"Aku lupa jika masih ada ia yang menungguku. Tapi pujaanku ada di depanku, jadi manakah yang harus kudahulukan? Aku tak tega jika harus menghancurkan hati kecil ia yang sudah lama menunggu ini."
-o-
Tok, tok, tok!
"Sakha! Bangun!"
Suara ketukkan yang di iringi suara perempuan. Cukup mengganggu tidurku yang beberapa hari ini hanya bisa terlelap dua jam sehari.
"Duh, berisik." Aku mengeluh dan mencoba untuk menutup kepalaku dengan bantal.
"KHA! LO KAN SEMINAR JAM SEMBILAN! SEKARANG UDAH JAM SETENGAH SEMBILAN KHA!"
Suara Kania yang berteriak itu cukup membuatku bangkit seketika. Dengan cepat, aku melihat jam dilayar ponselku.
"ANJING!?"
Iya, aku memekik begitu saja setelah benar apa kata Kania. Seharusnya aku sudah ada di kampus, dan bahkan Pak Huang sudah menelponku beberapa kali.
"Mampus! Mampus! Mampus!" Gumamku seraya berlari kearah kamar mandi.
"Kha! Ini bunganya gue simpen di meja tengah ya! lo cepet gih! Gue langsung kampus nih ngurus kalian. Awas jangan sampe Jungwoo ikut nyusul kesini."
Bunga?
Sontak aku yang baru saja memasuki kamar mandi jadi terdiam mendengar ucapan Kania.
Bunga apa? Dan dari siapa?
Penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk melihat bunga iti terlebih dahulu dibanding bersiap untuk seminar.
Ruang tengah lantai dua ini begitu sepi. Wajar, mungkin penghuni lain sudah berada di kampus untuk menempuh kelas pagi.
Matakupun tertuju pada dua buah buket bunga yang tergeletak diatas meja. Satu berwarna biru langit dan satu berwarna kuning cerah.
Aku melihat sebuah surat disamping kedua buket bunga itu. Tertulis dari sebuah toko bunga dan menyebutkan namaku yang sudah memesan dari mereka.
Tunggu, aku memang memesan kedua bunga ini. Tapi aku meminta untuk dikirimkan di hari H saat kelulusan Renjun dan Jeno.
Jangan bilang....
Aku merogoh ponselku, dengan ragu melihat kalender di dalamya.
Tolong jangan katakan.
Sial, sepertinya aku mendapat masalah baru.
-o-
Dari jauh aku dapat melihat Bintang yang berlari, diikuti satu anaknya yang sama berlari di sampingnya.
"Kok kamu bisa lupa!?" Ia sudah menyerangku dengan pertanyaan sebelum dirinya sendiri menarik napas sejenak.
Aku hanya sanggup menggeleng. "Gak tau! Namanya juga lupa!"
"Bodoh!" Pekik Bintang membuat beberapa orang melirik pada kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona! ✔️
Fanfiction[SUDAH TERBIT TERSEDIA DI SHOPEE] ❌TIDAK ADA BAB YG DI HAPUS❌ Kuliah itu pusing! apalagi Skripsi! demi tanda tangan dosen pembimbing, rela deh lakuin apa aja yang penting lulus! Tapi kebayang nggak tuh, kalo dititipin anaknya buat syarat lulus skrip...