Chapter 37

716 17 0
                                    

Sifatmu membuatku terbelenggu dalam rindu.

***

Sejak kejadian yang menimpa Elise beberapa minggu lalu, Elise kini merasa lebih tenang karena Tasya dan Kaffa serta kawanannya yang lain sudah dikeluarkan dari sekolah.

Hari ini Elise ada eskul PMR, sementara Arsyan ada keperluan yang harus diselesaikan bersama ayahnya.

Elise mencoba menelpon kakaknya untuk menjemputnya, namun tak ada jawaban dari Mike.

Elise mendengus kesal, semua teman-teman se-eskulnya sudah pada pulang. Kini tersisa eskul futsal yang baru saja selesai.

"Elise!" panggil seseorang dari belakangnya.

"Eh, iya!" Ia pun menengok ke sumber suara yang tadi memanggilnya.

"Kak Galang?"

"Kenapa masih di sini?"

"Lagi nunggu jemputan." Elise terkekeh pelan.

"Arsyan mau ngejemput?"

"Enggak, dia lagi ada urusan sama Papanya."

"Terus dijemput sama?" tanya Galang menaikan sebelah alisnya.

"Kak Mike, tapi dari tadi enggak ngakat telepon," ucap Elise resah, karena kakaknya belum juga menjemputnya.

"Breng gue, yuk!" aja Galang antusias.

"Uhm ... Yauda deh," jawab Elise, ia terpaksa menerima tawaran Galang karena rasanya sekolah akan sepi sebentar lagi.

***

"Arsyan! Aku ngomong! Dengerin aku gak, sih?!" tanya Elise dengan sebal lantaran ia merasa tidak dipedulikan dengan Arsyan saat kini. Arsyan dan Elise kini sedang berada di kantin, menikmati jam istirahat mereka.

Arsyan hanya terdiam seraya memainkan ponselnya.

"Kamu kenapa, sih? Diem aja, aku ada salah sama kamu?"

"Fix, ini bukan Arsyan yang aku kenal!"

Arsyan memasukan ponselnya lalu pergi meninggalkan Elise yang sedang menggerutu sebal. Ada apa dengan Arsyan hari ini?

Elise hanya menatap kepergian Arsyan dengan matanya yang kian memanas menahan air mata, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Arsyan berubah dari biasanya?

Andai saja Elise mempunyai kelebihan seperti Arsyan, pasti ia sudah akan tau di mana letak kesalahannya.

Elise melangkahkan kakinya menuju kelas dengan gontai, ia sedang malas dengan semuanya. Tak terkecuali Arsyan.

Ia mengikuti pelajaran dengan malas, semua pikirannya menuju tentang berubahnya Arsyan. Ia sendiri tak mengerti mengapa Arsyan tiba-tiba seperti ini.

Dua jam berlalu Elise mengikuti pelajaran Ekonomi dengan malas, akhirnya kini ia diperbolehkan pulang.

Cuaca hari ini sedang mendung, dan tak lama lagi hujan turun dengan lebat. Dan benar saja, dalam hitungan detik, ribuan buliran air berwarna bening turun membasahi tanah.

Dingin, itulah yang Elise rasakan saat ini. Arsyan entah kemana sekarang, yang pasti, ia yakin bahwa Arsyan mungkin telah pulang, mengingat bahwa ia masih marah padanya.

"Kak Mike..." lirih Elise sambil mengusap-usapkan kedua telapak tangannya.

Ingin sekali ia menghubungi kakaknya, namun ponselnya sudah mati sejak istirahat tadi. Dan kini, ia tidak membawa powerbank untuk ia gunakan.

My Possessive CloseFriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang