Chapter 10

1.9K 61 6
                                    

Rasa sayang mungkin bisa di tuangkan dalam bentuk perhatian.

***

Elise menuruni anak tangga, dan menghampiri Arsyan yang tengah memainkan ponselnya di sofa.

"Kak Arsyan." panggil Elise.

"Eh udah siap? Ayok berangkat."

"Eee, anu kak."

"Anu apa?"

"Eee anu, kak Mike."

"Gue mau ikut, gapapa kan?" ucap Mike yang baru saja turun dari tangga.

"Ohh, gapapa. Makin seru dong kalo bertiga." umpat Arsyan

"Gapapa kak? Serius?"

"Iya gapapa."

"Lo juga sih, ribet. Ganggu idup orang aja." ucap Elise sinis kepada Mike

"Yaudah anggap aja ini bayaran gue dari lo, kan gara gara lo sakit gue jadi ga ngampus."

"Ngomongin itu aja terus dari tadi, seolah olah lo ga ikhlas nolongin gue." ucap Elise melenggang pergi.

Arsyan yang sedari tadi melihat kelakuan mereka terkekeh.

"Dia emang suka gitu ambekan." bisik Mike ke Arsyan.

"Gausah bisik bisikin anak orang deh!" teriak Elise dari luar rumahnya.

Mike tak menghiraukannya.

"Btw, kita belum kenalan nih bang."

"Oiya gue lupa, kenalin nama gue Michael Rickard Wilson. Biasa di panggil Mike, kakaknya Elise yang paling ganteng."

"NAJIS GUE DENGERNYA." Teriak Elise yang sedari tadi mengintip dari jendela.

"GOSAH NGINTIP NGINTIP LO BERUK." teriak Mike yang tak kalah.

"Kenalin juga nama gue Arsyan."

"Oke senang berkenalan dengan anda."

Arsyan hanya terkekeh.

"AYOK KEK LAMA AMAT, NGAPAIN DULU? ARISAN?" teriak Elise dari luar.

"Emg tuh anak ngebet jalan sama lo apa ya?" bisik Mike ke Arsyan

"Gausah bisik bisik di bilang." ucap Elise. Ia takut jika kakaknya mengatakan hal yang tidak tidak kepada Arsyan.

"Bacot, bilang aja lo kepo."

"Emang."

"Lo bawa motor? Gimana kalo" kita naik mobil gue aja."

"Kita? lo aja kali, gue ama kak Syan mah naik motor."

"Ini kalo kalian debat mulu kapan kita jalannya ya?" ucap Arsyan memisahkan mereka berdebat.

"Wess, lo emang calon adek ipar yang baik. Makasih lho ya, biasablnya gue kalo lagi ngebacot sama dia nyokap gue yang misahin. Sekarang nyokap gue gada, lo yang misahin" ucap Mike sambil menepuk nepuk bahu Arsyan.

Arsyan terkekeh.

"Yauda sono kak cepet, lo ambil mobil lo." ucap Elise mengalihkan pembicaraan.

Mike mengeluarkan mobil kesayangannya yang berwarna merah.

"Ayok masuk." perintah Mike dari dalam mobil. Elise dan Arsyan duduk di bangku penumpang belakang. Selama di perjalanan, suasana tidak terlihat canggung. Itu sebabnya karna Mike yang selalu mengoceh dan entah kenapa Arsyan jadi suka sering berbicara di depan Mike dan Elise.

My Possessive CloseFriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang