Semua senyuman indah yang dulu sempat menghilang, kembali terukir saat kau datang dalam hidupku.
-Arsyan Aditya Gribble
***
Bel pulang sekolah telah berbunyi, kini Arsyan dan Elise tengah menuju ke parkiran untuk mengambil mobil Arsyan.
"Lis. Nanti temenin aku dulu, ya. Mau gak?" tanya Arsyan seraya merogoh kantong celananya.
"Kemana?"
"Rumah sakit."
"Check up."
"Aku enggak kenapa-kenapa. Enggak usah mikir yang macem-macem ya, sayang." Arsyan mengacak-acak rambut Elise. Hingga membuat wajah Elise memancarkan warna merah di pipinya.
"Enggak usah blushing, dong. Aku kan pacar kamu," ucap Arsyan meledek, ia senang sekali jika melihat wajah Elise yang kesal lantaran diledek.
"Enggak jelas!" protes Elise, lalu Arsyan tertawa gemas.
"Arsyan!" panggil seseorang dari belakang mereka. Mereka pun otomatis menengok ke belakang agar tahu siapa yang memanggilnya.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, Syan. Please," ucap Farisha. Yap! Farisha kini memberanikan diri untuk menemui Arsyan.
"Enggak bisa, gue ama cewek gue buru-buru." Arsyan langsung menggenggam erat tangan Elise lalu menarik agar cepat masuk ke dalam mobil.
"Syan, aku mau ngomong sebentar. Aku mohon."
"Udah, dia mau ngomong sebentar. Aku masuk ke dalem mobil aja," ucap Elise lalu tersenyum.
"Enggak apa-apa?"
"Iya, Arsyan. Aku masuk mobil, ya." Elise tersenyum kemudian masuk ke dalam mobil.
Arsyan menghembuskan napasnya, baru saja ia ingin menjauhi Farisha, namun Elise malah menyuruhnya untuk bertemu dengan Farisha.
"Ikut aku sebentar," ucap Farisha lalu menarik tangan Arsyan.
"Lo bilang kalo lo mau ngomong, bukan bawa gue pergi." Arsyan menarik lagi tangannya.
"Bentar, Syan."
"Cepet ngomong, atau gue balik ke mobil?"
Farisha menghembuskan napasnya, ia benar-benar kaget saat mengetahui Arsyan telah berubah padanya.
Arsyan yang kini telah berbeda dengan Arsyan yang dulu, mungkin sebab dulu ia telah mengecewakan Arsyan.
"Aku mau minta maaf," ucap Farisha lalu tertunduk.
"Kemaren-kemaren kemana aja? Pergi? Ninggalin gue tanpa alasan yang jelas?" sarkas Arsyan.
"Aku punya alasan yang jelas, Syan." Farisha memeluk Arsyan secara tiba-tiba, Arsyan yang dipeluk tersebut sontak terkejut. Lalu melepaskan pelukannya.
"Enggak usah peluk-peluk gue lagi, pelukan gue bukan lagi buat lo.
"Satu lagi, gue udah enggak butuh alasan lo. Anggep aja kita enggak pernah kenal sebelumnya, gue udah bahagia sama Elise, pacar gue yang jauh lebih baik dari lo." Arsyan lalu meninggalkan Farisha dengan tangisnya.
Arsyan lalu segera masuk ke dalam mobilnya, dan ingin segera melaju pergi bersama Elise yang sedari tadi sudah menunggunya di dalam.
"Lama, ya? Maaf," ucap Arsyan seraya menyalakan mesin mobil.
"Enggak, kok. Yuk, katanya kamu mau ke rumah sakit?"
"Okedeh, kita berangkat."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive CloseFriend [COMPLETED]
Fiksi Remajagadissnj©copyright2019 ***WARNING!! Terdapat bahasa kasar, harap bijak dalam membaca*** -FIRST STORY BY ME, MAAF BILA ADA SALAH KATA MAUPUN TANDA BACA- Lelaki berdarah Australia-Indonesia itu mempunyai sikap cuek nan dingin, namun sikap itu tak memb...