Let you go

1.3K 41 0
                                    

Karizma; Cass-f u till i f u

“Bolehkah? Bolehkah aku egois hanya untuk sekali saja? Aku sungguh tidak bisa dengan perasaan ini.”


Sekarang kedua pengantin baru itu–Bisma dan Sasa–sedang berada di kamar Bisma untuk mengemasi barang-barang Bisma. Tentu saja Sasa sebagai istri sah Bisma harus membantu Bisma untuk mengepak barang-barang Bisma karena itu sudah merupakan tanggung jawabnya.

Sasa memasukkan beberapa baju ke dalam koper Bisma. Rasanya ia tak rela jika harus membiarkan Bisma jauh darinya. Namun Sasa juga tidak boleh mementingkan dirinya sendiri, Bisma pergi ke US karena pendidikan jadi tak ada salahnya. Tetapi apakah Sasa bisa memendam rasa rindunya saat Bisma jauh darinya?

Siapa yang akan membuatnya tertawa? Siapa yang akan memanggilnya dengan sebutan 'Nata'? Siapa yang akan bertingkah konyol demi membuat Sasa tertawa? Rasanya Sasa ingin sekali berteriak di depan Bisma dengan perkataan, "LO NGGAK BOLEH PERGI!!" Dan memeluk tubuh Bisma.

"Sayang?" ucap Bisma dengan menepuk bahu Sasa. Kini Bisma lebih sering memanggil Sasa dengan panggilan 'sayang', padahal Sasa berkata bahwa ia lebih nyaman jika dipanghil nama. Namun Bisma tetaplah Bisma, ia tidak akan merubah pendiriannya.

"Ada apa?" tanya Sasa dengan menoleh ke arah Bisma.

"Kamu nggak pa-pa?" tanya Bisma sambil duduk di sebelah Sasa. Bisma tahu jika Sasa sedang–tidak apa-apa–namun ia hanya berpura-pura tidak tahu supaya Sasa tidak tambah sedih.

"Aku nggak pa-pa," jawab Sasa dengan tersenyum manis. Sungguh, jika boleh Bisma akan membawa Sasa ke US bersamanya. Namun ia sudah memutuskan bahwa Sasa akan tetap berkuliah di Indonesia. Dan ia tidak bisa merubah keputusannya.

Bisma menghela napasnya, ia mengecup puncak kepala Sasa dengan sayang. Rasanya sangat berat jika harus meninggalkan seseorang yang kita sayangi. Apalagi Bisma dan Sasa baru saja melaksanakan pernikahan mereka. Tetapi mereka terpaksa harus berpisah karena keinginan ayah Bisma.

"Jangan lupain aku," ucap Sasa di dalam dekapan Bisma. Ia berusaha untuk menahan suaranya agar tidak bergetar.

"Aku nggak bakalan ngelupain kamu karena kamu selalu ada di pikiran aku," Bisma mendekap tubuh Sasa dan mengelus surai Sasa yang begitu lembut. Bisma menghirup dalam-dalam aroma shampoo milik Sasa. Aroma khas vanila yang seakan-akan menjadi candu untuknya.

"Janji?" tanya Sasa dengan mendongak menatap Bisma.

Bisma menunduk sehingga jarak diantara wajah mereka terkikis. "Janji," jawab Bisma dengan mendekatkan wajahnya sehingga kening dan hidung mereka menempel.

Keduanya memejamkan mata, menikmati setiap detik yang berlalu dengan cepat. Keduanya memiliki permintaan yang sama, tolong hentikan waktu saat ini juga. Namun waktu terus berlalu, membuat mereka mau tidak mau harus cepat berpisah.

***

"Hati-hati, aku bakal selaku berdoa buat kamu," ucap Sasa saat berada di bandara.

"Jaga diri kamu ya, Bis, mama sama papa bakal ngerinduin kamu," ucap Evelyn.

"Gue harap penerbangan lo baik-baik aja dan jangan lupain kita semua," ucap Rendy mewakili teman-temannya.

"Makasih semuanya, Bisma seneng banget punya orang-orang terdekat kayak kalian," ucap Bisma dengan tersenyum.

TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang