Chapter 18

783 22 2
                                    


Jadikan ia yang pertama, maka kau akan mendapatkannya -Arsyan Aditya Gribble.
***

Pagi ini Elise sangat tidak ingin masuk ke sekolah, ia takut jika orang yang menerornya semalam akan menemuinya ke sekolahnya disamping itu karena Arsyan yang berubah sikap darinya.

"Eh Lis, diem aja," Tanya Dina.

"E--eh, Dina."

"Kenapa sih? Ada masalah?"

Elise menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Banyak."

"Masalah apa? Sini cerita ama gue."

"Kak Arsyan berubah jadi dingin, pas kemarin dia denger kak Galang ngajak gue ke cafe deket taman kota buat ngomongin regenerasi ketua OSIS."

"Hah???!!! Serius??!!"

"Iya serius."

"Fix Lis, dia mulai suka sama lo."

"Ngomong ama tembok, jangan bikin gue ke ge-er an nyet."

"Ciee-cieee, gue yakin banget si dia udah ada rasa sama lo."

"Kira-kira pulang sekolah jadi apa enggak ya? Gue gak enak sama kak Arsyan."

"Gak apa-apa udah, coba liat reaksi dia gimana. Lagian kan lo ama kak Galang mau rapat doang kan?

Elise mengangguk, "Btw, semalem gue diteror," ucap Elise dengan serius.

"Hah??!! Diteror gimana??!!"

"Dia SMS gue, bilang kalo gue disuruh ke bukit taman kota hari ini. Dan kalo gue ga dateng, nyawa gue bisa abis."

"Trus? Nanti lo bakal dateng?"

"Ya enggak lah, kak Mike udah ngelarang gue."

"Ohh, syukur deh kalo gitu."

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh siswa dengan sigap merapihkan semua alat sekolahnya ke dalam tas. Begitu pun Elise dan Dina.

"Hai Lis," sapa Galang.

"E--eh hai kak." Ucap Elise, ia melihat Arsyan diluar jendela kelasnya.

"Jadi kan?"

"Iya jadi dong kak. Oh iya Din, lo pulang ama siapa?"

"Ama kak Jendi kok, btw gue duluan ya Lis."

"Oh, okee. Hati-hati Din."

"Udah selesai?" Tanya Galang.

"Iya, ini udah kok."

Galang dan Elise keluar menuju tempat parkiran, mereka melihat Arsyan dengan memainkan ponselnya.

"Ka--kak Arsyan, Elise duluan ya." Ucap Elise pada Arsyan, tapi Arsyan tak menggubrisnya. Sakit memang, tapi apa boleh buat toh ia juga bukan siapa-siapanya Arsyan kan?

Galang dan Elise sudah sampai di cafe taman kota, mereka memilih tempat didekat jendela. Cuaca saat ini tidak mendukung, matahari tak menampakkan sinarnya saat ini.

"Kamu mau pesen apa Lis?" Tanya Galang.

"Samain aja deh kak," jawab Elise.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang, mereka langsung melahapnya. Tak memerlukan waktu lama untuk mereka menghabiskan makanannya.

"Lis, kira-kira gimana ya tentng acara ini?" tanya Galang yang membuka perbincangan.

"Uhm, nanti diliat dari aktifnya dia di OSIS aja kak. Trus pilih dia jadi calon ketua OSIS, nah yang kepilih suruh cari partnernya buat jadi wakil ketua OSIS."

My Possessive CloseFriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang