45. Kesalah Pahaman

1.1K 32 0
                                    

Happy Reading 🖤🖤

**

Mentari yang semula berada di ujung timur, kini perlahan mulai bergerak. Menjalankan rutinitas untuk menyinari dunia, termasuk bumi.

Rasya berjalan malas menuju ke ruang makan. Ia hanya menyalami sebentar Bundanya, lalu pergi berangkat. Sang Ayah, masih terikat bisnis di luar kota hingga saat ini, jadi, Rasya tak perlu membuang-buang tenaga untuk berdebat dengan Handoko sebagai rutinitas pagi.

Pria ini memang jarang akur dengan Sang Papa. Semenjak Handoko masuk dalam dunia bisnis, ia seakan melupakan segalanya termasuk keluarga. Tak banyak waktu yang bisa ia berikan pada Rasya dan Ana. Hidupnya seakan hanya dipenuhi oleh bisnis dan bisnis.

Soal perjodohan. Bahkan Rasya tak setuju dengan hal itu. Handoko mengambil keputusan sepihak yang belum tentu di iyakan oleh Rasya. Cowok berhidung mancung ini pun semakin terlihat benci pada papanya itu.

"Pak, kunci mobil!!"

"Ini Den." Pak Tono melempar kunci mobil itu pada Rasya. Dan hap... dia menangkapnya dengan sempurna.

"Berangkat dulu," ujar Rasya, lalu pergi meninggalkan Pak Tono yang masih setia dengan selang biru yang ada di tangannya. Rupanya, ia sedang menyirami tanaman di depan teras.

"Siap Den," jawab Pak Tono sembari mengangkat tangan kirinya ke dahi, bersikap hormat.

Rasya sengaja tidak menjemput Celine hari ini. Hatinya masih sesak akibat foto itu.

Foto itu astaga......

Mengapa bayang-bayangnya masih terngiang hingga sekarang? Rasya tidak berburuk sangka, tapi foto itu membuatnya tidak berhenti untuk berburuk sangka pada Celine. Bahkan hingga kini, Celine belum menghubunginya. Menambah rasa sesak di hatinya.

Flashback on...

Rasya sedang bersantai di ayunan samping kolam renang rumahnya. Tangannya sesekali memetik gitar dan melantunkan sebuah nada yang indah. Tak lupa pula ia ikut bernyanyi dan larut dalam lagu itu.

Dan kau hadir...

Mengubah segalanya...

Menjadi lebih indah...

Rasya memang bukan seorang musisi, ia juga tak mempunyai bakat dalam bidang itu. Ia hanya senang memainkan alat musik yang dapat menyejukkan hati, seperti gitar.

Drttt.... Drttt....

Ada sebuah pesan masuk di ponsel Rasya. Dengan malas, pria ini pun mengambilnya dan mengecek isinya.

Ternyata hanya pesan dari orang tak dikenal, Rasya pun mengabaikannya. Ia kembali memainkan gitarnya dengan lihai.

Namun, tak lama dari itu, ponselnya kembali berbunyi. Ia pun mengecek siapa pengirimnya. Ternyata, nomor itu lagi. Rasya pun memutar bola matanya jengah. Dibukanya chat itu dengan malas.

Ada sebuah foto dan chat yang dikirim oleh orang tersebut. Rasya pun melihatnya.

Sebuah gambar yang diambil dari arah samping yang terfokus pada dua orang yang sedang duduk berdampingan. Itu Celine dan seorang....cowok.

+62890 : itu foto Celine, dan.... gw yakin lu gabakal tau siapa cowok di foto itu. Tapi, gw miris aja sih sm lu. Punya pacar tp kok pacarnya jalan sama cowok lain.

Sebentar. Rasya ingat cowok itu. Tapi siapa?

Yap, ingatannya kembali. Ia tahu siapa dia. Dia adalah orang yang pernah ingin mengantarkan Celine pulang, namun dicegah lebih dulu oleh Rasya. Benar, cowok itu.

Tapi, untuk apa dia dan Celine pergi ke rumah sakit berdua? Apa mereka ada hubungan khusus?

Dan, jika foto ini adalah foto yang diambil tadi, otomatis, Celine berbohong padanya. Katanya ada urusan, maksudnya urusan dengan cowok lain?

Rasya mengacak-acak rambutnya kesal. Bisa-bisanya Celine berbohong padanya? Bukankah hubungan mereka masih berjalan dari beberapa Minggu yang lalu? Tapi mengapa Celine sudah berani berbohong padanya seperti ini?

Rasya benar-benar kecewa terhadap Celine. Mood-nya yang tadi membaik, kini pun memburuk. Ia segera pergi dari tempat itu dan tidur.

Mungkin, tidur adalah salah satu cara untuk menenangkan pikiran.

Flashback off....

**

Suasana kelas X Mipa 5 sedang gencar. Pasalnya, hari ini adalah pengumuman kenaikan kelas yang akan diperlihatkan jam 9 nanti. Para siswa terlihat sangat tidak antusias dengan ini. Ya, mungkin karena nerves tidak bisa naik ke kelas yang lebih tinggi.

Celine masih setia duduk di bangkunya bersama dengan Zahra dan Jessy. Rutinitas yang hampir setiap pagi dilakukan oleh ketiganya. Ngerumpikan sesuatu bersama teman se-geng memang sangat menyenangkan.

Detik berikutnya, Rasya berjalan menuju ke dalam kelas dengan raut wajah yang dingin, seperti kecewa dan dendam. Ia pun menyeret kakinya menuju ke bangku belakang.

Aneh. Jelas-jelas ada Celine yang sedang berada di bangku depan. Tapi mengapa dia tidak menghampiri?

Disisi lain, Celine juga acuh tak acuh pada Rasya. Ia seakan menampilkan raut wajah biasa saja melihat tingkah kekasihnya itu.

"Kok Rasya nggak nyamperin lo sih?" tanya Zahra.

"Lo berantem?" sahut Jessy sembari menatap Celine.

Celine pun menatap keduanya dengan malas. "Gua juga nggak tahu. Mungkin, dia kembali ke asal usulnya kali," jawab Celine asal.

"Maksud lo?" tanya Zahra, lagi.

"Ya kan, sikap dia waktu awal-awal dingin banget. Mungkin, sekarang kek gitu lagi kali," jelas Celine.

"Tapi, bukannya lo sayang banget sama dia?" tanya Jessy.

"Ya sayang lah, masa sama pacar sendiri nggak sayang."

"Ya terus kenapa lo biasa aja ngeliat dia kek gini?" geram Zahra.

"Terus, gua harus gimana?"

"Ya coba tanya ke dia baik-baik. Siapa tahu lo ada salah sama dia," usul Jessy.

"Kayak dia nggak pernah salah aja." Celine memutar bola matanya malas. "Udah ah, gua males bahas ini. Gua pergi dulu."

Gadis ini pun berjalan gontai menuju keluar. Ia tak tahu akan kemana. Yang dibutuhkan, hanyalah ketenangan. Celine memang tak suka dipojokkan seperti tadi. Seakan semua orang menganggapnya sebagai tersangka. Ah..... Menyebalkan.

Drttt.... Drttt....

Sebuah dentingan ponsel terdengar nyaring di telinga Celine. Ia pun mengambil ponselnya dan mengecek notifikasinya. Ada sebuah chat dari Rasya.

Rasya : km dmn?

Rasya : aku tunggu di taman belakang

Rasya : sekarang.

Celine mengerutkan dahinya bingung. Ada angin apa Rasya tiba-tiba mengajaknya bertemu seperti ini. Namun, biarlah. Ada hal yang tidak beres antara dirinya dengan Rasya, seperti ada yang mengganjal.

Celine : otw

**

Terimakasih sudah membaca☺

Jangan lupa vote dan komen....

See you💕

RACELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang