Vote komen dulu bestiii
Setelah makan malam, keiyana masuk terlebih dulu kedalam yang satu hari ditempati olehnya, cewek itu merapikan selimut dan bantal yang telah Ia pakai. Mayra kemudian masuk, wanita itu tersenyum menatap Keiyana.
“gausah kamu beresin gak papa Keiyana,”
Keiyana menoleh, “gak papa kok Tante, makasih ya udah mau bantuin Keiyana,”
“iya sayang,”
Mayra menatap Keiyana, wanita itu kemudian menutup pintu kamar Keiyana, “Keiy, Tante gak tau kenapa, tapi Tante rasa kamu bisa bantu Tante nanti.”
“kenapa Tante?”
Mayra mendudukkan dirinya diatas kasur lalu menepuk sebelahnya, menyuruh keiyana untuk duduk di sampingnya.
“kamu inget kan kotak tadi siang? Tante itu suka sekali sama kelinci, tapi kotak itu berisi kelinci yang mati dan banyak darah, Tante hanya menduga siapa pelakunya, Tante harap kamu bisa mejaga ini, dan menyampaikan hal ini di masa depan. Saya takut akan terjadi apa-apa pada saya atau Ali kedepannya,”
Keiyana mengangguk mengerti, Mayra tersenyum lembut lalu memulai cerita kenapa keiyana.
Setelah selesai bercerita tadi mereka berduapun turun untuk menyusul Ali dajn Trio yang sedang berada di ruang tamu. Keiyana, Mayra, Ali dan juga Trio sedang menunggu kedatangan Devanya. Jantung Keiyana terus saja berdetak dengan kencang, tidak sabar bertemu dengan Keiyana. Semenjak tadi Trio selalu menatap Keiyana, baru saja Trio merasakan bagaimana mempunyai kakak tapi tiba-tiba Ia sudah akan kehilangan semua.
Tak lama dari itu bel rumah berbunyi, seorang pembantu mulai membukakak pintu untuk sang tamu lalu mengajaknya masuk. Devanya masuk dengan elegan, wanita itu masih terlihat sangat muda.
Keiyana sendiri langsung berdiri, menatap dengan mata berkaca-kaca pada Bundanya.
Keiyana brlari, menghampiri sang Bunda yang menatap dirinya dengan senyum bahagia, air mata Keiyana langsung tumpah begitu saja. Rasa rindu pada bundanya telah hilang.
“Bunda, Fanya kangen1”
“Bunda juga kangen sama Fanya, maafin Bunda ya?” Keiyana mengangguk dalam pelukannya.
Devanya menatap keluarga di depannya sambil tersenyum ramah, “terimakasih sudah mau menjaga anak saya, saya tidak tahu bagaimana keadaan putri saya jika kalian tidak menemukannya.”
Mayra ikut tersenyum, “Iya, kita senang bisa kenal Keiyana.”
“pulang ya?” tanya Devanya menatap putrinya penuh kerinduan. Keiyana mengangguk lalu menatap Mayra, Ali dan juga Trio.
“Tante, Om, Trio. Makasih udah mau nampung aku disini, maaf kalau aku ngrepotin,”
“kamu gak pernah ngrepotin Keiyana, saya senang kamu berada disini.” Balas Mayra.
“rumah ini selalu terbuka untuk kamu Keiyana,” tambah Ali.
Keiyana mengangguk lalu berjalan untuk memeluk Mayra dan dibalan oleh wanita itu, setelah itu Keiyana mencium punggung tanagn Ali. Keiyana menatap Trio, cowok itu terlihat mengalihkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIYANA (END)
Teen FictionOrang bilang kelas XI IPA 2 itu aneh, gila, dan lain lain. Bukan bagi Keiyana yang berstatus murid pindahan. Baginya, kelas XI IPA 2 adalah keluarganya, temannya, segalanya. Tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, di fitnah oleh saudara tirinya...