Chapter 1

8.3K 230 49
                                    

MONMAAP SEMUANYA,
Buat pembaca baru My Possessive CloseFriend.
Jadi saia buat ini sebelum mengenal dialog tag, tanda baca yang benar, dan segala macam lainnya :)
Itu sekitar di chapter 1 sampe chapter 14. Emang dah, bodoh bgt emang :')
Tapi di chapter 15 udah mendingan, InsyaAllah. Hehe.
Intinya saia adalah author amatiran yang sok-sok an mau buat cerita, cerita ini masih tahap revisi gays. So, saia nerima krisar tanpa ngajak war, sebab saia udah vakum dari mobelejen karna musuhnya terlalu noob (dahal gue sendiri yang noob, yha~). Sekian, makasi ;)
Happy Reading!

***
Jangan terlalu banyak bicara, aku hanya butuh pembuktian bukan hanya sekedar omongan.
***

Hari ini Elise berjalan dengan gontai dari kamar menuju meja makan, tak ada sedikit pun gairah untuk pergi ke sekolah. Ia benci dengan semua yang sudah terjadi semalam. Pacarnya Rayyan, telah bermain api dengannya. Ia tertangkap basah oleh Elise di sebuah restoran pada hari minggu malam bersama seorang wanita yang tak Elise ketahui. Tak hanya itu, Rayyan bahkan mengeluarkan kata-kata yang membuat hati Elise tersayat begitu dalam. Elise merasa di bodohi karena terlalu percaya dengan kata-kata busuk dari Rayyan, ia menyesal pernah menjadi kekasih Rayyan.

"Di makan ya nak, nanti kamu sakit," ucap Rani bunda Elise.

"Elise enggak mau makan bun, Elise gak laper," jawab Elise dengan begitu lesuh, iya mendorong pelan piring yang sempat Rani sodorkan. Semenjak kejadian semalam, membuatnya tidak bersemangat untuk menjalani aktivitas.

"Enggak laper gimana, dari semalem kan kamu di kamar terus?" tanya Rani, ia tak mengerti mengapa anak perempuannya ini tiba-tiba tidak memiliki semangat, padahal tiap pagi Elise selalu bersemangat untuk mencicipi masakannya.

Alhasil Elise menyantap makanan yang ada di depannya, nafsu makannya menurun, namun Elise harus memaksanya karna sejak semalam ia belum juga mengisi perutnya.

***

"HAI LIS," Teriak Dina, sahabat Elise. Dina dan Elise sudah berteman sejak saat mereka duduk di bangku SMP, pertemanannya masih berlanjut hingga saat ini sebab ia satu sekolah lagi bahkan satu kelas kembali

"YA AMPUN MATA LO KENAPA, LIS? LO HABIS NANGIS? KENAPA? KOK BISA, SIH?" pekik Dina saat menyadari mata Elise yang sembab, ia tak tahu apa yang terjadi dengab sahabatnya itu.

"Din, bisa gak kecilin suara lo? Enggak enak di denger sama yang lain," ucap Elise.

"Iya-iya maaf, ya abisan gue kaget mata lo sembab gitu. Abis ada masalah sama siapa?" tanya Dina dengan penasaran.

"Gue putus." Satu kata yang keluar dari mulut Elise sukses membuat Dina tercengang, bagaimana tidak Elise sudah menjalin hubungan lama dengan Rayyan, bahkan Elise sudah menyiapkan sesuatu untuk ulang tahun Rayyan dalam kurun dua minggu kedepan.

"REALLY?! Kok bisa?!" tanya Dina tak percaya, lalu kemudian Elise menceritakan apa yang terjadi semalam.

"Serius, Lis? Dia ngomong gitu ke lo?"

"Iya, Din. Gue bodoh banget ya bisa sepercaya itu sama orang," ucap Elise air matanya turun kala mengingat perkataan Ray malam itu, kata-katanya sukses membuat Elise tertohok dan sulit untuk dilupakan.

"Enggak, Lis. Emang dianya aja yang brengsek, sampah banget jadi orang. Udah deh, jangan lagi lo tangisin. Lo berhak dapet yang jauh lebih baik dari dia," ucap Dina seraya memeluk Elise, ia paham betul bahwa kini pasti Elise sedang rapuh.

"Thanks, Din. Lo selalu aja ada pas gue lagi jatuh kayak gini," ucap Elise seraya mengusap air matanya.

"Eh iya, anyway, lo tau kakak kelas kita yang kemarin menang lomba Matematika gak, sih?" tanya Dina pada Elise.

"Hah? Yang mana?"

"Ish, yang namanya Arsyan-Arsyan itu, masa lo gak tau, sih?"

"Enggak tau beneran, emang kenapa dia?"

"Really lo enggak tau? Dia kan terkenal banget, masa lo gak tau, sih?! Elise lo dari mana anjir, ngebucin mulu sih sama Ray, sampe lupa kalo ada yang lebih tampan, OMG," ucap Dina yang sedikit berlebihan.

"Yauda, sih. Penting banget gue harus tau dia? Emang dia siapa?"

"Yeee, awas lo sampe suka sama kak Arsyan. Gue tampol, mau?" Dina terus mencak-mencak lantaran Elise yang kurang up to date tentang berita di sekolahnya, sebenarnya pun Elise tidak memperdulikan apa yang tengah jadi perbincangan di sekolahnya karena menurutnya itu kurang penting untuk dibahas. Namun sahabat nya ini selalu saja sukses menjadi lambe turah dengan segala informasi yang didapatnya.


U

pdate: 1 Januari 2019
Revisi: 18 Maret 2021

Hai gais, aku lagi nyicil revisi naskah, nih. Semoga cepet kelar, yaawww. Anyway makasi untuk support dan dukungannya ❤️❤️❤️

HAI GAIISS, INI CERITA PERTAMA AKU. MEMBUKA KRITIK DAN SARAN DI KOLOM KOMENTAR YA! ❤

Makasi yang udah baca serta voment, next chapter bakal aku kasih visualnya ❤ :)

Salam gadis.senja :)

My Possessive CloseFriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang