Winner in my heart: Harry Winks

161 11 1
                                    

Dedicated to Taeyong_46

~~~~

"winks!"

"winks!"

Aku berlari menerobos kerumunan tribun menuju lorong, menghampiri Winks seusai pemakaian medali.

"ugh wanda metropolitano sungguh bising. Inilah yang terjadi jika Liverpool juara." gerutuku.

Aku terus mencari Winks berada, menengok ke kiri dan kanan. lalu aku melihat Toby dan Jan tengah berbincang di depan ruang ganti.

Ku panggil mereka berdua. "Toby! Jan!"

"oh Hai! Kau pasti pacarnya Winksy?" tanya Jan, aku mengangguk.

"dia ada di dalam." sahut Toby sambil menunjuk ruang ganti. Aku segera berterimakasih kepada mereka berdua dan masuk kedalam ruang ganti.

Terlihat Winks duduk dan menatap dinding dengan tatapan kosong. Aku bisa merasakan kesedihan dan kekecewaan yang sungguh mendalam pada dirinya.

"winks.." panggilku pelan, ia pun menoleh sambil memaksakan untuk tersenyum. "hi babe..." lalu ia kembali murung.

"kita kalah."

Aku pun duduk di sampingnya, menghelus punggung winks.

"bodohnya aku, bermain seperti orang payah." ia mulai mencela dirinya.

Aku mencoba untuk menenangkan hatinya. "Jangan mencela dirimu Winksy, ini bukan salahmu."

"tentu saja ini salahku." ia bangkit dari duduknya. "seandainya aku bisa membuat peluang untuk assist, spurs bisa memenangkan Champions league ini." aku pun ikut bangkit, dan menepuk pundaknya pelan-pelan.

"sudahlah, kau sudah berusaha semaksimal mungkin." ia menepiskan tanganku, lalu berjalan mendekati ku dengan tatapan kesal.

"mudah saja kau bilang gitu." aku pun berjalan mundur karena takut.

"karena kau tidak merasakannya. Kau tidak tau rasa sedih yang aku rasakan."

Aku meraba dinding yang dingin, kini benar-benar terpojok sekarang. Winks meninju tangannya ke dinding dan nyaris mengenai pelipisku.

Tentu saja aku terkejut dan takut, perlahan-lahan air mataku mengalir membasahi kedua pipi.

"astaga, aku minta maaf." ia menyenderkan kepalanya di bahuku sejenak. "aku terlalu emosi." Winks mengeluarkan selembar tisu dari saku celananya dan mengusap pipiku yang basah.

"im so sorry, babe. I didn't mean to." Winks terus meminta maaf kepadaku, lalu memegang pipiku, sejenak bibirku bertemu dengan bibirnya.

Aku tersenyum seusai itu. "kalian tetap pemenang di hati kami, para fans Spurs."

"dan kau tetap pemenang dihatiku, Harry Winks."

Football Imagines Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang