part 2

13K 624 9
                                        

thor balik lagi, hihihi

semoga suka yah ♥

-------------------------------------------------------------

aku baru saja akan keluar dari pelataran parkir sekolah, untung kali ini aku membawa mobil, karena aku membawa tugas tugas muridku untuk di periksa di rumah. sudah beberapa hari aku mengajar di sekolah ini dan semua berjalan lancar kecuali tentang si bocah songong dimas itu, astaga, anak itu sudah menghabiskan stok kesabaranku dalam sekejap. setiap mengajar di kelas dia pasti aku jadi bahan hinaannya

"..... nah ibu irina yang udah mau 30 tahun masih aja ngadu ke bk..." kata kata bocah songong itu seakan akan berputar terus di kepalaku, aku tidak setua itu, umurku masih 24 tahun.

baru tadi juga dia menghinaku lagi, "alah ibu ngeliat buku terus, ga menguasai materi tah?" plis deh ya anak itu, aku lulusan terbaik dari universitas negeri kota ini, dan aku menyelesaikan S-2 ku di Bandung juga dengan predikat lulusan terbaik. pelan pelan aku mengemudi akan masuk ke jalan besar dari sekolah, aku baru saja akan menangis dalam mobil, tiba tiba sebuah mobil sport putih melaju dengan kencang, melihat itu aku langsung merem mendadak, tapi terlambat, mobil sport tadi telah menabrak lampu depan mobilku dan pasti membuat baret sepanjang bumper mobil, hiks ibu, nasibku sial amat sih.

aku keluar dari mobil untuk melihat betapa rusaknya, dan itu memang seburuk yang aku bayangkan, hiks! padahalkan mobil ini baru aku beli dengan uangku sendiri -ditambah uang ayahku juga sih- selalu aku cuci mengkilap dan terawat.

"huaaaaaaaaa" aku tidak perduli banyak siswa sekolah yang belum pulang kerumahnya, ibu ibu sekitar komplek, orang yang lewat melihatku histeris.

"ibu irina kenapa?" suara cempreng itu menghentikan tangisku, yang tersisa hanya isakan kecil. kenapa dari sekian banyak orang yang menanyakan keadaanku si anak songong ini sih?!

"mobil saya ditabrak sama orang itu tuh, huaaaaaaaaa" aku tidak perduli tempat lagi, aku sedih banget, apa yang harus aku katakan kepada kedua orang tuaku tentang ini, bisa bisa kan ga di bolehin bawa lagi.

"huaaaaaaaaa"

"bu, jangan nangis dong, saya ganti deh rusaknya mobil ibu" suara cempreng itu lagi.

"eeeeh?"

"tadi saya yang nabrak mobil ibu irina, maafin saya yah bu. saya ganti deh kerusakannya."

"huaaaaaaaaa" aku malah tambah sedih, anak songong ini ternyata yang merusak mobil kesayanganku.

"yah bu, jangan nangis lagi dong, kan saya udah niat ganti rugi."

demi apapun anak ini dan seluruh uang dia, demi seluruh ketidaksopanannya kepadaku, for god's sake anak ini sombong banget, orang tua anak ini mendidik dia ini bagaimana sih kok bisa sesombong ini, sekalian aja aku kerjain anak ini biar tau rasa, Ishhh.

"kamu memang harus ganti rugi dimas, saya ga mau tau, sekarang saya mau uang cash 25 juta."

"kok semahal itu bu? kan yang rusak cuma lampu depan sama ke gores dikit doang."

"iya ke gores dimas, tapi sepanjang bumper? 25 juta aja kurang"

"ibu gila! mana mungkin saya bawa 25 juta cash bu, ke sekolah lagi" mendengar itu tangisku makin keras

"huaaaaaaaaa" aku berjalan masuk mobilku dan mengambil stik golf, kalo dia ga mau bayar ganti rugi, aku bakal buat mobilnya rusak juga deh biar impas.

"yaudah deh kalo kamu ga mau ganti juga gapapa."

"seriusan bu? tapi kok ibu bawa bawa stik golf sih bu?

"serius, tapi gantinya..." aku menghantam stik golfku ke kaca depan mobil sportnya sampai hancur. kemudian aku membaret sepanjang bumper dia, aku sempat melihat dia hanya melongo atas perbuatanku.

"ibu gila!!!"

"ya ya ya, saya gila karena kamu, kalo kamu ngebut ngebutan kan kamu ga bakal nabrak saya"

"ganti rugi bu!!"

"nah, kamu yang nabrak dulu, harusnya kamu duluan yang ganti rugi"

"tapikan mobil saya lebih mahal daripada mobil ibu."

"untuk kamu bocah songong..." aku melayang stik golfku lagi ke kaca depan.

"ibu bener-bener gila." dimas melotot sampai aku kira matanya akan keluar, oke dia marah mungkin.

"ini untuk kamu yang bilang aku gila, berkali kali..." dengan kalap aku mehancurkan kaca depan mobil dimas, setelah aku puas aku menatap dimas, muka dia merah padam, ooh tidak, aku langsung kabur dan pergi dari sana.

pov dimas

"guru gila itu menghancurkan kaca dan lampu depan mobilku."

"semua juga liat kalo salah kamu, kenapa juga baru dari parkiran langsung ngebut ngebutan, pantes si irina kalap dimas." kakakku ini bukannya ngebela adeknya yang ga bersalah malah ngebela guru gila itu.

"ya tapi kan ga ngancurin pake stik golf juga kali kak, guru gila mana yang di mobilnya ada stik itu?" aku ga habis pikir bu irina memiliki stik golf, dan lebih tak habis pikir lagi itu stik di layangkan ke kaca mobil baruku, ya ya ya, itu mobil kado ulang tahunku yang ke 17 sekarang harus di bengkel beberapa hari. dan 25 juta cash untuk membayar ganti rugi mobil dia yang jelas jelas jauh lebih murah dari mobilku yang keluaran luar negeri? sedangkan punya dia bisa di dapat di showroom terdekat, grrrr, aku tidak mungkin membawa uang sebanyak itu ke sekolah, buat apa? membeli narkoba? bisa di cincang kakek aku seketika. aku memang sudah niat mengganti kerusakannya, tapi apa? dia malah kayak gitu, bukannya minta maaf, dia malah kabur, ya dengan muka ga bersalah dia kabur.

aha! niat jahat seketika terlintas di otakku, jangan macem macem sama aku ibu clairina!!! kemudian aku tersenyum senang keluar rumah untuk menjalankan niatku.

pov irina

hari ini hari sabtu, hari ini aku berencana untuk pergi ke bengkel, untung sekolah tempat aku bekerja meliburkan murid dan guru pada sabtu dan minggu untuk beristirahat supaya pada hari seninnya sudah fresh kembali. semua ini gara gara bocah songong itu, kalau dia tidak menabrakku kan aku tidak perlu menghabiskan sabtu ini dengan ke bengkel, aku bisa saja ke jakarta mengunjungi kakakku yang bekerja di sana, atau aku pergi ke salon untuk perawatan tubuh, atau apapun deh asal tidak ke bengkel.

orang tuaku tidak mempertanyakan lebih kenapa mobilku bisa begini, mereka hanya  mengangguk ketika aku berkata bahwa aku di serempet bus pariwisata, hahaha. aku keluar dari rumah dengan hati mengutuk si bocah songong. sampai aku di depan mobil betapa shocknya aku melihat tulisan warna merah terang di kaca depan, kap mesin dan kiri kanan bodi mobil, tulisan yang bisa aku pastikan tidak akan hilang dengan air bila aku mencoba juga.

buat ibu clairina, makasih udah buat mobil saya rusak, saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan, karena saya penegak keadilan. salam sayang dimas bratajaya :)

"dimaaaaaaaaas!!!" akan aku cekik dia ketika bertemu, aku tidak perduli itu di kawasan sekolah, dia kira dia siapa?! dasar bocah songong!!!

ketika di bengkel

"BE 2336 YP" aku mendengar plat mobil ku di panggil, aku segera menuju kasir.

"mobilnya bisa diambil sekitar dua sampai tiga minggu yah ibu, nanti bila sudah Selesai akan kami beritahukan kepada ibu." jawab mbak mbak kasir ramah, daaaaaan dua sampai tiga minggu itu lama looooh, hiks!

"dan ini perkiraan biayanya ibu, sekitar 27 juta."

"kok mahal gitu mbak?"

"ini rincian biayanya ibu, biaya untuk cat full bodi ---" aku tidak mendengar apa lagi yang dijelaskan dari mbak kasir yang bernama nana ini, yang aku pikirkan sekarang aku bakal bangkrut untuk beberapa bulan atau mungkin beberapa tahun mendatang, hiks! semua gara gara bocah songong itu, hiks hiks!







part dua selesai, *nari hula hula, hihihi, sori yah kalo ke dikitan, newbie nih.

komen sama vote boleh dong :)

My Crazy StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang