Misi Penyelamatan

1.1K 56 5
                                    

"Lewat sini." Bisik Bisma kepada teman-temannya.

Sekarang, Bisma dan teman-temannya sedang berada di sebuah terowongan yang memungkinkan menjadi jalan untuk masuk ke rumah itu.

"Masih jauh?" Tanya Ina.

"Nggak tau, jalan aja terus." Jawab Bisma.

"Stop." Ucap Bisma agak pelan.

"Kenapa?" Tanya Rizal.

"Ada orang di depan, mereka bawa senjata." Jawab Bisma.

"Duh, pake' bawa senjata lagi." Keluh Rendy.

Klik

"Lo ngapain, Zal?" Tanya Rendy bingung.

"Disini ada senjata, udah diisi semua." Ucap Rizal yang membuat terkejut teman-temannya.
"Ambil." Ucap Rizal melemparkan sebuah pistol berukuran sedang ke Bisma.

"Thanks." Ucap Bisma.

"Gue nggak bisa nembak." Ucap Flara.

"Tapi lo bisa pake' ini?" Tanya Rizal sambil menunjuk pedang.

"Ya, mungkin. Dulu gue pernah belajar gunain pedang." Jawab Flara sambil mengambil pedang.

"Ok, sekarang kita harus maju ke depan," ucap Rizal, tetapi teman-temannya masih diam di tempat.
"Gue bakal ngelindungin kalian." Ucap Rizal dan berjalan ke depan.

"Jalan." Ucap Rizal sambil melambaikan tangannya.

"Belakang gimana?" Tanya Bisma yang sedari tadi berada di depan.

"Aman." Jawab Rizal dibelakang.

"Di depan ada pintu, tapi keknya dikunci." Ucap Bisma.

"Biar gue buka." Ucap Rizal dan menembakkan peluru ke gembok pintu.

Dor!

Brak!

"Jalan." Ucap Rizal setelah menggebrak pintu.

"Gawat." Ucap Bisma.

"Kenapa?" Tanya Rendy.

"Ada tiga terowongan di depan." Jawab Bisma.

"Gini aja. Lo sama Ina terowongan paling kiri, Rizal sama Flara terowongan tengah, gue terowongan paling kanan." Ucap Bisma.

"Lo nggak pa-pa sendiri?" Tanya Rendy.

"It's Ok, emang lo mau badan lo dibelah jadi dua buat nemenin gue?" Tanya Bisma.

"Ya kagak lah. Yaudah gue berangkat." Ucap Rendy da segera berjalan menuju terowongan paling kiri.

"Gue duluan, good luck, Bro." Ucap Rizal dan segera menuju terowongan tengah.

Dan sekarang, giliran Bisma menuju terowongan paling kanan.

Semoga gue bisa nemuin lo. Harap Bisma di dalam hati.

***

Prang!

"Aduh, pake' nyenggol vas segala." Ucap Flara sambil memegang kepalanya.

"Sembunyi, sembunyi." Ucap Rizal.

Lalu mereka berdua bersembunyi di antara tumpukan kotak kayu yang ada di sana. Rizal mendekap tubuh Flara supaya mereka tidak ketahuan dan sekaligus menenangkan Flara.

Tap, tap, tap.

Suara langkah kaki mulai mendekat ke arah Rizal dan Flara. Sampai pada akhirnya,

"Ada siapa?" Tanya seseorang.

"Tidak ada, ku pikir hanya seekor tikus." Jawab seseorang yang lainnya.

TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang