part 22

14.5K 622 7
                                    

Heyyoovote komen yu biar update teruss

***


Alliya menatap benci kearah majalah yang sedang dipegangnya, mengapa malah kedua sahabat Keiyana yang menjadi model majalah terkenal? Bukan dirinya yang akan mewakili sekoalh untuk perlombaan besar?

“ini gak bisa dibiarin Lia,” ujar Ona,

“temen-temen Keiyana bakal besar kepala karena merasa udah ngalahin lo,” tambah Angel.

Alliya tersenyum sinis, “ini emang gabisa dibiarin gitu aja, kita bakal bales mereka lewak Keiyana,” jawabnya licik, membuang majalah itu ketempat sampah dan berlalu menuju kelasnya di ikuti Angel dan Ona.

***

Saat ini kelas XII IPA 2 kembali mengalami jam kosong, para lelaki kumpul di pojok belakang termasuk Kevin. Jaka menatap Kevin, berbisik pelan berjaga-jaga agar Keiyana tidak mendengarnya.

“gimana Kev?”

“udah ada di gue,”

“yaudah serahin aja,” timpal Budi.

Kevin menatap Keiyana yang sedang tersenyum bersama teman-temannya, “gue rasa ini gak saatnya, bakal ada waktu buat ngasih bukti itu ke Om Ardi.” Jawab Kevin.

Dengan serempak para lelaki itu mengangguk  mengerti, mereka bisa mempercayakan Kevin untuk ini.

Para lelaki kembali mentap Keiyana yang tengah berfoto ria, walaupun cewek itu terlihat kikuk namun Ify dan Retta terlihat membantu Keiyana. Jaka berdiri dari duduknya menghampiri para cewek yang sibuk berfoto untuk mengisi kekosongan pelajaran.

“Woy! Gue ikut!” teriak Jaka langsung berdiri di belakang Gladys, siang itu terlihat sangat seru bagi kelas XI IPA 2, ah bukan hanya hari itu, tapi setiap harinya akan ada yang baru dan seru dari kelas XI IPA 2.

***

Allivian berjalan santai di koridor sambil bersenandung pelan tanpa takut akan ada guru yang menghampiri dirinya, saat ini Ia sedang membolos, tapi dirinya terlalu bosan terus membolos kearah rooftop.

Lagu ‘Hey tayo’ yang keluar dari mulut Allivian seakan memberi nada untuk langkah yang diambil Allivian. Cowok itu dengan girang menyanyikan lagu dari akrtun itu.

Tanpa sadar, dari arah berlawanan terdapat satu guru yang sedang berkeliling, Allivian membelalakan matanya lalu segera berbalik menjauhi Bu Rukmini sebelum guru itu sadar akan keberadaannya yang sedang berjalan-jalan tidak jelas di koridor.

“ALLIVIAAAN!” teriak Bu Rukmini, Allivian meringis pelan, ketahuan sudah dirinya. Allivian menyesal telah turu dari rooftop dan berjalan-jalan di koridor, tahu jika Bu Rukmini yang akan berkeliling, Allivian pasti akan stay di rooftop bersama kedua temannya.

Allivian merasa seragamnya ditarik oleh seseorang membuat Allivian memutarkan tubuhnya. Menatap Bu Rukmini yang sedang menatap dirinya galak, Allivian hanya mampu menunjukkan cengiran tak bersalahnya, namun itu malah membut bu Rukmini menarik telinga Allivian.

“dimana kedua temanmu?” tanya Bu Rukmini.

“gak tau, Bu.” Ucap Allivian berbohong, namun tarikkan ditelnginya terasa semakin panas.

“aduh Bu! Jangan makin keras Bu, ntar telinga saya cowok dari tempatnya!” teriak Allivian ngelantur.

“dimana mereka Aliv?”
Allivian memegang tangan gurunya itu, “rooftop, Bu.”

Bu Rukmini melepaskan jewerannya pada kuping Allivian lalu beralih ke arah kerah dasi seragam Allivian, menariknya hingga sampai di depan pintu rooftop, Bu Rukmini membuka pintu tersebut dan melihat Aland dan Alfread yang tengah bersantai ria sambil menatap kebawah.

KEIYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang