Kini Elise dengan Dina sedang berada di kantin sekolahnya. Mereka sedang menikmati istirahatnya, sembari bersendau gurau."Lis, ituu Lis," ucap Dina sambil menggoyangkan bahu Elise, setelah itu menunjuk sesuatu yang berada di belakang Elise.
"Apaan sii? Kenapaa?" tanya Elise dengan kebingungan.
"Ituu, kakak kelas yang kemaren nge follow lo."
Elise segera menengok ke belakang, dan melihat seseorang yang ada di belakang Elise bersama teman-temannya.
"Yang itu? Serius?" tanya Elise.
"Iyalaah seriuuusss," jawab Dina.
"Lumayan."
"KAN LO BILANG LUMAYAN JUGA UJUNG-UJUNGNYAA," teriak Dina, Elise heran mengapa sahabatnya ini suka sekali teriak-teriak. Kalo begini caranya, Elise bisa mati kebudegan.
"Dinaaa, jangan teriak-teriak. Malu di liatin," ucap Elise sembari menutup mulut Dina erat-erat.
Benar saja, ia menjadi pusat perhatian sekarang di kantin. Termasuk teman-teman Arsyan.
Elise kini merasa malu di depan banyak orang. Merasa menjadi pusat perhatian, Elise berniat untuk kembali ke kelasnya."Dinaa, kita jadi pusat perhatian kan sekarang. Cabut ke kelas aja deh," ucap Elise
"Yaela baru jadi pusat perhatian, nanti dulu ah," Ucap Dina
"Yauda kalo lo gamau gue duluan."
"Iye iyee, bawel."
***
Ohh, jadi itu yang kakak kelasnya, pantes jadi most wanted di sekolah. Percuma juga gue naksir dia, penggemarnya juga banyak banget kali. Batin Elise
Dengan cepat Elise membuang pikirannya jauh jauh, mana mungkin ia bisa menyukai orang yang sama sekali tak ia kenal.
"Gak, enggak mungkin."
Tiba tiba lamunan Elise buyar karena ada suara ketukan pintu kamarnya dari luar.
"Eliseee." panggil Michael, kakak Elise yang kerap dipanggil Mike.
"Apaan si, masuk aja," jawab Elise
"Gue mau nanya sesuatu deh," ucap Mike
"Apa?"
"Lo putus dari Rayyan?"
"Iya," jawab Elise, dan Elise langsung menatap ke arah luar jendela.
"Kenapa?" tanya Mike lagi.
"Gapapa."
"Gue nanya serius."
"Dua rius malah."
"Masa gak ada apa-apa, tiba-tiba putus sih. Gak etis banget."
"Suka-suka gue dong."
"Serius, ceritaa."
"Lo maksa banget sih, Kak."
"Bodo amat gue kepo."
"Waktu itu gue liat dia jalan sama perempuan lain, dia juga bilang kalo dia gak oernah sayang sama gue. Bahkan dia mempermalukan gue didepan banyak orang kak." kata-katanya yang begitu menohok, seakan sudah tak bisa dilupakan.
"Serius dia bilang gitu?"
"Iya, gue benci dia Kak!" ucap Elise, kini air matanya tak sanggup ia bendung dan pecah.
Mike tidak terima, jika adiknya diperlakukan seperti ini. Ia berusaha mati-matian untuk menyenangkan adiknya, namun dengan sekejap mantan kekasihnya itu merubah senyumannya dengan tangisan?
"Udah jangan nangis, air mata lo mahal. Jangan di buang buang cuma buat cowo murahan kaya dia, lagian ngapain sih nangisin cowo brengsek kayak dia." Mike mengelus-elus puncak kepala Elise
Elise memeluk kakaknya itu, walaupun menyebalkan Mike juga akan melindungi dirinya.
"Sekarang lo harus janji sama gue, kalo lo gam bakal nangis karna Ray lagi," ucap Mike sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
"Janji," jawab Elise dan langsung mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Mike.
Pendek ya? Iya wkwk
Makasi yg udah baca cerita abal-abal ini :')
Tunggu Chapter selanjutnya ya!
Mohon di maafken kalo ada typo, tangan gue suka norak gt :'(
Hope u like it
Happy Reading!Salam, gadis.senja♥
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive CloseFriend [COMPLETED]
Teen Fictiongadissnj©copyright2019 ***WARNING!! Terdapat bahasa kasar, harap bijak dalam membaca*** -FIRST STORY BY ME, MAAF BILA ADA SALAH KATA MAUPUN TANDA BACA- Lelaki berdarah Australia-Indonesia itu mempunyai sikap cuek nan dingin, namun sikap itu tak memb...