Chapter 32

628 16 0
                                    

Trus gunanya kita berhubungan apa? Kalau kamu sendiri enggak pernah percaya sama omongan aku.
-Arsyan Aditya Gribble
***

Jam weker menunjukan angka 06:05, dan Elise baru saja bangun dari tidurnya. Semalam ia dengan Mike berada di balkon hingga larut malam, mungkin itu sebab mengapa kini ia bangun terlambat.

Elise langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya, sudah ia pastikan bahwa Arsyan telah menunggunya dibawah.

Setelah semua sudah siap, Elise langsung menuruni anak tangga. Dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

Benar saja, kini Arsyan tengah berada di depan gerbang bersama motor ninjanya.

"Arsyan," panggil Elise lalu menghampirinya.

"Aku kesiangan, maaf ya udah nunggu lama," lanjutnya.

Arsyan tersenyum hangat, "Iya enggak apa-apa, ayuk naik."

Arsyan dan Elise pun pergi menuju sekolahnya, tak butuh waktu lama mereka pun telah sampai. Waktu masih tersisa 10 menit untuk bel berbunyi, Arsyan dan Elise kini masih di kantin untuk membeli sarapan.

Saat mereka tengah menikmati sarapannya, seorang gadis perempuan dengan rambut sebahu serta berponi. Cantik, saftu kata yg terlintas di benak Elise.

"Syan, itu anak baru, ya? Aku belum pernah liat sebelumnya." Elise menunjuk ke arah yang dibelakangi Arsyan. Arsyan pun menoleh, betapa terkejutnya ia ketika melihat Kafha yang sudah berada di sekolahnya.

Cantik, kata itu masih terlintar di benak Arsyan hingga saat ini. Namun sesaat kemudian hilang, ia sadar bahwa kini ada Elise sebagai pengganti masalalunya.

"Lis, ayuk kita naik." Arsyan langsung bangkit dari duduknya.

"Ih, tapi ini kan belum habis," jawab Elise yang heran dengan gelagat Arsyan.

"Nanti kita beli lagi, sekarang cepetan kita naik. Dikit lagi bel," ucap Arsyan lalu menarik tangan Elise.

Elise pun yang melihat gelagat aneh Arsyan langsung melepaskan genggamannya.

"Apaan sih, Syan? Kenapa tiba-tiba kamu jadi aneh gini?" protes Elise yang sudah kesal dibuatnya.

"Ma-maaf."

"Kenapa? Kenapa pas aku nunjuk ke cewek itu kamu langsung aneh?" tanya Elise yang berusaha menerka Arsyan lewat raut wajahnya.

"Atau--" Ia menggantungkan perkataannya.

"Atau dia Farisha?"

Blam!

Arsyan menghembuskan napasnya, "Iya, dia Farisha."

"Udah? Kamu enggak mau aku balik ke Farisha, kan? Sekarang cepetan ke kelas," ucap Arsyan lalu meninggalkan Elise yang masih mematung.

***

Sesampai di kelas, Arsyan langsung membuka buku pelajarannya. Seperti inilah kehidupannya di kelas, selalu sibuk dengan semua buku pelajaran serta soal-soal ulangan.

Pikirannya masih mengenai Farisha yang baru saja pindah ke sekolahnya, ia tak menyangka bahwa ia akan satu sekolah lagi dengannya. Bukan, bukannya ia senang bisa satu sekolah dengan Farisha kembali, ia hanya takut hubungannya dengan Elise kian memburuk. Setelah Tasya, kini Farisha yang hadir untuk menguji hubungannya dengan Elise?

Tiba-tiba, terlintas pada masalalunya dengan Farisha.

Flashback on

Arsyan tengah duduk di bangku taman belakang sekolah, ia sedang menunggu wanita pujaan hatinya. Ia heran, mengapa tiba-tiba Farisha memintanya untuk menemuinya di taman belakang sekolah.

My Possessive CloseFriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang