Part 24

15.6K 632 26
                                    

Ajak temen kalian buat baca Keiyana yuk

Bantu 600k pembaca please 🥺

Happy reading-!!

***

Pagi harinya, kelas XI IPA 2 kembali duduk melingkar untuk membahas kemana perginya Keiyana. Pasalnya kemarin saat Retta dan Ify ke rumah cewek itu pembantu dirumah itu mengatakan jika Keiyana dan Bundanya pergri keluar negeri. Hal itu tentu saja membuat merek khawatir, takut jika Keiyana akan menatap disana.

Tak lama, pintu yang tadi tertutup rapat kini terbuka lebar menampilkan Aland yang berdiri dengan tatapan dingin. Jaka, Kevin, Hendri, dan Budi dengan cepat berdiri paling depan. Ify, Retta dan teman-teman yang lain juga ikut berdiri, menatap benci kepada Aland.

“pergi lo!” teriak Jaka.

“dimana orang ini?” tanya Aland mengabaikan ucapan Jaka yang terkesan mengusir dirinya.

Ify maju, berdiri di sebelah Jaka, “apa peduli lo?”

“dimana?” tanya Aland lagi.

“lucu ya, Keiyana pergi karena lo tapi yang dicari malah cewek lain,” ucap Retta menyindir Aland.

Aland mengepalkan satu tangannya, mencoba memendam emosi, “dia sahabat gue, dia berarti buat gue.”

“Keiyana engga?”

Ify tersenyum sinis, “gue tebak kenyataan kali ini bakal buat lo nyesel senyeselnya karena udah nyakitin Keiyana,”

“dia, yang lo maksud di foto itu, sama dengan orang yang sering lo sakiti,” lanjut Ify.

“gue gak butuh bercandaan lo!” ucap Aland sebal.

Kevin melangkah maju, memegang kerah Aland membuat cowok itu mundur beberapa langkah. “sahabat kecil yang lo maksdu itu Keiyana,” ucapnya sambil menatap datar Aland.

Jaka yang berada di belakang Kevin langsung memegang pundak Kevin, “Keiyana itu sahabat masa kecil lo,”

Retta tersenyum, “gimana? Nyesel gak?” tanya Retta sinis. Melihat keterdiaman Aland membuat mereka yakin jika Aland akan menyesal karena menyakiti Keiyana.

“kita gak bakal bisa diam aja ngeliat lo nyakitin Keiyana, kita yang bakal buat lo jauh dari Keiyana setelah ini, gak peduli kalau lo sahabat kecil Keiyana.”

Mendengar ucapan tersebut, Aland berbalik meninggalkan teman-teman Keiyana. Di fikirannya penuh dengan ucapan teman-teman Keiyana. Dan sekarang Ia akan pergi ke kelas untuk menenangkan fikirannya, memang kelas XI IPA 2 menuju XI IPA 3 harus menempuh koridor yang cukup panjang.

“lo kemarin bener-bener jatoh?”

“iya, sakit sih. Tapi gue jatuh sendiri, mana mungkin tuh cupu berani dorong gue, gue jug yang udah nyuruh orang buat nemelin tuh foto di semua mading kelas.” ujar Alliya dengan bangga.

Aland menghentikan langkahnya.

“keren banget sih lo, sampai Aland percaya kalau si cupu yang udah dorong lo,”

KEIYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang