Permintaan maaf

1.1K 50 0
                                    

Brak!

"Lo ngapain sih? Abis makan beton lo?" Tanya Bisma sewot karena Rendy datang dengan tiba-tiba dan membanting kursi.

"Brengs*k!!" Teriak Rendy sambil menjambak rambutnya.

"Lo ada masalah?" Tanya Rizal dan Rendy hanya diam.

"Lo diem, berarti lo emang ada masalah. Coba lo cerita ke kita." Ucap Bisma berusaha membantu Rendy.

"Ina selingkuh," ucap Rendy tanpa melihat Bisma dan Rizal. "Padahal awalnya gue kira Ina bukan cewek kek gitu." Tambah Rendy.

"Seriusan?!" Ucap Bisma kaget.

"Emang udah lo selidiki?" Tanya Rizal.

"Belom." Jawab Rendy.

"Mending lo selesaiin masalah lo sama Ina, bisa jadi ini cuma salah paham." Saran Rizal.

"Nah, betul tuh." Ucap Bisma sambil meletakkan jempol dan telunjuknya di dagu.

"Rendy!" Teriak seseorang dari tangga, siapa lagi kalau bukan Ina.

"Nah, itu cewek lo udah dateng. Gue sama Rizal cabut dulu." Ucap Bisma dan segera meninggalkan Rendy.

"Selesaiin masalah lo sama Rendy, gue yakin lo bukan cewek yang kek gitu." Ucap Bisma setengah berbisik saat melewati Ina.

"Rendy." Panggil Ina namun Rendy tidak menjawab malah membelakangi Ina.

"Ren, plis jangan marah," ucap Ina sambil menatap nanar punggung Rendy.
"Gue tau gue salah, tapi apa yang lo liat tadi cuma salah paham." Ucap Ina.

"Lo bilang cuma salah paham?" Ucap Rendy lebih menuju ke pernyataan dan melangkah mendekat ke arah Ina.

Sementara itu, Ina semakin mundur dan akhirnya terpentok ke dinding yang ada di rooftop.

"Trus ngapain lo senyum ke cowok lain?!" Ucap Rendy sedikit membentak.

"Kenapa? Emang salah kalo gue senyum ke abang gue sendiri?!" Balas Ina dan Rendy terlihat terkejut mendengar ucapan Ina.

"Abang?" Tanya Rendy.

"Iya, gue punya abang. Namanya Rafael, kuliah jurusan ekonomi." Ucap Ina.

"Lo punya abang?" Tanya Rendy sedikit terkejut.

"Iya." Jawab Ina.

"Kok lo nggak ngomong?" Tanya Rendy sambil menumpukan satu tangannya ke dinding.

"E-elo nggak nanya." Jawab Ina.

"Yaudah, gue minta maaf udah nuduh elo selingkuh." Ucap Rendy sembari menjauhkan tangannya dari tembok.

"Iya. Makannya kalo ada apa-apa jangan langsung salah paham." Ucap Ina.

"Iya deh. Kek kelas, yuk." Ajak Rendy dan Ina menerima ajakan Rendy. Mereka berdua pergi ke kelas dengan bergandengan tangan.

"Ciee yang udah baikan." Seru Bisma saat Rendy dan Ina sudah datang. Kebetulan Bisma dan Sasa sedang ngobrol di depan kelas Sasa.

"Namanya juga pasangan sejati." Ucap Rendy membanggakan diri.

"Alah, liat Ina dianter abangnya aja lo cemburu." Ejek Bisma.

"Ya kan gue nggak tau kalo Ina punya abang." Ucap Rendy.

"Udah ah, masuk kelas sono, bentar lagi gurunya dateng." Ucap Sasa mengusir Bisma dan Rendy.

"Iya, iya. Yok, Ren." Ucap Bisma mengajak Rendy.

"Bentar." Ucap Rendy berbalik lagi dan menghampiri Ina.

TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang