"Eh, si Flara sama Rizal kemana, sih? Kok dari tadi belum balik?" tanya Sasa.
"Nggak tau, coba lo chat aja," jawab Rendy. Lantas Sasa segera membuka ponselnya dan mengirim pesan kepada Flara.
Sasa mulai mengetik di atas ponselnya, saat sudah selesai, Sasa kembali meletakkan ponselnya untuk menunggu balasan dari Flara.
Ting!
"Eh, hape aku bunyi," ucap Flara sambil merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya.
Flara membuka ponselnya, lantas ia membaca pesan dari Sasa.
Sasa: lo dimn? Kita semua udh lama nungguin lo, tp lo belum balik-balik juga
"Sasa nanyain, nih. Gimana dong?" tanya Flara kepada Rizal.
"Sini," ucap Rizal sambil mengambil ponsel dari tangan Flara.
Flara: bilang aja ke guru kalo gw sama Flara bolos
Ting!
Ponsel Sasa berbunyi, lantas ia membuka ponselnya.
"Flara sama Rizal mau bolos, katanya bilang aja ke guru kalo mereka berdua bolos. Gimana dong?" tanya Sasa.
Mereka berempat saling berpandangan. Sampai suara Ina membuat mereka berhenti.
"Biarin aja, mungkin mereka butuh waktu sendiri," ucap Ina.
Sasa mengangguk, "Oke, kalo gitu kita balik aja yuk," ajak Sasa. Lalu mereka berempat berdiri dan berjalan menuju kelas masing-masing.
***
Rizal menatap lurus ke depan di pinggir pembatas rooftop. Entah memikirkan apa, yang terpenting ia bisa tenang kali ini.
Flara melangkahkan kakinya ke samping Rizal. Ia mengikuti apa yang sedang dikerjakan oleh Rizal. Sampai keheningan datang di antara mereka.
"Zal, kamu ada masalah?" tanya Flara berhati-hati, ia takut jika Rizal akan tersulut emosi.
Rizal menghela napasnya dalam-dalam. Bagaimana ia akan memberitahu segalanya kepada Flara. Akankah Flara tetap di sampingnya?
"Kalo kamu nggak mau cerita nggak pa-pa, tapi kalo kamu mau cerita aku ada disini buat dengerin kamu," ucap Flara tulus.
Rizal menunduk, ia terlihat sangat lelah. Ia pasti juga kecewa karena perkataan dua orang tadi.
"Gue..nggak tau harus gimana lagi," ucap Rizal lesu.
Flara menarik kedua tangan Rizal dan menggenggamnya.
"Kamu ada masalah apa? Coba cerita, barangkali aku bisa bantu kamu," ucap Flara tulus dengan menatap Rizal.
Rizal balik menatap Clara, ia melihat suatu ketulusan di dalam sana. Flara benar, ia harus menceritakan semuanya kepada Flara, barangkali Flara memang bisa membantunya.
Rizal menarik napas, "Gue nggak tau, tapi kemarin siang pas gue pulang sekolah, pergi sama mama buat makan siang. Dan disana, sebelum gue masuk ke kafe, tiba-tiba Ina datang ke arah mama gue," Rizal menjelaskan, sementara Flara masih setia mendengarkan kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh Rizal.
"Gue awalnya bingung pas tiba-tiba Ina dateng, tapi yang bikin gue tambah bingung adalah Ina manggil mama gue dengan sebutan 'mama'. Dan disitu gue mulai bingung, apa sebenarnya hubungan mama sama Ina?" Rizal kembali melanjutkan ceritanya yang membuat Flara bingung.
"Jadi sebenarnya mama kamu itu juga mamanya Ina?" tanya Flara.
Rizal mengangkat bahunya, "Gue nggak tau secara pasti, tapi saat ini gue lagi cari tau tentang masalah ini," jawab Rizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]
Teen FictionSepenggal kisah tentang seorang cowok yang bernama Bisma. Terkenal karena pembuat rusuh di sekolahan atau sering disebut Troublemaker. Tak hanya pembuat rusuh, namun ia juga sering pergi ke klub malam. Namun di suatu hari, pihak sekolah sudah tidak...