Dedicated to slsajjng
Is DeleDier a real thing?
~~~~
(Y/n) sedaritadi sibuk di dapur, mempersiapkan makan malam karena ia berjanji kepada Dele untuk dinner date dirumahnya.
Ia menaruh kentang tumbuk dan juga salmon ke masing-masing piring dan tak lupa sedikit taburan parsley diatas kentang tumbuk.
(Y/n) bisa mendengar Dele asyik bermain Fifa bersama kakakknya, Eriksen dari ruang tamu.
"Hah Dele! Kau kalah lagi."
"baru kalah dua kali, terakhir kita bermain kau kalah tiga kali berturut-turut."
"itu karena toby terlalu lamban."
"tapi kan kau yang memegang controller nya"
"ya tapi-"
"gausah banyak alasan Eriksen, kalah tetaplah kalah."
"huh."
"lagipula itukan sudah berlalu Eriksen. Lupakan sajaa-"
"Ehem!" (Y/n) berdeham kencang sehingga membuat Dele dan Eriksen berhenti bertengkar lalu menoleh kearahnya.
"Dele, dinner is ready."
"ASYIK!" Dele bangkit dari sofa lalu bergegas menuju ruang makan.
"buatku ga ada?" ucap Eriksen dengan nada memelas. (Y/n) memutar bola matanya. "masih ada sisa kentang tumbuk nya tuh, habiskan saja."
"yes!" Eriksen mengepal tangannya girang. "thank you Sis, you're the best!" lalu segera berlari kedapur.
Dele sudah mulai mencium aroma daging salmon yang sungguh menggoda hingga perutnya berbunyi.
(Y/n) tertawa kecil mendengarnya, Dele menunduk malu.
Mereka berdua duduk, lalu mulai memakan masakan (Y/n). Dele memulai dengan mencicipi ikan salmon
"ikannya enak!" lalu mencicipi kentang tumbuk. "Dan kentang tumbuk nya juga halus, perfect." Dengan lahap Dele menghabiskannya dalam waktu kurang dari 10 menit.
(Y/n) berdecak sambil menggeleng-geleng kepalanya. "yatuhan, lapar apa doyan tuh?"
Dele mengelap mulutnya dengan napkin yang sudah tersedia di meja. "abisnya makanannya enak banget. Terima kasih banyak sayang."
"dah cocok deh jadi calon istri aku."
(Y/n) menunduk, tersipu malu mendengar perkataan Dele."Eriksen! Bolehkah aku nikahi adikmu sekarang juga? " seru Dele kepada Eriksen, meledek (Y/n)
(Y/n) memukul lengan Dele. "Dele! Apa-apaan sih?!"
Eriksen muncul dari dapur sambil memakan sepiring kentang tumbuk. "boleh saja." ia memasukkan sesendok kentang tumbuk kedalam mulutnya. "sudah aku restui. Ibu dan Ayah juga sudah setuju." Eriksen ikut menimpali perkataan Dele sehingga membuat wajah (Y/n) semakin memerah.
"i hate both of you."
"i love you too, babe."
"love you too my sister."
KAMU SEDANG MEMBACA
Football Imagines
FanfictionBerisi kumpulan cerita tentang pesepak bola kesukaan kalian