third person: Kai Havertz

482 32 42
                                    

Dedicated to FieteArp07

~~~~

Seseorang telah mengetuk pintu apartemen Hilda hingga membuatnya terbangun. Ia melirik jam pada layar ponselnya.

"astaga ini sudah jam sepuluh malam, siapa coba yang datang." Hilda bangkit dari kasur, berjalan menuju pintu dan membukanya.

"hai Hilda, maaf mengganggu."

"oh kau Leyla." Hilda menguap. "apa kau bertengkar dengan Kai lagi?" tanya Hilda to the point. Leyla mengangguk pelan.

Hilda bertanya kembali. "kau takut Kai menghampiri rumahmu, makanya kau kesini?" biasanya tebakan Hilda jarang meleset, Leyla mengangguk.

"well, get in." setelah Leyla masuk kedalam apartemen Hilda dan menaruh tasnya disamping lemari, Hilda mengunci pintunya lalu berlari menuju kasur.

"kali ini ada apa?" Hilda bertanya untuk yang kesekian kalinya.

Leyla menarik napas yang dalam, bersiap-siap untuk bercerita.

"jadi, semenjak Kai dipanggil menjadi salah satu Squad timnas untuk Nations league, sikapnya makin berubah."

"pagi tadi kai bilang kepadaku bahwa hari ini ada latihan karena ia juga merupakan masuk tim utama di Leverkuse-"

"bukan kah tim Leverkusen yang perempuan juga latihan hari ini?" sela Hilda. Leyla ber shush kencang.

"aku belum selesai, Hilda."

"okay lanjutkan."

"nah, saat latihan tadi, tidak ada Kai ataupun teman-teman setim nya. Kecuali Brandt karena ia sedang menjadi asisten pelatih sehari sebagai bentuk hukuman untuk Brandt."

"seusai latihan kan udah sore, Brandt dan aku pergi ke toko jus. Nah disitu kami liat Kai dengan seorang perempuan."

"awalnya Brandt bilang kepadaku untuk tidak negative thinking, namun perempuan itu manggil Kai dengan sebutan Babe."

"karena aku gatahan lagi, setelah si perempuan itu pergi aku dan Brandt langsung labrak Kai. Tapi Kai bilang kepada kami kalau perempuan itu teman lamanya di Aachen."

"and then?" tanya Hilda sambil mencomot keripik kentangnya.

"sekitar jam 8 malam sepertinya, saat aku sedang buang sampah aku lihat Kai berpelukan sama perempuan itu yang sepertinya habis main kerumahnya, padahal ibunya Kai sedang pergi keluar kota. dan akhirnya aku menghampiri Kai untuk yang kedua kalinya lalu kita ribut-"

"dan kau mengemas barang-barangmu dan menginap dirumahku." Hilda memotong ucapannya lagi.

tiba-tiba ponsel Leyla bergetar, ada pesan masuk dari Brandt.

Juju on the Brandt
Ley! Aku nemu ig perempuan tadi sore

Leyla menatap layar ponselnya terkejut. Dengan cepat Ia membalas pesan Brandt.

Leyla Roman
Kau serius Ju?!

Brandt membalas pesannya.

Juju on the Brandt
Tujuhrius, liat saja ig nya Wanda.reksyen

Leyla Roman
On my way, terimakasih infonya Juju

Setelah membalas pesan Brandt, ia segera membuka instagram dan mencari username yang diberi tahu Brandt. Dan yang dikatanya itu benar.

"Hilda! Sini!" Leyla memanggil temannya itu, Hilda segera menghampirinya.

"ini perempuan yang kau ceritakan?" Leyla menganggguk, tak sengaja Hilda memencet insta story Wanda. Terlihat video Kai tengah memainkan rambut Wanda lalu memeluknya.
Leyla benar-benar tidak bisa menerima ini semua, akhirnya ia mengirimkan pesan kepada Wanda lewat direct message

Hai, maaf mengganggu

Bisakah kita ketemu di toko jus tadi sore? Ada yang ingin aku tanyakan

Ternyata wanda sedang online sehingga ia membalas pesan Leyla dengan cepat

Oh Astaga benarkah ini Leyla Roman?

yeah tentu saja

Tentu saja bisa

Jam 10

Okay

"yasudah, kau harus tidur sekarang untuk persiapan jasmani rohani mu besok." ucap Hilda sambil menarik selimut lalu menutup matanya, tidur. Begitupun dengan Leyla.

Keesokan harinya, pukul 10 pagi.

Leyla, Brandt dan Wanda sudah ada di toko jus kemarin, menunggu Kai datang. Brandt memang memaksa Leyla untuk ikut dengannya.

"aku tidak percaya aku bisa bertemu dengan Julian Brandt dan juga Leyla Roman." ujar Wanda tidak percaya, ternyata ia merupakan penggemar klub Bayer Leverkusen.

Brandt membusungkan dadanya. "see Leyla! I told you that im so famous."

Leyla memukul pundak Brandt. "yeah yeah whatever." cibirnya.

Leyla bertanya kepada Brandt. "kau sudah memberitahu Kai untuk bertemu disini?" Brandt mengangguk. "ia sedang dijalan menuju kesini."

Akhirnya Leyla mulai menginterogasi Wanda. "jadi ada hubungan apa antara kau dengan pacar ku?" tanya Leyla kepada Wanda yang tengah menyeruput jus mangga.

"tunggu, Kai pacar kau?" Wanda bertanya balik. Leyla mengangguk.

"tapi dia bilang, Kai sudah putus dengan pacar lamanya." Leyla mengepal tangannya kesal.

"sudah berapa lama kalian berpacaran?" kini Brandt yang bertanya kepada Wanda.

Wanda berpikir sejenak. "sekitar 6 bulan yang lalu, uhh i guess."

Leyla tidak menyangka bahwa Kai setega ini padanya. air mata Leyla tak dapat dibendung, perlahan ia menangis. Brandt segera menenangkan sahabatnya yang tengah menangis ini.

"shuush, Don't cry Leyla."

Tiba-tiba Datanglah Kai, ia terkejut melihat Leyla dan Wanda yang sama-sama menunggunya. "hai Brandt ada ap-loh Leyla? Wanda?" ia menunjuk Leyla dan Wanda.

Leyla bangkit dari Kursinya, mendekati Kai lalu menampar Kai dengan kencang.

"have fun dengan pacar barumu ya, Kai." sarkas Leyla, lalu pergi keluar dari toko jus yang diikuti oleh Brandt dari belakang

Football Imagines Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang