mendekati tamat ygy
vote duluuuu 😠
Keiyana sudah berangkat untuk lomba Duta Sekolah pagi tadi, dan kini kelas Keiyana terasa beda karena tidak ada cewek tersebut. Mereka hanya bisa menghubungi Keiyana lewat vidcall jika ingin melihat Keiyana.
"di tinggal satu minggu aja kita kuat, masak tiga hari udah kayak gini?" ucap Jaka sambil menatap teman-temannya.
"Keiyana kayak membawa sesuatu yang baru buat kita, kalau gak ada tuh anak kek garing gitu," tambah Budi yang di angguki oleh teman sekelasnya.
"yaudah, berhubung kita jamkos, game lagi kuy?" usul puput.
Mereka semua mulai menyingkirkan meja depan ke belakang, lalu kembali duduk melingkar, sedangkan Puput seperti biasa cewek itu akan berdiri untuk menjadi pemandu.
"kali ini beda, teka-teki ini bakal gue sebutin beberapa kali, kurang lebih tiga kali abis itu langsung ganti, itung-itung game sebelum camping."
"mana bisa gitu, Put!" teriak Retta tidak terima, bisa-bisa dirinya kalah dan berakhir dengan wajah cemong karena teman-temannya.
Puput tersenyum remeh, "gue pemandunya," ucapnya sombong membuat Retta mendengus kesal.
"kita mulai ya, dengerin ini. Game ini namanya berapa nyamuk, ini termasuk level gampang."
"langsung aja, gue udah gak sabar buat menang pertama kali," ujar Hendri sombong.
Puput memutar bola mata malas, "berapa nyamuk?" tanya Puput lalu menepuk tangannya tiga kali, beberapa orang langsung mengangkat tangannya dengan percaya diri.
"eum, Rendi?"
"tiga kan? Bener gue mah, gampang banget!"
"pinter banget Ren, tapi salah!" ujarnya lalu berjalan kearah Rendi dengan senyuman sinis.
Rendi merengut, Puput memang sangat menyebalkan.
"lah anjir! Terus berapa nyamuknya?"
Kevin yang tadi diam membuka mulutnya, "dua,"
"bener!"
"lagi ya, ada berapa nyamuk?" tanya Puput sambil menepuk tangannya empat kali.
"tiga!" jawab Retta.
Puput menggeleng sambil menunjukkan senyum mengejek, sementara Retta sedang menutupi wajahnya yang akan terkena coretan dari Puput.
"jangan coret wajah cantik gue anjir!!"
"cantik kek tai,"
Mendengar jawaban Puput, Retta mendengus kesal lalu merogoh sakunya mengeluarkan sebuah kaca yang berukuran kecil, "wajah gue yang cantik membahana,"
"Kev, berapa jawabannya?"
"lima,"
"pinter banget lo,"
Ify dan Gladys yang tadinya berbisik, kini menoleh kearah Puput dengan mata berbinar, "gue paham!!"
Puput kembali berdiri ditengah, menatap Ify dan Gladys lalu menampilkan senyum menyebalkannya, "ganti soal guys,"
"gelut yok Put!!" tantang Jaka.
"tahan gue Bud, tahan!!"
Memutar bola matanya malas, Puput mengabaikan sikap Jaka yang memang aneh dari dulu, "yang kedua, berapa pisang,"
"gue sih punya satu, mau lihat?" ucap Budi ngawur membuat lipstik yang ada ditangan Puput terlempar kearahnya, ditambah toyoran dari Jaka serta lemparan penghapus dari Gladys.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIYANA (END)
Teen FictionOrang bilang kelas XI IPA 2 itu aneh, gila, dan lain lain. Bukan bagi Keiyana yang berstatus murid pindahan. Baginya, kelas XI IPA 2 adalah keluarganya, temannya, segalanya. Tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, di fitnah oleh saudara tirinya...