Chapter 19

755 22 2
                                    

Semua yang datang, akan pergi secara perlahan.
Elise Clarie Wilson
***

Kini Elise tengah di rumah Aryan, badannya basah karena terguyur tangisan bumi. Ia di rumaah Arsyan hanya sekedar berganti baju, dan berteduh untuk beberapa saat karena di luar masih hujan.

"Lis, lo masuk ke kamar yang di pojok situ aja. Itu kamar adek gue, nanti bajunya make baju mama gue aja," ucap Arsyan.

"Eh, iya kak. Maaf jadi ngerepotin."

"Enggak udah, malah gue kan yang ngehancurin acara dat lo sama Galang," ucap Arsyan.

"Kalo menurut gue, itu sih bukan rapat namanya tadi modus." Arsyan langsung masuk ke kamarnya.

Elise segera mandi dan berganti baju, setelah itu ia langsung memilah-milih baju yang pas untuknya. Untung ada satu baju yang ngepas dengannya, dress santai selutut berwarna pink. Setelah memakai baju, Elise langsung merapihkan rambutnya.

Elise telah selesai berganti baju, ia beregas untuk pergi kebawah mengambil ponselnya dan langsung menghubungi kakaknya. Di bukanya aplikasi Line, roomchatnya penuh dengan grup kepenulisan. Ia mencari kontak kakaknya, dan terhenti di satu kontak yang baru saja menambahkan Elise sebagai teman.

Kak Galang? Batin Elise

Niat untuk membuka kontaknya itu langsung disingkirkan oleh Elise, ia beralih dengan niat awalnya. Menghubungi kakaknya.

Banyak pesan masuk dari Mike, dan panggilan tak terjawab. Langsung saja Elise membukannya, dan langsung memberitahu bahwa ia sedang bersama Arsyan.

Kak Mike
Lis
Lo dimana?
Gue tadi ke sekolahan lo
P
P
P
P
P
P
P
Lis, jangan bikin gue panik
P
P
(999+)

Kak
Maaf
Gue tadi ada urusan OSIS
Sekarang gur lagi di rumah Kak Arsyan

Kenapa ga bilang sih?

Maaf
Tadi hp gue mati

Mau pulang jam berapa?

Seredanya ujan
Paling bentar lagi pulang

Yaudah, hati-hati

Iya

"Mama," ucap Arsyan melongo melihat Elise.

"Kak... Ini Elise..."

"Eh maaf Lis, gue lagi ngaco," ucap Arysan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Elise terkekeh pelan, "Iya kak, gapapa. Elise tau kok."

"Lo... Mirip banget sama mama gue, itu baju kesukaannya." Arsyan menundukan kepalanya.

"E--eh, maaf kak. Elise ganti baju yang lain aja apa ya?"

"Eh nggak usah, gue suka lo pake baju itu. Cantik, kayak mama gue."

Blush Elise memalmingkan wajahnya.

Arsyan terkekeh, "Biasa aja kali Lis, jangan blushing gitu."

"Gak tuh, Elise ga blushing."

Arsyan mengacak-acak rambut Elise, "Bercanda zeyeng, gue kedapur dulu ya zeyeng."

"Dasar, korban sinetron!"

Elise kembali beralih dengan ponselnya, rasa penasarannya tentang Galang yang mendapatkan id Line-nya tak kunjung padam. Darimanakah ia mendapatkannya? Kenapa bisa secepat itu Galang mengetahui pribadinya? Bukannya selama ini Elise tak masuk ke dalam grup chat OSIS di sekolahnya? Atau mungkin dari teman sekelasnya? Entahlah.

Ia membuka aplikasi berwarna hijau yang berbentuk kotak itu, dan menemukan kontak Galang, ada puluhan pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Galang.

Galang
P
P
P
(10+)

Kenapa kak

Kamu gapapa kan?

Iya, gapapa

Arsyan yang melihat layar ponsel Elise seketika emosinya memuncak, sudah muak dia dengan Galang yang selalu mengambil apa yang ia punya.

"Udah gue bilang, jangan deketin Galang," ucap Arsyan dengan dingin.

"E-eh, ini-- tadi kak Galang nanyain aku kenapa."

"Lis, gue mohon. Bisa kan lo jaga perasaan gue?" pinta Arsyan, entah sejak kapan dirinya menjadi possessive seperti ini? Bahkan dengan orang yang belum ia miliki seutuhnya? Egois.

"I-iya kak, Elise ngerti."

"Maaf, kali ini ego gue nggak bisa gue tahan Lis. Lo pernah ngerasain kan kehilangan orang yang lo sayang? Rasa itu yang gue takutin sekarang." Arsyan mengelus-elus puncak kepala Elise.

Segitu dulu ya😚
Krisarnya jangan lupa ya zeyenk

Happy Reading!
Hope u like it!

Salam, gadissnj♥

My Possessive CloseFriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang