6

13.4K 1.8K 222
                                    

"Hng.... yaudah. Renjun sama Bang Jaehyun dulu ya nanti aku nyusul.bentar kok cuma diskusi doang." Ujarku seraya menyusul bu Yuyun yang sudah memasuki lift terlebih dulu.

Sekilas yang kuingat dari wajah anak yang pendiam itu adalah mulutnya yg melengkung dan maniknya yang sendu benar-benar menggambarkan kesedihan.

Tapi masa sih? Ditinggal bentar doang kok udah sedih aja, Heran emang.

-o-

Mata kuliah sudah usai tapi aku masih berada di dalam kelas bersama temanku yang lain.

Ya, tau kan ya, rasanya mengambil semester Pendek, disaat yang lain mengikuti duapuluh satu SKS penuh dalam satu semester, aku mengambil sampai tigapuluh tiga SKS.

Sekarang menjadi momen yang tepat untuk bertemu dengan kawan satu angkatan.

"Sakha!" seseorang memanggilku.

Reflek, aku mengalihkan pandangku pada sumber suara, ternyata Jungwoo ketua angkatanku.

Pria berwajah imut namun sebenarnya tatib tergalak ini mengayun-ayunkan tangannya menitahku untuk menghampirinya.

Aku menghampiri Jungwoo yang berada di dekat pintu keluar "Iya wu?" Ujarku kemudian menyabet permen lolipop yang menyelinap keluar dari sela saku dadanya.

"Ih! anying permen aing," Pria imut ini mengeluarkan sumpah serapah saat aku memasukan permennya itu kedalam mulutku.

Wajah imut tidak menjamin mulutnya pun imut.

"Udah cepet ada apa?"sungutku masih mengulum permen. Cupacup cola memang nikmat.

Sebuah tangan mencekik leherku dan menyeretku keluar kelas. Siapa lagi kalau bukan Kim Jungwoo,
"Eanjir sakit gila!" Keluhku karna ia menggusurku layaknya karung beras.

"Lupa ya ngana? Maneh bawa bocah kesini gila! Dan sieta udah nunggu dua jam!" Jungwoo sedikit ngegas, telingaku rasanya pengar karna suaranya.

Tapi seketika aku terdiam dan membelalakkan mata.

Gila, Jungwoo benar. Aku baru saja meninggalkan anak kecil sendirian dan menitipkan pada om-om.

"RENJUN! WOY, IYA! MASYALLAH LUPA GUE," Ucapku sama ngegas seperti Jungwoo kemudian berlari lepas dari cengkramannya.

Jungwoo berlari mengejarku. Tidak jauh letak fakultas dan gedung sekre Hima, akupun menyusuri dengan cepat ke dalam gedung dimana Himpunanku terletak diruangan paling ujung.

Aku mendengar suara kekehan tawa Jaehyun tepat sebelum tanganku membuka pintu. Dari kaca pintu kulihat Jaehyun dan Renjun bermain Ludo di salah satu ponsel mereka.

"Anaknya anteng tuh," Ujarku tak kala Jungwoo sedang mensejajarkan posisinya denganku.

"Iya, tapi kasian kan udah nunggu lama." Sambungnya

Aku berbalik menatap manik pria termanis diangkatanku ini, "Lagian darimana ngana tau kalo gue bawa Renjun?"

Yang ditanya hanya menaikkan kedua alisnya, menunjukan ekspresi lucu menggemaskan.

"Ya, kan, gue penghuni sekre Bu, pas kesini ada dia sama Bang Jaehyun. Gue tanya, kok ada dia? Bang Jaehyun jawabnya lu yang bawa nyet." Ujar nya memberi penjelasan. Aku hanya ber-oh ria, kemudian menghela nafas dengan kencang.

Noona! ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang