Kemenangan

966 71 13
                                    

Ata menatap layar televisi dengan penuh, hari ini adalah hari penentuan antara Asa dan seseorang dari negara lain yang bertanding untuk memenangkan juara tingkat Asean.

Setelah beberapa bulan Asa berjuang, akhirnya hari ini babak penentuan

Hari ini Ata mengajak Caca, Mega, Rani, Reysa, Pras, Nando dan Samudera untuk menonton di rumahnya, untuk informasi bahwa kedua orang tua Ata sedang keluar kota.

"Gila ini ceweknya cantik-cantik!" seru Nando

Teman-teman perempuan Ata sedang menyiapkan berbagai camilan, sedangkan Ata memilih mengawasi televisinya. Seakan tak mau ketinggalan tentang Asa dan juga keberadaannya, padahal lombanya masih satu jam lagi.

"Iya, enak juga ya Asa," jujur Samudera.

Awalnya Ata tak risih dengan mereka hingga Awan menyerukan sesuatu yang membuat hati Ata mendidih.

"Eh, ini cewek yang foto bareng sama Bang Asa 'kan?" tanya Awan. "Iya, cantik bener ya, menang banyak nih Asa!" seru Nando.

"Iya, udah cantik bakat nyanyi pula, eh, mereka kalau foto deket 'kan?" tanya Pras. "Heem, padahal tampang Asa biasa aja tapi yang ajak foto bejibun!" kini giliran Samudera yang berbicara seakan-akan tak ada Ata di sisi mereka.

Tai banget nih para cowok, gue tahu gue masih mantannya Asa, ya tapi mereka gak bisa menghargai gue sebagai orang yang suka Asa apa?! Kesal Ata.

"Lihat snapgramnya! Gila dia semangatin Bang Asa!" sontak mata Ata beralih pada ponselnya dan segera membuka akun milik si cewek yang menurut Ata 'kegenitan' itu.

Anjir nih cewek, gak tahu apa kalau Asa udah suka orang lain! Batin Ata kesal.

Semenjak kejadian dimana Asa dan si cewek yang menurut Ata ganjen foto berdua, Ata memang benar-benar cemburu pada Asa. Sebenarnya, Asa sudah menjelaskan ke Ata kalau mereka hanya sebatas teman karena mereka sama-sama ikut lomba.

"Lagi pada ngapain sih?" tanya Mega, ia dan yang lainnya ketika sudah kembali dengan berbagai camilan yang ada.

"Lagi stalker cewek," jawab Reysa santai. Baik Caca, Rani, dan Mega langsung melotot pada Pras, Nando, dan Awan yang cengengesan.

"Baru juga ditinggal beberapa menit udah mau cari yang lain?" sarkas Rani. "Ih gak gitu, kamu salah paham Ran," tutur Nando.

"Pacaran udah jalan setahun, mau cari yang lain?" sindir Caca. "Aduh, kamu salah paham Caca," tutur Pras.

"Baru juga jadian, udah ada yang lain?" tanya Mega sinis. "Dih, ya enggak lah Meg. Gue setia loh," ucap Awan.

"Yang adem ayem cuma gue," Samudera merangkul Reysa dengan tenang. "Dih," gumam Reysa.

"Emang kalian stalker siapa sih?" tanya Caca.

"Mereka stalker cewek yang habis foto bareng sama Asa sih," jawab Reysa mewakili para lelaki yang sedari tadi memuji kecantikan si pebulu tangkis itu.

"Oh cewek itu toh," jawab Mega, Caca, dan Rani bebarengan.

Detik kemudian mereka melirik Ata yang memiliki raut wajah benar-benar keruh.

"Apa lihat-lihat?!" sarkas Ata, ketika tahu semua pandangan tertuju padanya.

"Kok kalian bahas cewek itu waktu ada Ata sih!" seru Caca.

"Tuh Ata jadi sebel 'kan!" seru Mega kemudian.

"Aduh sorry Kak, gue lupa kalau ada lo dari tadi," ucap Awan menyesal, ia merasa bersalah sudah memuji cewek yang menjadi musuh sementara bagi Ata.

Matahari di atas AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang