Package: Brahim Diaz

129 14 4
                                    

Dedicated to wulllann

~~~

brahim 💛

Semuanya sehat kan?

[read] yes, kami semua sehat

Thank goodness, aku
khawatir dengan kamu
dan keluarga mu

[read] Jangan khawatir kan aku

justru aku yang sangat
[read] khawatir denganmu

don't worry, I'll be okay! ^^

Aku jadi tak bisa
bertemu denganmu deh :(

Padahal aku kangen main
kerumahmu trus main catur
sama ayah kamu :(

Haha, ayah juga kangen
[read] main catur sm kamu tuh

jangan nekat keluar rumah
[read] ya kamu, jangan bandel 😡

uuuuw ibu negara ngamuk 😱😱

udah ah,

mau beli genteng
tapi lupa melulu
brahim ganteng
mau mandi dulu

byee bebeb 💛

[read] yailah bocah malah ngepantun

[read] mandi gih, yang bersih yak 💕

Aku pun menaruh ponsel ku diatas meja, lalu menghembuskan napas kencang-kencang. Semenjak pemerintah menyuruh para warganya, termasuk kami semua untuk stay at home karena pandemi yang tak kunjung berakhir. Aku tidak bisa bertemu dengan Brahim.

Padahal besok rencananya aku ingin mengajak brahim untuk makan malam dirumahku, karena besok merupakan hari anniversary kami yang ke 3 tahun.

"sayang, ayo makan." seru ibuku dari ruang makan. Aku segera beranjak dari kasur dan berjalan menuju ke ruang makan, ku lihat semua sudah duduk di kursi nya masing-masing untuk segera makan.

"Mama, kapan kita bisa keluar rumah lagi? Aku kangen bermain sama teman-temanku." Adik ku yang paling kecil mengeluh kepada Ibu sambil mengunyah nasi goreng nya.

"Mama juga tidak tau, dek."

"apa aku tidak boleh keluar rumah sebentar saja buat main sama teman-teman?" tanya nya.

Aku pun nyeletuk. "boleh kok, tapi kamu gaboleh masuk kerumah lagi. Ntar kamu bawa virus masuk kerumah." Adik ku pun terdiam, cemberut.

"yaudah deh."

"oh iya, kamu sudah memberitahu Brahim?" kini Ayah yang buka suara. Aku mengangguk.

"sudah kok Yah." jawab ku dengan sedikit lemas. Lalu kami semua fokus pada makanan kami masing-masing

Keesokan harinya.

Aku menatap pemandangan luar rumah dari jendela kamarku. Terlihat jalanan yang sangat sepi, biasanya jam segini tetangga suka lalu lalang di depan rumah. Ada yang jogging, mengajak jalan hewan peliharaan, atau bersepeda.

Aku tiba-tiba jadi kangen Brahim, rasanya aku ingin memeluknya erat-erat. Sudah sebulan lebih kami tidak saling bertemu. Hanya bisa bertemu lewat video call.

Lalu aku melihat tukang pos menghentikan motornya di depan rumah, aku pun bingung. Perasaan tidak ada yang memesan barang secara online. Aku segera turun untuk menemui tukang pos.

"ini ada paket dari tuan Diaz, untuk anda katanya." ia menyerahkan kotak kecil yang dibungkus kertas kado jingga bermotif polkadot.

"wah, terima kasih pak." aku langsung mencuci tangan sejenak, lalu membuka isi kotak tersebut.

Tumben Brahim ngirim paket, jarang banget dia ngasih barang. Tentu saja aku membukanya dengan perlahan, jangan sampai bungkus kado nya rusak. Hehehehe.

Ku lihat isi kotak tersebut, aku pun langsung terkejut.

Isinya kalung emas putih dengan liontin berbentuk snowflake. Ada secarik surat pula. Dengan cepat aku lihat isi suratnya.

Hai beb! semoga paket nya sampai

Happy anniversary ketiga tahun ya, thank you for loving me unconditionally, thanks for always supporting me in any situation.I can't wait to make another beautiful memories with you! I hope you like my gift (aamiin)

nanti aku mau video call, kalungnya harus dipakai yaa!!

Ur bae, Brahim 💛

Tentu saja aku terharu membaca nya, aku sampai tidak sadar kalau aku menangis. Ku usap air mata ku dan segera ku pakai kalungnya.

"Terima kasih Brahim, aku pun tidak sabar untuk membuat kenangan indah bersamamu"

Football Imagines Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang