Lost Cat: Christian Eriksen

136 14 11
                                    

I love my danish prince 💛👑

~~~

"aku minta maaf." ia langsung pergi meninggalkan ku dimalam yang sesunyi ini.

Setengah jam yang lalu ia menelfon ku untuk bertemu di taman, katanya ini masalah serius. Ternyata yang ia ingin bicarakan merupakan keputusan nya untuk mengakhiri hubungan ku dengannya yang sudah terjalin selama 11 bulan dengan alasan ia sudah tidak punya rasa sayang kepadaku.

Semudah itukah ia bilang kepada ku bahwa ia sudah bosan dan tak cinta lagi padaku? Aku hanya bisa menangis, tidak bisa apa-apa. Ternyata langit pun ikut menangis, turun hujan sedikit demi sedikit lalu Lama-lama semakin deras. Aku memutuskan untuk meneduh di halte bis.

Aku mengeluarkan payung lipat dari handbag hitamku. Tapi sepertinya ku tunggu hujan reda saja. Aku duduk sambil menghapus air mataku yang masih mengalir.

"meow." tiba-tiba aku terkejut mendengar suara kucing, aku celingak-celinguk mencari asal suara kucing itu. Memang disini sedikit gelap.

"meow." suara itu lagi. Akhirnya ku keluarkan ponsel ku, menggunakan flash kamera belakang ku untuk mencari sosok kucing tersebut.

Lalu kulihat sosok kucing berwarna abu-abu dan ekornya berwarna putih yang mulai mendekatiku. Sepertinya kucing ini kedinginan. Ku coba untuk menggendong nya dan ternyata ia tidak mencakarku, malah mengeluarkan suara "purr" yang lumayan kencang.

"kucing siapa ini, sayang banget kalau terlantar." ku mencoba mencari tahu pemilik kucing ini. Terlihat liontin bulat emas tergantung di lehernya dan ada tulisan yang lumayan kecil. Aku mulai membaca tulisan yang ada di liontin itu.

"oh ternyata nama mu Greyson. Dan ada alamatnya pula." Sepetinya alamat rumahnya tidak jauh dari sini. Akhirnya ku putuskan untuk mengembalikan kucing ini kerumahnya. Hujan sudah reda daritadi, ku kembangkan payungku lalu mengantarkan kucing manis ini kerumahnya.

15 menit kemudian aku sampai di alamat yang tertulis di liontin Greyson. "nah Greyson, kita sudah sampai." aku pun mengetuk pintu kayu mahogany dengan balutan cat coklat yang mengkilap.

"tunggu sebentar." terdengar suara pria dari dalam rumah itu. Tunggu sebentar, suaranya sungguh familiar di telingaku.

Krieet pintu itu terbuka, lalu terpampang seorang pria yang tengah memakai jam tangan peraknya di lengan kiri.

"Loh Charlotte?"

Tunggu, ia kenal aku?

Sepetinya ia tahu bahwa aku tidak mengenalinya.

"hei ini aku, Christian Eriksen."

Aku mengingat sejenak. Christian Eriksen?

Oh iya aku ingat, teman pertama ku di kampus dan merupakan cinta pertamaku. Yatuhan sudah lama aku tidak berjumpa dengannya. Ia terlihat semakin tampan.

"kau tidak berubah ya, cantik seperti pertama kali aku dulu mengenalimu." ucapnya yang berhasil membuat wajahku memerah semu.

"kau juga tidak banyak berubah, hanya saja mulai tumbuh janggut." Eriksen memegang dagunya.

"astaga aku lupa cukur." ia tertawa. "ada apa kau kesini?"

Aku tersadar, tujuanku kesini untuk mengembalikan Greyson. "ini tadi kucingmu ada di halte, jadi aku bawa kesini." aku memberikan kucingnya kepada Eriksen.

Eriksen terlihat sungguh girang, ia memeluk kucingnya dengan erat. "Greysooon! Aku khawatir padamu." kucing itu hanya bisa mengeluarkan suara mengeong.

"terimakasih banyak Charlotte." ucapnya sambil tersenyum manis kearahku, aku mengangguk dan ikut tersenyum.

Lalu hujan kembali turun dengan deras. "kau mau meneduh dirumahku? Aku baru saja membuat coklat panas." tawar Eriksen. Aku hanya mengangguk pelan.

"sounds good."

Football Imagines Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang