MAKASII 600K PEMBACA BESTIII
🤍🤍🤍
SAYANG SEKEBON***
Saat ini Keiyana dan teman-temannya sedang dalam perjalan menuju rumah Keiyana, karena rencananya mereka akan menginap dirumah Keiyana dan berangkat sekolah bersamaan. Handphone Keiyana berdering, Keiyana pun merogoh ponselnya di tas dan mengernyit bingung kala melihat nama Bunda di layar handphonenya. Tumben.
Keiyana langsung saja menggeser tombol telfon hujai ke atas, “hallo Bun,”
“kamu udah mau pulang?”
Keiyana mengangguk, “iya, ini diperjalanan.”
“kamu ke rumah Ayah kamu dulu, ya,” suruh Devanya.
“ngapain kerumah Ayah?”
“kamu kesini aja dulu, Bunda udah disini bareng Alve.”
Keiyana menatap teman-temannya, “gue disuruh ke rumah Ayah dulu, mau ikut nggak?” tanya Keiyana pada teman-temannya.
“ngapain?” tanya Gladys.
Keiyana mengangkat bahunya tanda jika dirinya pun tidak tahu, “ikut nggak?”
“ikut!” jawab Retta, Ify, Gladys secara bersamaan. Mereka pun memutar balik mobil mereka menuju rumah Ayah Keiyana.
***
Sampainya Keiyana dirumah Ayahnya, Ia pun segera masuk, bisa dirinya lihat disana ada Bunda dan Alve serta Alliya yang sedang bersender di bahu, Aland?
“ada apa Bun?” tanya Keiyana berjalan mendekat kearah Alve.
“Ayah kamu sekarang dipenjara karena korupsi, terus Erisca sekarang udah di Rumah Sakit Jiwa.
Keiyana melirik Alliya yang tengah menetes kan air mata, lalu memutar bola mata malas. Sandiwara.
“terus?”
“Ayah kamu nyerahin Alliya ke Bunda selama dia dipenjara karena rumah ini akan disita, Ayah kamu juga udah minta maaf sama Bunda.”
Keiyana menoleh kaget, “Ayah udah tahu?”
Devanya mengangguk, sebenarnya wanita itu malas membawa Alliya, karena cewek itu telah menyakiti putrinya. Dan juga dirinya lah yang membuat perusahaan Ardira bangkrut, lalu mengapa jadi seperti ini?
“yaudah,”
“kamu gak papa Alliya tinggal dirumah kita sementara waktu?”
“gak papa, asal tau diri aja. Kalau cuma numpang,” ucap keiyana sinis, Alliya yang mendengar itu mencoba menahan emosinya, ditambah melihat raut wajah sahabat Keiyana yang sedang menahan tawa, apalagi Retta yang seperti mengucapkan jika Alliya mendapat karma.
Teman-teman Keiyana tahu, Keiyana memang sudah sangat berubah. Perkataan cewek itu bisa membuat lawannya langsung diam karena terpojok, dan mereka sangat senang karena memiliki Keiyana yang savage.
Alliya berjalan pelan menuju kakak nya yang sedari tadi menatap dirinya, “apa liat-liat?” tanya Keiyana sinis.
Alve mengerutkan dahinya heran, perubahan adiknya dari padi sampai saat ini snagat terlihat. Tanpa memeperdulikan tampang sinis Keiyana, tangan Alve terangkat untuk mengacak-acak rambut Keiyana lalu menarik Keiyana kedalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIYANA (END)
Teen FictionOrang bilang kelas XI IPA 2 itu aneh, gila, dan lain lain. Bukan bagi Keiyana yang berstatus murid pindahan. Baginya, kelas XI IPA 2 adalah keluarganya, temannya, segalanya. Tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, di fitnah oleh saudara tirinya...