Part 21

15K 610 10
                                    

Vote komen dong biar makin semangat hwhw

***


Pagi ini Keiyana tetap dengan penampilan nerd terlihat menuruni tangga dengan senyum yang merekah. Ia menghampiri sang Bunda yang telah menata beberapa makanan di bantu dengan pembantu.

"maaf Bunda, Fanya bangun kesiangan,"

Devanya menghampiri putrinya yang masih terlihat cantik walaupun dengan tampilan nerd, "tugas kamu sekarang Cuma buat Bunda bangga, dan belajar."

Keiyana tersenyum, lalu mereka pun melakukan sarapan.

Setelah sarapan, Keiyana pamit kepada Devanya untuk berangkat, namun Devanya mengatakan jika mulai saat ini Keiyana akan diantar oleh sopir pribadi mereka, awalnya Keiyana menolak, cewek itu tidak apa jika menggunakan angkot untuk sekolah namun Devanya memaksa Keiyana.

Mobil yang dinaikki Keiyana memasuki gerbang sekolah, sebelumnya Keiyana sudah menyiapkan hatinya karena sebentar lagi akan mendengar ocehan-ocehan tidak berguna dari murid disini. Keiyana menatap dari kaca mobil, beberapa pasang mata terlihat menunggu siapa yang akan keluar dari mobil bagus itu.

Menarik nafas panjang, akhirnya Keiyana turun dari mobil dengan pintu yang di bukakan oleh sopir. Keiyana langsung berjalan dengan menunduk.

"lah si anjir, gak masuk sehari eh masuk masuk malah bikin heboh"

"gila sih? Kan dia diusir, tapi datenng kok naik mobil mewah sih?"

"jual diri deh keknya,"

Sepanjang koridor banyak yang membicarakan Keiyana secara terang-terangan, Keiyana hanya bisa menundukkan kepalanya, masih takut untuk menatap mereka.

Keiyana memasukki kelasnya, dan dia langsung ditarik kedalam dan duduk secara melingkar. Teman-temannya menatap Keiyana penuh introgasi.

"jangan ditatap," ujar Kevin datar membuat sebagian orang tidak lagi menatap keiyana, lebih memilih mengalihkan pandangannya.

"jelasin!"

"maaf,"

"kita minta lo buat jelasin Keiy, bukan minta maaf." Ucap Jaka.

"lo kemarin kemana? Kenapa gak ada kabar? Lo buat kita semua khawtair Keiy," tanya Puput mengawali.

Keiyana menghela nafas, "maafin aku, aku di usir dari rumah, terus aku di temuin sama satu keluarga, HP aku juga mati gak bisa dinyalain,"

"terus sekarang lo tinggal dimana?" tanya Budi.

"keluarga itu baik banget, mereka bantuin aku buat ketemu sama Bunda."

"jadi sekarang lo udah sama Bunda lo?"

Keiyana mengangguk senang, menatap teman-temannya satu persatu, "maaf udah buat kalian khawatir, makasih juga udah bantu aku," ucapnya tulus.

"syukur kalau lo gak papa Keiy," ucap Hendri.

"kita boleh main kerumah lo gak Keiy? Pengen lihat gue," ucap Jaka.

Hendri dan Budi secara serempak mencibir Jaka yang dibalas dengan cengiran oleh cowok itu.

"boleh, eum, malem minggu aja gimana? Sekalian kita bakar-bakar,"

"SETUJU!!" pekik satu kelas secara bersamaan.

Keiyana beralih menatap Ify dan Retta, "nanti kalian kerumah aku ya?"

Ify dan Retta secara serempak mengangguk. Kebahagiaan Keiyana pelan-pelan kembali.

***

"Assalamualaikum Bunda," salam Keiyana dan kedua temannya saat memasuki kelas.

KEIYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang