Pria berjaket hitam.

1.2K 58 0
                                    

19.26

"Bis." Panggil Sasa dengan ragu. Ia menggigit bibirnya karena merasa takut.

"Hm?" Jawab Bisma sedang menonton tv. Ia menoleh ke arah Sasa yang terlihat sedang ragu. Hal tersebut membuat Bisma penasaran.

"Gue keluar sebentar, ya?" Ucap Sasa meminta ijin. Ia tersenyum kaku ke arah Bisma yang malah membuat dirinya ketahuan jika ia terlihat ketakutan.

"Kemana?" Tanya Bisma masih melihat ke arah tv.

"Yaa, kemana aja." Jawab Sasa sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal. Jantungnya berdegub kencang, takut jika Bisma tidak akan mengijinkannya.

"Sama siapa?" Tanya Bisma lagi. Kini suara Bisma menjadi datar. Dan hal tersebut semakin membuat nyali Sasa ciut.

"Sama orang lah." Ucap Sasa yang mulai kesal. Ia tak boleh terlihat ketakutan di hadapan Bisma.

"Nggak boleh." Ucap Bisma singkat, padat, dan jelas.

"Kok nggak boleh?! Gue cuma mau keluar sebentar doang, lo aja yang keluar sampe' tengah malem masih gue ijinin." Cerocos Sasa.

Bisma pun menoleh ke arah Sasa.

"Yaudah, tapi kalo terjadi apa-apa, gue nggak mau nolongin." Ucap Bisma lalu memutar kepalanya kembali menonton tv.

"Kok gitu, sih?! Curang!" Kesal Sasa sambil menekuk bibirnya, namun tidak digubris oleh Bisma.
"Bodo! Pokoknya gue mau keluar hari ini. Gue nggak peduli kalo lo nggak mau nolongin gue!" Ucap Sasa lalu pergi keluar apartemen.

"Pms kali." Ucap Bisma sambil mengangkat bahunya.

***

"Nunggu lama, ya?" Tanya Sasa tak enak hati.

"Enggak, baru nyampe juga." Jawab Rian dengan memberikan senyumnya.

"Oh yaudah deh. Yuk." Ucap Sasa mengajak Rian.

Ya, hari ini Sasa pergi keluar dengan Rian. Maka dari itu, Sasa tidak memberitahu Bisma. Kalau Bisma tahu, maka ia tidak akan bisa jalan dengan Rian.

"Loh, kok kesini? Perasaan jalannya nggak kesini deh." Ucap Sasa disamping Rian.

"Ini jalan pintas." Jawab Rian masih fokus menyetir mobilnya.

"Oh." Ucap Sasa mengangguk-anggukkan kepalanya.

Tapi kok perasaan gue nggak enak ya. Ish! Jangan berpikir macem-macem! Batin Sasa berusaha menghilangkan pikiran negatifnya.

"Kok kesini?" Tanya Sasa heran saat yang dilihatnya bukanlah sebuah taman, namun hutan yang lebat dan sepi.

"Bawel!" Ucap Rian sedikit membentak.

"Rian." Gumam Sasa sambil menatap Rian.

Selama gue hidup, gue nggak pernah dibentak, apalagi sama ortu. Lah ini, deket aja enggak, tapi udah berani ngebentak gue. Batin Sasa menahan perih di hatinya.

"Udah sampai." Ucap Rian lalu membuka pintu mobil.

"Kok cuma ada pohon?" Tanya Sasa terkejut.

"Kita harus jalan, nggak jauh, paling 15 menit sampe'." Jawab Rizal lalu mulai berjalan dan diikuti oleh Sasa. Tak lupa, Rian menghidupkan senter yang memang sudah dibawanya.

Sekitar 15 menit kemudian, mereka sampai di suatu tempat.

"Itu rumah siapa?" Tanya Sasa.

"Itu bukan rumah, tapi mansion. Udah yuk." Ucap Rian mengajak Sasa untuk masuk ke dalam mansion.

TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang