8. Es batu?

2.5K 72 2
                                    

Happy Reading......

**

"Rasyaaa..."

"Ihh, apaan sih kalian, gua Celine bukan Rasya," sahut Celine sambil melotot tajam ke arah Jessy dan Zahra. Tanpa disadari, tiba tiba pipinya memerah.

"Cie, suka sama Rasya nih ye!!" goda Zahra jahil.

Celine pun menenggelamkan mukanya ke dalam selimut, pasti pipinya sudah merah saat ini.

"Ra, telfon Rasya dong," pinta Jessy.

"Oh iya, gimana kalau kita minta  sama Dion aja, Pasti dikasih sama tuh anak!!" Ide cemerlang pun terbesit di benak Zahra, lalu ia tersenyum penuh kemenangan ke arah Celine.

"Au ah lo berdua. Gua mau tidur," alibi Celine pada kedua sahabatnya.

"Tidur aja sono, emang gua pikirin. Gua kan pengen nelfon Rasya, ngapain minta ijin sama lo?" sindir Zahra sembari tertawa.

"Ckckck.... Emang lo siapanya dia Cel?" sahut Jessy sambil tertawa terbahak bahak mengikuti Zahra.

"Ihhh nyebelin banget sih kalian. Siapa juga yang suka sama Rasya, dia kan es batu bukan manusia," potong Celine sambil menekankan kata es batu.

"Oh jadi gak suka nih, oke biar gua telfon Dion buat minta nomernya Rasya," ujar Zahra, lalu mengambil ponselnya di atas meja.

"Kayaknya jangan deh Ra, ntar tuh bocah ke-gr-an," sergah Jessy sambil memposisikan tangannya di bawah dagu.

"Tabok aja ntar kalo dia geer," sahut Zahra santai.

Ketiganya serentak tertawa mendengar ucapan Zahra barusan. Dan tawa mereka terhenti saat ponsel Zahra mulai berbunyi.

Tut... Tut... Tut...

"Nyambung nih."

"Halo, abang Dion terganteng disini"

"Najis bat dah, Gua Zahra, masih idup gak lo?"

"Oh Zahra, ya masih idup dong, Kan idupnya abang hanya untuk Eneng seorang!"

"Geer banget sih lo. Gua nelvon lo cuma buat minta nomornya Rasya, lo pasti punya kan? Bagi ah cepet."


"Anjir, nelvon gua cuma mau tau nomornya kembaran gua, kirain mau ngajak pacaran."


"Najis bat deh lo, siapa juga yang
Mau sama lo, mending Rasya kemana
Mana. Mana cepet nomornya!!"

"Iya-iya, ntar lagi gua sms-in."

"Oke bye."

Telfon diputuskan secara sepihak oleh Zahra, dan semua pun tertawa melihat pembicaraan Dion dan Zahra.

"Lo berdua cocok bat dah, yang satu cerewet, yang satunya lagi geer, wkwkwk," tukas Celine sambil tertawa keras, itung-itung balas dendam.

Jessy pun ikut tertawa bersama Celine.

"Awas ya lo berdua, gua telfon nih si Rasya," ancam Zahra penuh semangat.

Hening, hanya ada suara dengungan ponsel Zahra. Semua terdiam mengawasi ponsel yang sedang dipegang oleh Zahra.

"Kenapa pada diem? Bacodnya udah punah?" murka Zahra di depan kedua sahabatnya.

RACELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang