jogging: Erling Haåland

231 22 4
                                    

Dedicated to FridaEka0

~~~~

"kau yakin tidak ingin ikut jogging?" aku bertanya kepada kedua temanku yang sudah ngos-ngosan.

"tidak terima kasih, kau sajalah." salah satu temanku menyahut sambil memegang pinggangnya. Yang satunya lagi hanya mengangguk setuju.

Aku berdecih. "padahal kamu yang ngajakin jogging."

ia tertawa pelan. "pegel nih kakiku. Kecuali kalau ada lelaki tampan ikutan jogging."

Aku memutar kedua bola mataku. "mulai lagideh. Yasudah lah aku lanjut jogging." akupun mulai kembali jogging mengelilingi taman yang luas ini.

Di tengah jalan, aku menepi sejenak untuk membetulkan tali sepatu ku yang terlepas dari ikatannya.

"mind if I join?" seorang lelaki tinggi menghampiri ku.

aku mengangguk. "sure, sir."

Ia tersenyum kikuk. "aku masih remaja."

"whoops, sorry. ku kira kamu orang dewasa yang sudah berkeluarga."

Laki-laki itu menggelengkan kepalanya pelan. "nah, wajahku memang sangat boros."

"tapi kamu tetap terlihat sangat lucu." entah mengapa ucapan itu tiba-tiba saja terlontar dari mulutku.

Ia langsung salah tingkah. "whoah that's a nice compliment. Thank you." lalu kami berdua segera melanjutkan jogging. Kami pun saling mengobrol selama jogging.

Namanya Erling, dia baru pindah dari Austria beberapa bulan yang lalu karena ia menjadi pemain untuk klub Borusia Dortmund.

Dia termasuk orang yang ramah, dan juga lucu. Walau tampangnya sedikit menyeramkan.

"small world huh? Aku juga tinggal di perumahan itu." Erling terkejut mendengar ucapanku bahwa kami tinggal di perumahan yang sama, hanya saja berbeda beberapa blok.

"artinya, aku bisa main kerumah mu?" ucapnya dengan nada bercanda.

aku mengangguk. "sure, kamu boleh main kerumahku kapan saja."

"kamu tidak punya, umm pacar?" tanya Erling.

Aku menggeleng. "aku sudah lama tidak merasakan punya pacar sejak 4 tahun yang lalu."

Erling menatapku dengan tatapan terkejut. "serius?" aku mengangguk. "mengapa aku harus berbohong."

"entahlah itu terdengar sedikit mustahil saja bagiku." lalu aku melihat kedua temanku sedang duduk santai sambil meminum jus di pinggir danau.

"aku rasa aku ingin menghampiri teman-temanku."

"kalau boleh...bolehkah aku menghampiri rumahmu untuk jogging bareng lagi?" tanya Erling malu-malu.

"tentu saja, Kenapa mesti malu-malu begitu sih?"

"bagaimana kalau kita kapan-kapan minum kopi dan pergi menonton?" Erling bertanya kembali.

Aku tertawa pelan. "kau mengajakku berkencan?"

Erling mengangkat kedua bahunya. "mungkin saja?"

"sure, i would like to."

Football Imagines Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang