Extra Part

1K 29 0
                                    

🎶Public-Make You Mine

"Mencintaimu adalah tugasku, menyayangimu adalah kebiasaanku."

🍁🍁🍁

"Kak Dev, Leina mau main sama kakak!" rengek seorang anak kecil. Namanya Reina Amara Chelsea, anak dari Rendy dan Ina. Umurnya masih empat tahun, sedangkan Devano berumur sepuluh tahun. Tak disangka, perempuan kecil itu selalu membuat Devano luluh. Padahal, sifat Devano tidak jauh berbeda dengan Bisma.

Devano yang sedang bermain dengan rubiknya kini berjalan menghampiri Reina yang berada di teras rumahnya. Bisma, Sasa, Rendy, Ina, Rizal, dan Flara sedang berada di dalam rumah. Mereka sedang berbincang-bincang. Sementara Devano dan Reina lebih memilih untuk bermain saja.

Sebenarnya Flara dan Rizal sudah memiliki momongan. Namanya Fariz Huda Airlangga. Sekarang berumur tiga tahun. Mengapa ia tak ikut dengan Devano dan Reina? Karena ia sedang tidur. Jika sudah tidur, ia tidak bisa diganggu.

"Mau main apa?" tanya Devano yang sudah berada di dekat Reina. Didepan Reina, ia bersifat layaknya super hero, tetapi jika didepan orangtuanya, ia akan bertingkah seperti anak kecil. Ya begitulah Devano, pandai berakting.

"Main petak umpet!" ucap Reina dengan mata berbinar. Ia sangat senang ketika Devano mau diajak bermain.

"Oke, tapi jangan jauh-jauh, ya." ucap Devano menasehati Reina.

Reina mengangguk. Sementara itu Devano sudah bersiap dengan menutup matanya, setelah itu ia mulai menghitung dari satu sampai sepuluh. Setelah selesai, ia membuka matanya dan mulai mencari keberadaan Reina. Tak sulit, pasti Reina bersembunyi dibawah kolong meja. Tempat andalan Reina untuk bersembunyi.

Devano segera mendekati kolong meja yang berada tidak jauh darinya. Di ujung meja terdapat sebuah kaki kecil yang pasti adalah milik Reina. Devano berjongkok, ia mengintip kedalam kolong meja. Disana Reina sedang menatapnya.

"Ketemu!" seru Devano dengan menarik tubuh Reina. Ia menggelitiki perut Reina sehingga membuat gadis cilik itu bergerak tak beraturan.

"Haha..geli kak..ampun," Reina tak sanggup menahan tawanya ketika Devano menggelitikinya. Saat ia sudah tak berdaya, Devano baru berhenti menggelitikinya. Napasnya naik turun secara cepat. Keringat yang menetes di dahinya sabgat banyak.

"Devano, Reina, ayo masuk." Sasa tiba-tiba datang. Ia baru saja selesai mengobrol dengan sahabat lamanya.

"Yaaah..padahal Leina masih mau mainan sama kak Dev," Reina memajukan bibirnya. Ia terlihat sangat imut ketika sedang merajuk.

"Reina makan dulu, nanti kalau udah selesai kita main lagi." ucap Devano berusaha membujuk Reina.

"Janji, ya!" ucap Reina dengan menyodorkan kelingkingnya.

"Iya, janji." ucap Devano dengan menyatukan kelingking miliknya dengan milik Reina.

"Ayo, cepet makan biar kalian bisa main lagi." ucap Sasa dengan menuntun Devano dan Reina masuk kedalam rumah.

Setelah itu, mereka semua makan bersama dengab sesekali Reina mengeluarkan ocehannya. Jika dilihat-lihat, sifatnya lebih mirip Rendy yang super aktif. Jika boleh, mereka ingin merasakan hal ini lebih lama lagi. Kenangan seperti ini tidak akan terulang kembali.

***

"Bunda," kini keluarga Devano sedang berkumpul di ruang keluarga. Rizal, Flara, Rendy, dan Ina sudah pulang terlebih dahulu. Semakin kesini mereka semua semakin sibuk hingga jarang ada waktu untuk berkumpul lagi. Hari ini beruntung mereka dapat berkumpul kembali setelah sekian lama.

TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang