Vote komen bestiiii
***
Keiyana melangkah memasukki kelasnya setelah dari rooftop sekolah. Sekarang semuanya terasa berbeda, dulu dirinya selalu dihina dan dijelek-kelekkan tapi sekarang? Pujian sering Ia dengar. Benar kata orang, harus jadi cantik dulu baru bisa di pandang dan dianggap.
Keiyana juga tahu, perusahaan Ayahnya terancam bangkrut karena sang Bunda menarik saham, Ia masih ingat dengan jelas jika tujuan utama penanaman saham di perusahaan Ayahnya adalah dirinya, tapi karena sekarang Keiyana sudah tidak ada dirumah Ayahnya ditambah Keiyana yang diperlakukan tidak baik disana, Devanya mencabut saham itu.
“dari mana lo?”
Keiyana menoleh, “ke taman,” ucapnya singkat.
Gladys duduk di depan Keiyana, “bentar lagi, habis festival sekolah bakal ada camping, kita sekelas harus ikut!”
Retta menatap Gladys dengan mata berbinar, “beneran?”
“iya, udah jadi adat di sekolah itumah.” Tambah Jaka dari belakang.
“lo ikut ya Keiy?” ucap Retta sambil memasang wajah imut membuat Keiyana bergidik.
“oke!” putus Keiyana.
“ah sayang Keiyana! Kita hari ini hangout aja ya!”
Keiyana menatap Ify, “katanya kalian minta traktir makan, gajadi?”
“jadi dong, sabtu aja!” usul Gladys yang dibalas anggukan kepala oleh Keiyana.
“samperin gue kerumah ya nanti?” pinta Keiyana.
Retta menganggukkan kepalanya, sedangkan Ify dan Gladys terlihat mengacungkan ibu jari mereka.
“gue boleh ikut gak?” sahut Jaka dari belakang, cowok itu menunjukkan cengirannya.
Retta menggeleng tegas, “NO! Ini khusus cewek, atau lo mau ganti kelamin?”
Jaka hanya bisa melirik Retta sinis, mana berani Ia melawan Retta yang seperti singa saat ini? Mungkin cewek itu sedang PMS, maka sering emosi.
Sepulang sekolah, Keiyana bergegas turun dan menunggu sang Kakak untuk datang menjemput dirinya, padahal sudah lima belas menit yang lalu Kakaknya mengatakan otw, tapi sekarang malah tidak ada orangnya.“bareng aku,” ucap seseorang sambil menarik Keiyana.
“gak, lepasin!” titah Keiyana.
“gak,”
Keiyana menatap orang yang sedang membawanya, tangannya terasa sakit karena genggaman Aland yang terlalu keras.
“Aland sakit!"
Aland berhenti berjalan, lalu membalikkan badannya. “pulang,”
Keiyana yang sudah muak dengan sikap Aland langsung menghempaskan tangan Aland dengan keras.“gue bilang gak mau ya gak mau! Gak budeg kan lo?”
“pulang bareng gue!”
Keiyana menarik nafasnya dalam, menatap benci kearah Aland. “gue.gak.mau! lo jangan seenaknya sama gue, gue bukan Keiyana yang dulu!”
“kamu berubah Keiy,”
Keiyana tersenyum sinis, ingin berlalu dari hadapan Aland namun lagi-lagi Aland berhasil mencegah dirinya. Koridor yang tadinya sepi kini banyak orang yang berkumpul untuk melihat Aland dan Keiyana.
“maaf,”
Menghempaskan tangan Aland dengan kasar, “gak perlu!”
Setelah mengatakan itu, Keiyana dengan cepat berlalu meninggal Aland yang tengah menatapnya sendu. Keiyana langsung saja memasuki mobil Alve, dia kecewa dengan Aland, Ia sudah mempercayai Aland tapi dengan mudah cowok itu menghancurkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIYANA (END)
Teen FictionOrang bilang kelas XI IPA 2 itu aneh, gila, dan lain lain. Bukan bagi Keiyana yang berstatus murid pindahan. Baginya, kelas XI IPA 2 adalah keluarganya, temannya, segalanya. Tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, di fitnah oleh saudara tirinya...