Pertemuan (Kembali)

1K 77 4
                                    

Samudera mengibaskan rambutnya yang basah karena ia sudah keramas, dengan cekatan tangannya mengambil ponsel miliknya.

Atatata

Ta, keluar yuk?

Ia letakkan ponselnya ke meja dan segera memilih kemeja yang sekiranya pas. Ting.

Atatata

Maaf gak bisa, aku lagi keluar sama Awa ini.

Samudera menghela napas. "Untung gak sama Asa aja sih gak papa," gumamnya.

Oh iya deh kalau gitu. Kamu hati-hati ya! Bilangin sama Awan buat hati-hati 😂

Siap! Awa bilang : ye gue tahu, khawatir banget.

Namanya juga sama pacar sendiri Wan, ya khawatir

Ck, gue jagain dengan baik dan hati-hati Bang Sam. -Awan ganteng.

Oke deh kalau gitu

Maaf tadi handphoneku dipake Awa secara paksa

Iya gak papa kok

Ya udah aku matiin handphoneku ya:)

Iya. Love you ❤

Love me too 😝

:)

Hehehe

Dasar ya

Tidak ada notif lagi, itu menandakan kalau Ata benar-benar sudah mematikan ponselnya.

"Sam, gue mau keluar dulu ya," ujar Jessica, kakak satu-satunya Samudera, mereka hanya berbeda dua tahun.

"Mau kemana? Sama siapa?" tanya Samudera. "Mau ke kampus lagi ada tugas tambahan, sama Deno dia udah ada di depan," jawab Jessica.

Samudera mengangguk-anggukkan kepala sejenak. "Gue mau ketemu Bang Deno dulu deh," Samudera berjalan melewati kakaknya yang berdecak kesal.

Samudera berjalan santai ke arah Deno yang sedang duduk di motornya. "Woi!" sapa Deno, ia dan Samudera bertos ria.

"Yoi, mau kemana lo sama kakak gue?" tanya Samudera. "Kampus. Gue sama dia ada tugas tambahan, emang rada si dosennya, harusnya hari minggu gini santai," ucap Deno.

"Resiko anak kuliahan ya gitu Bang," komentar Samudera. "Nah ya itu," Jessica mendekati Deno dan Samudera.

"Nah berhubung kakak gue udah keluar, gue titip dia ya. Jagain, jangan sampai kenapa-napa," peringat Samudera. "Siap bos!" Deno mengacungkan jempolnya ke arah Samudera.

"Gue berangkat dulu, kalau mau keluar bilang Mbok Mina," ucap Jessica. "Iya ibu negara," ledek Samudera.

Jessica mencubit perut Samudera dan mencium kilat pipi adik tersayangnya ini.

"Hati-hati!" teriak Samudera. Senyum lebarnya ia perlihatkan, membuat wajahnya semakin tampan.

"Kalau gue di rumah ya bosen," ujar Samudera pada dirinya sendiri. Ia berpikir sejenak, berusaha mencari jalan alternatif agar dirinya tidak merasa bosan di rumah.

Matahari di atas AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang