part 8

12.8K 696 17
                                    

Vote komen baby

Pembullyan yang dilakukan oleh Alliya siang itu ternyata dilihat oleh Aland dan teman-temannya melalui rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembullyan yang dilakukan oleh Alliya siang itu ternyata dilihat oleh Aland dan teman-temannya melalui rooftop. Di dalam lubuk hati Aland, cowok itu ingin menolong Keiyana yang berstatus sebagai pacarnya. Ia tidak tega melihat cewek itu menangis sedih, tangisan pilu yang begitu menyayat hatinya. Melihat Keiyana yang menangis membuat Aland mengingat sahabat masa kecilnya.

Setelah pembullyan itu selesai, dan keiyana yang berlari meninggalkan teman-temannya cewek itu yang menghampiri, dengan cepat Aland meninggalkan rooftop.

"Land, lo mau kemana?" tanya Allivian.

Aland tak merespon, coowk itu melanjutkan perjalanannya untuk mengejar keiyana. Aland memelankan langkahnya, kini Ia berada di area gudang. Cowok itu menetralkan nafasnya yang terlihat memburu karena berlari tadi.

Dapat Aland dengar tangisan pilu Keiyana yang membuat hatinya ikut bersedih, coowk itu melihat Keiyana yang sedang menyembunyikan wajahnya dengan bahu yang bergetar.

"keiy?"

Rasa khawatir itu kembali muncul dalam diri Aland, rasa ingin melindungi tiba-tiba Aland rasakan. Keiyana terlihat sangat rapuh.

"lo gak papa?"

"jangan deket aku Aland, nanti kamu jijik, badanku bau." Ujar keiyana setelah mengusap air matanya.

"sini," ujar Aland berusaha menarik tangan Keiyana namun Keiyana menggeleng, meminta untuk dilepaskan.

Dengan sekuat tenaga Aland langsung menarik Keiyana kedalam pelukannya, mengabaikan bau amis dan bekas pecahan telur yang akan menempel juga di bajunya.

Keiyana tidak bisa menahan tangisnya lagi, antara perasaan senang dan sedih, senang karena merasakan hangatnya pelukan Aland.

"Ke-kenapa aku selalu sendiri?" ujar Keiyana.

"lo gak sendiri, ada temen lo, kedua orangtua lo." ucap Aland menenangkan Keiyana dari tangisannya.

Aland merasakan perasaan yang berbeda, Ia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"aku kangen Bunda, Bunda ninggalin aku. Ayah gak pernah anggep aku ada. Aku pengen ikut Bunda," lirih Keiyana.

Aland mengeratkan pelukannya setelah dia merekana tangis Keiyana semakin besar, "ada gue disini, jangan ngerasa kalau lo sendiri."

"kita pulang ya?" tanya Alan yang disetujui Keiyana.

Mereka beruda pun beranjak meninggalkan koridor dekat gudang dan pulang dengan motor Aland karena tidak mungkin Keiyana kan melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan kondisi cewek itu yang seperti ini.

KEIYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang