VOTE KOMEN 😡😡
***
1. XI IPA 2
Masih ingat dengan orang yang membully Keiyana?
Bagi kelas XI IPA 2, balas dendam bukan berarti harus melakukan hal yang sama ataupun membuat orang tersebut menderita, namun mereka akan melakukan pembalasan dimana mereka juga akan merasa bahagia serta meyakinkan jika orang tersebut tidak akan melakukan hal yang sama.
Oke, ini adalah apa yang dilakukan Jaka dan kawan-kawan dengan Kakak kelas mereka yang telah membully Keiyana di koridor.
"lo mau pilih ke BK, Rumah Sakit, atau," Hendri menggantungkan ucapannya. Siswa/siswi disana menggigit bibirnya takut, ada juga yang langsung pergi dari tempat itu.
"pemakaman?" lanjut Kevin dengan nada yang sangat dingin.
Kakak kelas tadi menelan salivanya susah payah, lalu dia dengan berani menatap tajam kearah adik kelasnya.
"mana mungkin lo berani sama gue!" ujarnya menantang.
"oke, pilihan yang tepat, pemakaman." Ujar Kevin berbisik, lalu dia mengkode Jaka untuk membawa gadis tersebut.
Saat pulang sekolah tiba, Jaka, Kevin, Hendri, Budi, Rendi pergi bersama-sama menuju pemakaman. Mungkin kalian akan mengira jika mereka akan membunuh Kakak kelas itu? jawabannya tentu saja tidak! Mereka punya hal yang lebih seru dari pada membunuh untuk balas dendam.
Mereka membawa kakak kelas itu ke pemakaman yang berada tak jauh dari sekolahan, setelah sampai, Jaka membawa paksa cewek itu dan Hendri yang sedang memegang tali. Mereka sudah pernah melakukan ini sebelumnya, karena dulu ada yang mengganggu anak dari kelasnya juga. Tidak peduli cewek atau cowok, mereka akan tetap melakukan itu bagi siapa yang menyakiti salah satu dari mereka.
"lo ngapain bawa gue kesini? Lepasin!!" teriak Kakak kelas itu.
Budi menatap kakak kelasnya itu dengan pandangan remeh, "mimpi gih, enak aja lepasin."
"oke, gue minta maaf! Dan lepasin gue! Gue takut di pemakaman! Ini udah mau malem!"
"no, no, no! Nikmati aja ya, ntar lu disini ditemenin mbak-mbak yang ada diatas pohon," tambah Rendi.
Jaka menyenderkan kakak kelasnya itu, lalu giliran Hendri yang mengikat tubuh kakak kelasnya dengan pohon, mereka sudah memperhitungkan, pali Kakak kelasnya akan bebas pada pukul setengah delapan malam karena di bebaskan oleh penjaga pemakaman. Sebut saja mereka kejam, tapi itulah mereka.
"lepasin gue! Sialan!"
Hendri mengangkat jari telunjuknya, mendekatkan kearah dirinya sendiri seakan mengisyaratkan kakak kelasnya itu untuk diam.
"lo gak boleh ngomong kasar, ntar pada cepet datengin lo nya,"
"anjing! Lepasin gue! Adek kelas kurang ajar!"
"karena kurang ajar, makanya kita sekolah," balas Jaka.
Kakak kelas tersebut menggelengkan kepalanya, menatap melas pada adek kelasnya yang sedang melihat dirinya dengan tatapan mengejek, "lepasin gue,"
Kevin menatap dingin Kakak kelasnya itu, "lo bakal lepas nanti, nikmati aja dulu hadian dari kita, kalau lo masih ganggu anak kelas XI IPA 2,"
"akibatnya bakal lebih dari ini," ujar Kevin dingin.
Hendri mengangguk membenarkan, "bisa aja lo di iket di deket kuburannya langsung, ini kan baru di di depan kuburan."
"gue gak bakal gangguin kalian lagi, tapi lepasin gue please!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIYANA (END)
Dla nastolatkówOrang bilang kelas XI IPA 2 itu aneh, gila, dan lain lain. Bukan bagi Keiyana yang berstatus murid pindahan. Baginya, kelas XI IPA 2 adalah keluarganya, temannya, segalanya. Tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, di fitnah oleh saudara tirinya...