Mulmed: akang Rizal😂
.
.
.
.Sejak tadi, Rizal menatap papan tulis tanpa minat. Ia tidak memperhatikan guru yang sedang menulis rangkaian kata tidak jelas di papan tulis. Iya, karena tulisannya sama sekali tidak bisa dibaca *hanya bisa dibaca menggunakan mata batin:v
Rizal berdiri dari tempat duduknya, mengabaikan pandangan dari beberapa murid yang terkejut dengan pergerakan Rizal. Tak terkecuali dengan Bisma dan Rizal. Mereka berbisik menanyakan hal yang terjadi pada Rizal, namun percuma, yang mengetahui isi kepala Rizal hanya dirinya dan Tuhan.
Rizal melangkah menuju depan dan meminta ijin kepada gurunya untuk pergi ke kamar mandi. Setelah mendapatkan ijin, Rizal segera meninggalkan kelas dengan Bisma dan Rizal yang memandangnya keheranan.
Rizal melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Tapi bukannya berbelok menuju ke kamar mandi, Rizal malah menaiki tangga menuju rooftop. Entah mengapa, saat ini ia sangat ingin pergi ke tempat itu.
Sesampainya di rooftop, Rizal segera mengambil kursi yang berada di rooftop itu. Ia duduk di kursi tersebut, sudah lama ia tak mengunjungi tempat ini, biasanya Bisma atau Rendy yang mengajaknya.
Rizal mengeluarkan selembar foto dari saku celananya. Ia memandangi foto itu, sekali lagi ia bingung, bagaimana caranya ia bisa mengetahui semuanya tanpa sepengetahuan mamanya?
Rizal menyimpan kembali foto tersebut ke dalam kantongnya. Ia menyandarkan kepalanya pada kursi. Hingga beberapa saat ia ketiduran di rooftop tanpa sepengetahuan siapapun.
Sementara di kelas, Bisma dan Rendy bingung karena sejak lima belas menit yang lalu, Rizal belum juga kembali. Mereka berdua curiga jika Rizal akan bolos kali ini. Rizal tidak akan bolos jika bukan Bisma dan Rendy yang mengajaknya.
"Ren, lo tau nggak Rizal lagi ada di mana?" tanya Bisma dengan berbisik.
Rendy yang duduk disampingnya pun membalas pertanyaan Bisma, "Nggak tau lah, ka gue dari tadi ada di kelas," jawab Rendy juga dengan berbisik.
Duagh!
"ADAWW!! SIAPA YANG NGLEMPAR PENGHAPUS KE KEPALA GUE?!!.." teriak Rendy lantang karena ia terkena sebuah penghapus yang tiba-tiba mendarat di kepalanya. Sementara Bisma kembali diam sambil menahan tawanya.
"Saya! Memang kenapa?!" ucap Pak Gino dengan berkacak pinggang.
"Sakit tau, Pak, entar kalau kepala saya bocor gimana?" ucap Rendy sambil mengelus kepalanya.
"Bukan urusan saya!" ucap Pak Gino dan kembali menerangkan pelajaran.
"Kampret," kesal Rendy yang hanya bisa didengar oleh Bisma.
Sementara Bisma di sampingnya sudah terkikik tidak jelas.
***
Saat ini adalah saat dimana para siswa-siswi mengisi perutnya masing-masing. Apa lagi jika bukan waktu istirahat. Masa yang paling ditunggu-tunggu oleh para murid yang perutnya minta diisi dengan berbagai makanan dan minuman.
Dan disinilah keenam–atau lebih tepatnya kelima bersahabat itu sekarang, mereka sedang berada di kantin. Namun agaknya, semua orang terheran-heran karena tidak mendapati Rizal bersama dengan Bisma dan Rendy.
"Loh, Rizal kemana?" tanya Flara, sedari tadi ia celingak-celinguk untuk mencari keberadaan Rizal.
"Nggak tau, tadi di kelas dia juga bolos," jawab Rendy sambil mengangkat bahunya.
"Hah! Bolos?!! Kok bisa?!!" teriak Flara sehingga membuat seluruh penghuni kantin menatap aneh ke arahnya.
"Sori, sori, temen gue lagi laper," ucap Sasa yang berusaha keras menahan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER & GOOD GIRL [COMPLETED]
Teen FictionSepenggal kisah tentang seorang cowok yang bernama Bisma. Terkenal karena pembuat rusuh di sekolahan atau sering disebut Troublemaker. Tak hanya pembuat rusuh, namun ia juga sering pergi ke klub malam. Namun di suatu hari, pihak sekolah sudah tidak...