26. Luka di masa lalu

1.5K 42 0
                                    

Jangan datang jika hanya ingin menyakiti, hati ini sudah lelah menerima maaf yang mungkin akan terulang di kemudian hari

Happy Reading 🖤🖤

**

"Ma, kapan Vely boleh pulang?? Vely kangen sekolah tau," Ungkap Celine mencurahkan isi hatinya.

"Iya sayang, dua hari lagi kamu boleh pulang kok," Ucap Melina sembari mengelus puncak kepala Celine.

Celine nampak tersenyum, meskipun terlihat dipaksakan.

"Kok dua hari sih ma? Vely udah sembuh kok," Ujar Celine.

"Luka kamu masih belum sembuh sayang. Besok, dokter akan membuka perban di dahi kamu, semua akan baik-baik saja," Sahut Melina sembari tersenyum dan mengelus puncak kepala Celine.

Celine tersenyum.

"Ma, sebenernya Vely sakit apa sih? Perasaan  dari kemaren udah sehat, tapi tetep aja nggak boleh pulang," Tanya Celine penasaran.

Melina mengambil nafas sejenak, lalu menjawab, "Nggak pa-pa sayang, cuma luka di dahi kamu itu aja yang belum sembuh, besok udah membaik kok."

Celine pun hanya mengulum senyum.

"Yaudah, sekarang kamu makan ya biar cepet sembuh," Alibi Melina, lalu mengambil semangkuk bubur yang terletak di meja kecil dekat ranjang.

Celine pun mengangguk semangat. Ia harus memaksakan makanan hambar itu masuk ke tubuhnya. Dirinya harus kuat, selagi ada kemauan pasti ada jalan.

**

Rasya dan Cherry sedang berada di mobil untuk on the way pulang ke rumah. Rasya lelah mendengar ocehan Cherry yang selalu mengganggunya disepanjang perjalanan. Telinganya terasa panas, dan rasanya saat ini juga Rasya ingin menyingkirkan Cherry dari mobil putih kesayangannya ini.

"Vero, temenin aku ke salon yuk. Rambut aku udah lepek nih, kuku aku juga udah jelek gini," Cerocos Cherry sambil memainkan jari kuku-nya.

Rasya diam.

"Kemaren, aku dikasih tahu mama kamu. Katanya, di daerah sini tuh ada salon yang kualitasnya bagus gitu. Kesana yukk!!" Ajak Cherry pada Rasya yang sedang fokus menyetir.

Rasya diam.

Cherry pun menoleh ke arah Rasya. Ia memperhatikan mimik wajah pria disampingnya ini. Wajahnya terlihat tampan dengan kulit putih, alis tebal, dan hidung yang mancung. Sempurna untuk menjadi calon pendamping hidup.

Detik berikutnya, Cherry memiringkan kepalanya dan menyenderkan di bahu Rasya. Tangannya ia alihkan untuk memeluk tangan kiri Rasya. Lalu, ia menutup matanya dan melamunkan hidupnya kelak bersama Rasya.

"Ihh, apaan sih Cher? Lepasin tangan gua!!" Bentak Rasya yang mulai emosi dengan tingkah laku Cherry.

"Aku membayangkan, kalau nanti, kamu adalah seseorang yang pertama kali aku lihat saat aku bangun tidur, dan seseorang yang akan menjadi ayah dari anak-anakku nanti," Ujar Cherry sambil senyum-senyum sendiri dan masih memejamkan mata.

"Apaan sih? Jangan ngaco deh lo," Kelakar Rasya dengan nada tak kalah tinggi dari sebelumnya.

"Aku tuh membayangkan fakta, yang akan terjadi pada kita di––"

"Berhenti bicara, dan lepasin tangan gua. Atau gua akan turunin lo disini SEKARANG JUGA!!!" Murka Rasya lalu menoleh ke arah Cherry.

Reflek Cherry langsung melepas pelukan itu, dan duduk di posisinya semula. Ia benar-benar takut kali ini. Padahal, dulu, Cherry tidak pernah sekalipun melihat Rasya marah padanya. Yang ia tahu, Rasya adalah seseorang yang penyayang.

Keduanya hanya diam tak bergemuruh. Sama-sama mengikat mulut rapat-rapat. Hanya ada suara angin dan klakson kendaraan yang menemani mereka siang ini.

Setelah 10 menit, Rasya tiba di rumah Cherry. Cherry masih bungkam di tempat. Pandangannya lurus ke depan. Rambutnya ia biarkan acak-acakan. Padahal, Cherry sangat rempong jika menyangkut fashion dirinya.

Terlintas sebuah pikiran di benak Rasya. "Apa gua udah keterlaluan tadi?"

Detik selanjutnya, Cherry berjalan ke luar mobil tanpa meminta Rasya untuk membukakan pintu mobilnya. Terasa aneh.

Rasya pun merasa bersalah dan pergi ke luar untuk mengejar Cherry.

"Cherry, tunggu!!" Cegah Rasya yang saat ini berada di belakang Cherry.

Cherry berhenti, ia menoleh ke belakang. Matanya menatap pria di belakangnya saat ini. Tatapannya terlihat sendu, membuat Rasya merasa tidak tega.

"Aku nggak nyangka kamu bisa semarah itu sama aku," Ucap Cherry lalu mengarahkan pandangannya lurus ke depan.

"Oke, gua minta maaf. Gua nggak sengaja. Gua cuma emosi aja," Terang Rasya yang masih dalam kondisi cemas, takut Cherry berbuat yang tidak-tidak.

"Aku pernah bersama kamu Vero. Aku tahu sifat kamu. TAPI KENAPA SEKARANG KAMU BERUBAH GINI?" Teriak Cherry di hadapan Rasya, Sontak, sebulir air mata lolos dari pelupuk mata Cherry.

"Kamu masih nanya, pertanyaan konyol yang bahkan kamu sendiri tahu jawabannya apa. ITU SEMUA KARNA KAMU CHER,"

Rasya menghela nafas pelan. Ia mengatur emosinya sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Kemana aja kamu selama ini? Aku udah nyari kamu kemana-mana tapi apa hasilnya? Nihil. Kamu udah buat aku hampir kehilangan raga aku Cher. Dan saat aku sudah menemukannya lagi, kamu hadir di hidupku dan mengacaukan semuanya. Lalu siapa yang salah?" Terang Rasya yang masih merasa bersalah, hingga ia berkata dengan "aku-kamu"

Cherry pun bungkam, ia tak bisa berkata-kata lagi. Hatinya tersohok, bak ditampar dan ditusuk-tusuk seribu kali. Sakit, tapi tidak berdarah.

"Iya aku minta maaf Ro," Pinta Cherry yang sudah tidak bisa berucap lagi.

"Aku sayang sama kamu, aku nggak mau kehilangan kamu," Cherry nampak menjeda ucapannya, "Tapi, jika hadirku hanya menjadi boomerang dalam kehidupanmu, aku akan pergi," Lanjut Cherry.

Rasya hanya diam.

"Mana pembelaan kamu Ro? Jawab!!! Apa kamu mau aku pergi dari kehidupanmu?" Sergah Cherry yang sudah emosi sejak tadi.

"Gua balik," Ucap Rasya tiba-tiba, Lagi-lagi dengan nada datar.

Cherry hanya diam. Dirinya hanya bisa menatap Rasya dari kejauhan. Tak berniat mengejar ataupun memohon. Ini semua masalah hati. Tidak ada yang tahu kemana hati ini berlabuh. Dan hati tidak bisa dipaksa untuk berbagi. Itulah alasan mengapa Cherry membuat keputusan diluar kendalinya.

Ia pun pergi ke dalam rumah. Menangis sejadi-jadinya di kamar yang merupakan istananya. Tempatnya mencurahkan semua yang ia kesahkan. Lalu, bagaimana nasib hati yang melabuhkan hatinya padamu ini?

**

Hai guys!!!

Berhubung dari kemarin mood aku baik mulu, jadi aku update terus aja, hehehe

Buat kalian yang penasaran gimana sih kisah selanjutnya? Vote dan komen aja, hehe

Makasih ya buat yang selama ini udah vote dan komen cerita aku.

Aku sayang kalian semua😘

RACELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang