Gift: Heung Min Son

292 24 9
                                    

Dedicated to slsajjng

~~~~

"Happy Birthday to youuu! Yeey!!" (Y/n) menatap temannya alias squad totenham satu persatu yang telah membuat kejutan ulang tahun untuknya. "terima kasih semuanya." ucap gadis itu yang tidak percaya.

Namun ada satu orang yang tidak ada, yaitu Son.

Kemana son? Apa dia tidak ikut?

"aku tidak menyangka kawan receh ku sudah tumbuh semakin besar." Dele berpura-pura menangis sambil memeluk (Y/n).

Eric menyingkirkan tubuh Dele, melepaskan pelukannya. "minggir lah Dele, kau mau badanmu terbakar api lilin hah?" gerutu Eric.

"kalau terbakar api asmara mu sih, aku mau saja." ledeknya sambil menatap Eric dengan tatapan manja. Pundak Eric merinding mendengarnya.

"ayo tiup lilinnya (Y/n)!" seru Kane. Gadis itu mendudukkan kepalanya, berdoa sejenak, lalu meniup lilin yang berbentuk angka 2 dan 3. Semuanya berseru riang.

"ayo potong kuenya, aku lapar." Celetuk Son yang baru saja datang lalu menghampiri kerumunan, Jan segera menjitak kepala Son. "enak saja, yang datang paling terakhir dapat jatah kue nya terakhir juga." ucapnya yang diikuti anggukan teman-teman yang lainnya.

"maafkan aku Vertonghen, karena aku ada urusan penting tadi." (Y/n) sedikit kecewa mendengarnya.

sepenting itukah hingga ia memprioritaskan urusan penting itu dibanding ulang tahunnya?

Disisi lain, (Y/n) sangat senang karena Son telah datang.

"pacar macam apa kau ini? Telat di acara ulang tahun pacarnya sendiri." timpal Hugo.

"setuju banget sama Hugo." timpal Toby sambil menepuk pundak Hugo dengan kencang, Hugo menyingkirkan tangan Toby dari pundaknya lalu mengelusnya. "sakit bodoh." ucapnya tidak suka.

(Y/n) segera memotong kue lalu membagikannya kepada semua yang datang memberikan kejutan ulang tahun untuknya, mulai dari Kane, Dele, Jan, Eric, Toby, Hugo, hingga yang terakhir Son.

"terima kasih." ucapnya sambil menatap (Y/n) lamat-lamat. (Y/n) tersenyum lalu mengangguk. "sama-sama."

"Ayo buka kadonya!" seru Eric yang sudah memegang kotak yang dibungkus kertas kado bermotif polkadot pemberian Kane.

Kane segera merebut kado dari genggaman tangan Eric. "Tidak boleh! Lagipula lebih baik (Y/n) membuka kado dari Son saja." Ucapnya, menoleh kearah Son sambil mengedipkan matanya sebelah.

Son mengangguk. Lalu mengeluarkan kotak kecil yang dibungkus kertas kado merah. "bukalah." (Y/n) menatap kotak itu dengan antusias, dengan perlahan ia membuka kotak kecil tersebut. Gadis itu terhenyak melihat isi kado pemberian Son.

"i-ini kan cincin?" Son mengangguk. "aku terlambat karena harus mengambil kado ini." Ia berlutut dihadapan (Y/n) sambil memegang kotak berisi cincin.

"be my wife?"

(Y/n) benar-benar tidak bisa berkata apa-apa, speechless. Ia perlahan menangis lalu mengangguk.

"iya aku mau!" Son bangkit lalu memeluk Gadis itu dengan erat. Semua orang yang menyaksikan nya langsung bersorak ria.

"selamat ya anak laki-laki ku." ucap Kane sambil mengacak-acak rambut son.

Toby menepuk jidatnya. "tolonglah Kane, Son yang ini berbeda arti dengan son anak laki-laki." Kane tertawa kecil.

"jodoh memang sungguh tidak bisa diduga, awalnya (Y/n) yang menyukai totenham karena Vertonghen, kini malah jadi tunangan Son. Unbelievable." Hugo ikut menimpal.

(Y/n) tertawa mendengarnya, lalu menatap Son. "ini kado ulang tahunku yang paling indah Son, terimakasih banyak." bisiknya.

"with pleasure, my dear."


Football Imagines Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang