yuk." Sahut yang lain.

Mereka pun langsung masuk, Ina duduk di dekat Rendy, dan Flara duduk di dekat Rizal. Namun, ada pasangan yang sedang cekcok, yaitu Bisma dan Sasa.

"Lo sama gue!" Paksa Bisma. "Nggak! Gue duduk di tempat lain aja!" Tolak Sasa. "Udah lah, Sa. Duduk di deket Bisma aja, lagian udah nggak ada kursi lagi." Ucap Ina melerai Bisma dan Sasa. "Huh! Yaudah deh, iya!" Lalu Sasa duduk di dekat Bisma dengan pasrah.

Lalu film pun diputar, keadaan semakin hening, dan tiba-tiba Sasa terlelap begitu saja sampai mereka pulang.

***

"Sa! Lo pulang nggak?!" Teriak Flara membangunkan Sasa. "Eh buset!" Ucap Sasa kaget. "Ish, lo ngapain ngagetin gue?" Tanya Sasa. "Abis lo dari tadi dibangunin nggak bangun-bangun, yaudah deh, gue keluarin jurus TOA gue." Jawab Flara.

"TOA sih, TOA, kuping gue hampir budeg nih!" Ucap Sasa kesal. "Ya sorry." Ucap Flara sambil nyengir. "Pulang yuk." Ajak Bisma. "Nggak, gue pulang sendiri!" Ucap Sasa. "Nggak, lo harus sama gue." Paksa Bisma. "Ck! Ya deh iya." Ucap Sasa, kali ini, ia tidak ingin berdebat dengan Bisma. "Yaudah, see you guys." Ucap Bisma.

***

Huh! Apartemen Bisma lagi. Batin Sasa kesal.

"Bis, kok kita dibolehin sih tinggal satu atap?" Tanya Sasa. "Nggak tau gue, kata Pak Gino, sih, biar lo bisa ngawasin gue. Tapi, gue nggak yakin sama jawabannya Pak Gino." Jawab Bisma. "Oh." Ucap Sasa.

Hmm, asalkan Bisma nggak ngelakuin hal tak senonoh. Eh, tapi kan. Lamunan Sasa buyar ketika ia mengingat adegan kemarin. Saat Bisma menciumnya, tiba-tiba jantung Sasa berdebar sangat kencang.

"Ta, lo ngapain disitu?" Tanya Bisma. "Eh, ng-ngak kok, masuk yuk." Jawab Sasa tanpa ba-bi-bu langsung menyeret Bisma kedalam lift. "Lo ngebet banget sih?" Tanya Bisma dengan senyum yang tidak dapat diartikan.

Bug

"Aw...shh, kok lo nendang 'adek' gue, sih?" Tanya Bisma dengan kesakitan. "Makannya jangan mesum!" Ucap Sasa. "Huh." Ucap Bisma sambil mengelus-elus 'adiknya'. "Bisma jorok ih!" Ucap Sasa ketika melihat Bisma. "Sakit, Ta, siapa juga yang nyuruh lo nendang 'adek' gue." Ucap Bisma.

"Bodo amat." Ucap Sasa acuh. "Ta, ini kan aset berharga gue, ntar kalo luka gimana?" Ucap Bisma masih dengan mengelus-elus 'adiknya'. "Yaudah, nggak punya masa depan." Jawab Sasa. "Tega bat lu, Ta, ntar cara bikin anaknya gimana." Tanya Bisma.

"Ih! Bisma! Kok malah ngomongin yang kek gituan, sih?! Jijik tau!!" Teriak Sasa dengan memukul Bisma. "Ya, ya, kan biar lu ngerti,  jangan pukul gue dong, sakit nih." Ucap Bisma memohon. "Huh!" Kesal Sasa. "Udah, jangan marah. Yuk." Ajak Bisma ke Sasa untuk masuk ke kamar apartemen dengan menggandeng tangan Sasa.

Ni anak selalu bisa ya bikin jantung gue marathon, untung nggak sampe' copot. Batin Sasa melihat perlakuan Bisma.

Tbc.
Masa depan? Masa depanku dengan Jin oppa😘Taek
Gimana, ceritanya nggak nyambung, ya?  Ada yang nungguin lanjutan ceritanya? Kalo nggak ya nggak apa-apa sih, author udah terbiasa kok😢 lah malah curhat😂 udahlah abaikan
Maaf kalo kadang up-nya lama, kadang author males bat karena author tipe manusia yg mager-an😂, but ttp diusahain kok, biar bisa up.
Ok, sekian ttp Vote & Coment guys😉

Annyeong😚

TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang